"Bolehh bolehh deh." Jawabku.
Setelah ku telepon, aku pun langsung bersiap-siap untuk menemuinya. Sesampainya disana, terlihat dari jauh Halimah sudah duduk dan menunggu.
"Hai Halimah, nunggu lama ya?" Tanyaku.
"Oh engga kok." Jawabnya.
"Jadi kenapa nih?" Tambahnya.
"Aku merasa bahwa aku hidup seperti ada yang kurang dan kadang merasakan gelisah engga tenang gitu, tapi aku pun engga tau apa penyebabnya. Hal ini bikin aku bingung sih." Ceritaku.
"Kalau aku jawab kamu bisa menerimanya dengan baik?" Tanyanya yang membuatku aneh.
"Iya dong, kamu kan sahabatku."
"Sebelumnya aku minta maaf kalau ada kata yang salah yang aku sampaikan nantinya. Ra coba deh kamu renungin lagi, muhasabah diri dulu kalau kamu itu udah deket belum sih sama Tuhanmu Allah swt. Coba deh renungin lagi hari ini udah ibadah apa aja? Udah baca Al-Qur'an belum? Dulu aku pernah mengalami seperti kamu. Rasa nya hidup tuh hampa banget, dan akupun muhasabah diri lagi dan lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan sekarang aku jauh lebih tenang."
"Mungkin aku akan coba itu, makasih ya." Jawabku.
Tak terasa waktu berputar begitu cepat, rasanya baru saja bertemu dan berbincang. Sekarang sudah siang lagi. Aku tidak mungkin pergi terlalu lama. Aku pun langsung pamit untuk pulang, dan kebetulan Halimah pun akan pulang, jadi kamu meninggalkan tempat itu secara bersama.