"Ah itu kurang kuat Pak. Kan permasalahan Cahyo juga tentang cinta."
"Nia?"
"Yup, begini saja Pak Johan, kita bagi tugas. Aku mendekati Nia, trus Bapak yang berbicara empat mata dengan Bu Murti tentang kasus ini dan perasaan Cahyo yang sebenarnya. Ingat loh Pak, bapak tirinya jangan sampai tahu dulu, ntar dia malah interupsi.
Aku ngusulin besok Minggu kita ke Desa Batur itu." kata Sri yang menatapku sekilas dengan ekspresi wajah khasnya. Haha, dasar Sri, ada ajah cara biar bisa piknik gratis.
"Kalau ibunya Cahyo sih kemungkinan besar mau, tapi kalau Nia?"
"Tenang Pak, Nia pasti mau. Kemarin aku ngeadd Facebooknya dan langsung diterima. Trus aku menjelaskan semua kejadian ini. Intinya dia pasti siap membantu kita."
"Sebentar, bukankah kedatangan Nia malah akan semakin menyakitkan perasaan Cahyo?" tanyaku. Johan mengangguk-angguk.
"Santai saja. Aku jamin." jawaban pendek Sri ini terdengar mantab, membuat kami yakin saja.
- - -
BAGIAN 7. BATU GOWOKAN