Di kamar aku berbaring sambil memainkan handphone. Dan iseng-iseng membuka Instagram kak Jerome Polin. Dan ternyata benar dia adalah penerima beasiswa penuh di Jepang. Setelah melihat postingannya dan membaca perjalanan hidupnya, rasanya aku ingin sekolah ke luar negeri. Akupun mulai memikirkannya. Setelah beberapa saat, tiba-tiba dalam pikiranku terlintas mengenai kedokteran. Mungkin aku akan mencoba mendiskusikannya dengan keluargaku.
- Di ruang keluarga
"Ayah, Mama.. kayaknya Ara sudah memutuskan mau lanjut kemana."
"Kemana sayang?" Tanya Ayah.
"Ke kedokteran." Jawabku ragu.
"Kedokteran? Keren tuh Ra. Kakak dukung deh." Semangat kak Zaki.
"Kalau menurut Ayah sama Mama gimana?" Tanyaku yang penasaran dengan jawabannya.
"Kalau menurut Mama bagus kok Ra. Cuman kamu tau kan pesainnya ketat dan masuknya tidak mudah, jadi kamu harus lebih rajin belajarnya." Jawab Mama.
"Kalau Ayah sih gimana kamu aja, Ayah bakal dukung apapun pilihan Ara. Ayah cuman pesen jangan lupa kuatin lagi do'anya. Jangan hanya belajar nya aja yang di giatin, tapi ibadahnya juga harus lebih giat. Karena kita hidup tidak mungkin terlepas dari Tuhan kita. Pokoknya Ara harus semangat."
Dukungan dari keluarga adalah penyemangatku, dan aku semakin yakin untuk menetapkan itu sebagai tujuan ku. Semoga saja aku bisa menggapainya.
***
       Kelas 11 semester 2 berlalu, kini aku duduk dikelas 12. Sibuknya menjadi murid kelas 12 mulai terasa. Sekarang aku harus bisa membagi waktu antara belajar untuk sekolah dan belajar untuk menggapai tujuanku. Memang tidak mudah bagiku, yang seperti benar-benar baru memulai. Kelas 12 ini sungguh melelahkan tugas sekolah yang diberikan tidak hanya 1 atau 2 tetapi banyak. Aku harus tetap semangat menjalaninya.