Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menguburkan Anjing

14 Mei 2017   16:40 Diperbarui: 14 Mei 2017   16:49 4858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ah, terlalu dalam duka itu, pikir saya lalu kembali berkonsentrasi dalam penggalian. Linggis saya berkali-kali membentur batu-batu, puing-puing tegel, paku 3 inchi yang karat, pecahan genteng beton, botol kecil, dan lain-lain.

***

Mungkin sudah lebih satu jam. Sinar matahari telah terhalangi oleh rindang pohon sawo tetangga. Burung-burung walet sudah riuh, dan terbang menuju hotel prodeo mereka.

Saya masih menggali dengan khusyuk. Saya ingin memberikan tempat peristirahatan terakhir anjing kami dengan sebaik-baiknya dan tubuhnya tetap berposisi semula jika nanti berada di situ. Biarlan kepergiannya mendapat perhatian saya untuk terakhir kali.

“Pa, kami mau ke minimarket, beli garam dan susu,” pamit istri saya.

“Ya.” Saya tidak menoleh karena tetap menggali dan berhati-hati.

Dengan motor bebek, istri dan kedua anak kami berangkat setelah si sulung menutup pintu gerbang besi. Saya harus menyelesaikan penggaliannya. Luas bidang tergali sekitar 30 cm x 70 cm. Kedalamannya kira-kira 30 cm. Saya merasa masih kurang dalam hal luasnya. Sementara kedalamannya, jelas, masih sangat kurang.

“Anjingnya kenapa, Om?” Suara anak kecil sedikit mengejutkan saya.

“Meninggal dunia.” Saya sama sekali tidak menoleh padanya.

“Terus, mau dikuburkan di situ, ya?”

“Iya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun