Mohon tunggu...
Ega Noviyanti
Ega Noviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 43121120095 | Program Studi: Sarjana Manajemen | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Jurusan: Manajemen | Universitas: Universitas Mercu Buana | Dosen: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Penyebab Kasus Korupsi di Indonesia Pendekatan Jack Bologna

17 November 2024   02:10 Diperbarui: 17 November 2024   07:10 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa: Pejabat menyalahgunakan wewenang untuk memilih penyedia barang atau jasa tertentu dengan imbalan suap.

Korupsi Penerimaan Mahasiswa Baru: Perguruan tinggi swasta atau negeri tertentu meminta uang suap kepada calon mahasiswa untuk masuk.

Mengapa Teori GONE Berguna?

Dengan memahami teori GONE, kita dapat:

Mencegah Korupsi: Dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu korupsi, kita dapat merancang strategi pencegahan yang lebih efektif. Misalnya, dengan meningkatkan transparansi, memperkuat pengawasan, dan memberikan sanksi yang tegas.

Menganalisis Kasus Korupsi: Teori GONE membantu kita memahami motif dan mekanisme yang terjadi dalam suatu kasus korupsi.

Membangun Sistem yang Lebih Baik: Dengan memahami akar penyebab korupsi, kita dapat membangun sistem pemerintahan yang lebih bersih dan akuntabel.

Studi Kasus

Tentu, mari kita analisis beberapa kasus korupsi terkenal di Indonesia menggunakan pendekatan teori GONE dari Jack Bologna:

Kasus Korupsi e-KTP

Kasus korupsi proyek e-KTP merupakan salah satu kasus korupsi terbesar di Indonesia. Dalam kasus ini, sejumlah pejabat negara dan pengusaha melakukan korupsi dengan cara menggelembungkan anggaran proyek, melakukan mark up harga, dan menerima suap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun