Mohon tunggu...
Har Sono
Har Sono Mohon Tunggu... -

hitam. dark. suka melamun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

SUNSET AND SUNRISE (Album Ketiga)

8 Januari 2011   05:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:50 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan Landung? Ya, dia pun sekelas denganku. Ada rasa senang menyelinap di hati, membuat bunga-bunga bermekaran di sana. Tetapi pertanyaan tadi malam, tentang kebenaran apakah Landung sudah punya pacar atau belum, membuatku kembali sesak.

Kelas pertamaku di kampus ini adalah Fisika. Dosennya seorang professor. Sangat menyeramkan di awal perkenalan kelas ini. Beliau tampak tegas memaparkan peraturan-peraturan mata kuliah. Dari yang tidak boleh telat, semenitpun, tidak boleh memakai T-shirt tanpa kerah, tidak boleh memakai sandal, tidak boleh gondrong bagi anak cowok.

Hei..hei…bukankah ini sudah kuliah, mengapa seperti peraturan SMA. Tapi ini lebih kejam kurasa.

“Saya bukanlah guru, saya tidak akan mengingatkan kalian tentang catatan, tugas, atau apapun. Kalian sendirilah yang mengingatkan hati kalian sendiri. Disiplin, itu yang utama jika ingin cepat meninggalkan kampus ini.” Pesan professor itu, di hari pertama kali masuk kuliah, akan aku ingat sampai lulus nanti. Ya, sampai lulus nanti.

Aziz yang duduk di sampingku tampak mengangguk-angguk saat mendengar pesan dari sang professor itu. Pun dengan Bari. Dia yang pagi ini memakai kemeja putih lengan panjang, terlihat sangat antusias di hari pertama kuliahnya.

Tapi tidak dengan Landung. Aku tidak melihatnya pagi ini. Di awal masuk tadi, kukira dia telat karena kecapekan atau kebablasan tidur. Perkiraanku salah, Landung tidak terlihat hingga kelas Fisika 1 selesai.

“Landung sakit. Dia pusing pagi tadi, jadi tidak masuk,” jawab Bari saat kutanya tentang Landung setelah kelas selesai.

Landung sakit??

# # #

Aku mengabaikan beberapa ajakan teman-teman baruku untuk makan siang bersama. Kami adalah mahasiswa-mahasiswa baru yang sedang bersosialsasi. Mencari banyak-banyak kenalan, teman, sahabat.

Makan siang kali ini adalah sebagai hilir pertemanan kami. Walaupun nanti, ada satu dua yang gugur atau berganti dalam pertemanan, itu adalah hal yang biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun