Suatu hari di malam bulan purnama yang indah, seekor burung terbang diatas Keraton Kerajaan Wonosari yang sedang menyambut putra kedua dari Raja Wijaya yang baru lahir. Pada saat itu Kumara yaitu istri Raja Wijaya melahirkan anak keduannya di malam bulan purnama. Burung tersebut bukanlah burung biasa, tetapi burung itu berasal dari Lentera yang sedang menjalankan misinya atas perintah Ratu. Lentera adalah kerajaan keluarga penyihir yang dipimpin oleh Kanjeng Ratu Nyai Buyung, kerajaan ini terbentuk karena keluarga penyihir yang diasingkan dan diusir dari Wonosari karena dianggap meresahkan oleh Raja Wijaya. Karena mereka selalu menentang perintah Raja dan memberontak dengan membuat kerusuhan di kerajaan yang menyebabkan mereka di usir dari Wonosari.
Burung tersebut terbang memutar dan bergegas kembali ke Lentera, lalu burung itu hinggap di jendela suatu ruangan yang gelap dan menghampiri Ratu yang sedang duduk di singgahsananya.
Ratu: "apa yang membuat mu kembali dengan cepat Wanita Tua?."
Lalu burung itu tiba-tiba berubah menjadi seorang wanita tua yang menyeramkan, lalu ia berkata:
Wanita Tua: "aku membawa kabar yang entah baik atau buruk untukmu Ibu." Sambil tertawa dengan menyeramkan.
Ratu: "jika itu bukan tentang Wonosari, pergilah... jangan menggangguku atau aku akan penggal kepalamu lagi."
Wanita Tua: "hahahahaha" tertawa terbahak-bahak dengan nada yang menyeramkan. "kau akan menyesal jika tidak mendengarkanku" sambil berbalik badan dan menyombongkan diri.
Ratu: menghela nafas dan berkata "baiklah cepat, katakan kepadaku."
Wanita Tua: "Wonosari telah kehadiran calon putra mahkota baru"
Ratu: "apa maksudmu?."
Wanita Tua: "Kumara telah melahirkan seorang anak laki-laki. Apakah mantra yang kau gunakan itu gagal?."