Rara: "maaf aku menciummu. Aku piker ibu langsung tau kalau kau adalah manusia."
Raden Adya: "tidak... tidak apa-apa."
Jantung Adya sangat berdebar kencang setelah dicium oleh Rara.
Rara: "baiklah, karena ibu menanggap kau adalah pacarku, kau bisa tinggal di istana untuk sementara waktu."
Kemudian Adya pergi bersama Rara menuju istana. Diperjalanan Adya di hantui oleh perasaannya. "kenapa jantungku masih berdebar??? Apakah karena ini adalah ciuman pertamaku?? Atau ini adalah cinta?? Tidak... tidak aku tidak boleh jatuh cinta oleh anak penyihir itu. Aku datang kesini untuk balas dendam... bukan untuk jatuh cinta."
Disisi lain, rombongan pasukan Wonosari sudah sampai di hutan angker, mereka sampai disana setelah menemukan desa yang menjadi tempat singgah sementara Raden Adya, kakek itu menceritakan semuanya. Lalu Raja dan pasukannya bergegas untuk mencari Adya di hutan itu. Mereka membunuh semua satwa yang berada disana, termasuk kucing yang mengerikan itu. Mereka semua menggunakan senjata yang dibuat khusus untuk melawan penyihir.
Salah satu dari satwa itu terbang ke Lentera, dia bertemu Ratu untuk menyampaikan kabar bahwa Wonosari telah datang. Ratu pun yang sedang berada di istana langsung bergegas mengumpulkan pasukannya untuk melawan pasukan Wonosari.
Rara: "ada apa ibu?? Kau mau kemana?"
Naharayu: "Rara... kau bersembunyilah. Wonosari telah datang, mereka menyerang kita."
Ratu langsung pergi meninggalkan Rara dan Adya.
Raden Adya: "apa???". "apa mereka tau kalau aku disini?" dia berkata di dalam hati.