Mohon tunggu...
Ega Noviyanti
Ega Noviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 43121120095 | Program Studi: Sarjana Manajemen | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Jurusan: Manajemen | Universitas: Universitas Mercu Buana | Dosen: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Penyebab Kasus Korupsi di Indonesia Pendekatan Jack Bologna

17 November 2024   02:10 Diperbarui: 17 November 2024   07:10 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya Hidup Konsumtif: Tekanan untuk hidup mewah dan gaya hidup konsumtif yang tinggi seringkali mendorong pejabat publik untuk mencari cara cepat mendapatkan kekayaan, termasuk melalui korupsi.

Orientasi pada Kekuasaan dan Kekayaan: Dalam budaya yang sangat menghargai kekuasaan dan kekayaan, pejabat publik terdorong untuk memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri.

2. Opportunity (Kesempatan)

Kelemahan Sistem Pengawasan: Sistem pengawasan yang lemah, baik dari internal maupun eksternal, memberikan ruang bagi pejabat publik untuk melakukan tindakan korupsi tanpa takut tertangkap.

Birokrasi yang Rumit: Birokrasi yang rumit dan berbelit-belit menciptakan banyak celah yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan tindakan korupsi.

Tingkat Transparansi yang Rendah: Kurangnya transparansi dalam pengelolaan keuangan negara membuat sulit untuk melacak aliran dana dan mengidentifikasi tindakan korupsi.

3. Needs (Kebutuhan)

Gaji yang Rendah: Gaji pejabat publik yang rendah, terutama di tingkat bawah, seringkali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini dapat mendorong mereka untuk mencari sumber pendapatan tambahan melalui korupsi.

Tekanan Ekonomi: Kondisi ekonomi yang sulit, seperti tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan, dapat mendorong masyarakat, termasuk pejabat publik, untuk melakukan tindakan korupsi demi bertahan hidup.

4. Expose (Risiko Terungkap)

Penegakan Hukum yang Lemah: Lemahnya penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi membuat pelaku merasa aman dan tidak takut akan konsekuensi hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun