"Tak pernah dikirimi wall, tak pernah update status, kebanyakan bikin notes-notes" ujarku setelah membaca akun ini.
"Itu karena dia ngotak-atik setting privacy Paklik. Jadi teman hanya bisa ngeliat biografinya saja. Itupun super singkat.
- - -
BAGIAN 3. ANAK, IBU & BAPAK
Semua notesnya juga disetting privacy nya ke 'only me', dan kebanyakan bisa kita baca isinya adalah dairy. Aku buka yang terbaru ya."
Kami membacanya. Cahyo menuliskan perasaannya menjadi anak yang tak pernah diberikan perhatian oleh orang tuanya sendiri. Ada notes yang sangat dalam artinya, dipostkan pada tanggal 16 Desember tahun kemarin. Kami menjadi tahu kalau ternyata pada Bulan Mei tiga tahun yang lalu, bapak kandung Cahyo telah meninggal. Bapak yang sekarang ini adalah bapak tiri, menikah dengan ibunya tujuh bulan setelah wafatnya sang bapak.
Salah satu pertimbangan ibunya menikah lagi adalah agar Cahyo ada yang mengurus dan menemani di rumah, karena setelah menikah lagi, dia akan bekerja ke Malaysia. Cahyo menulis pula bahwa bapak tirinya itu tak sepenuhnya menyayangi keduanya.
Cahyo juga mengurai pula beberapa pengalaman tak enak bersama Ratno. Ia pernah dipukul karena dianggap tidak becus saat latihan mengendarai motor. Akhirnya dia kuliah naik sepeda kayuh, sedangkan motor dipakai bapaknya mencari kesibukan yang tak jelas.
Hal yang paling mencengangkan adalah kisah di akhir notes itu yang membuka fakta bahwa Ratno telah berselingkuh! Ya, dia berulang kali membawa seorang wanita ke rumah dengan mesranya.
Cahyo berkali-kali diancam akan lebih dikasari, jika ia melapor tentang perbuatan bapaknya itu. Andaikan berani, ia juga tak tahu bagaimana cara menghubungi ibunya yang jauh. Benar-benar anak yang malang.
Ia menulis lagi, di notes yang berbeda, kalau dia ingin ibunya kembali tinggal bersamanya di rumah dan bercerai dengan suami barunya itu. Untuk masalah biaya hidup ia sanggup mencari pekerjaan sampingan.