"maaf" ucap arga, dirinya bingung harus berkata apa, dirinya juga bingung apa nanti dia bakal mempertahankan pernikahannya atau memutuskan hubungan nya dengan chery wanita yang dia cintai. Dia juga tidak bisa meninggalkan ghea, ibu ghea berpesan kepada dirinya untuk menjaga putri semata wayangnya, dia juga ga bisa meninggalkan chery, dirinya masih labil, kita akan lihat nanti arga akan memilih siapa.
Ghea melepaskan pelukannya, menatap arga dalam
"ga, kamu ga harus meminta maaf, aku yang salah harus nya aku tau diri, buat ga jatuh cinta ke kamu yang jelas-jelas kamu ga bakal buka hati untuk aku"
"maaf" ucap arga sekali lagi, mengambil tangan ghea, ia genggam tangan ghea yang dingin, menatap ghea yang sedang menatapnya, jujur ghea itu cantik, baik, berhati lembut, apa yang ada di rumah ini ghea bisa mulai dari urusan dapur, sampai merawat dirinya yang sedang sakit. Tapi kenapa arga tidak bisa membuka hati untuk wanita di depannya ini. Arga sayang ke ghea tapi arga sulit untuk mencintai ghea.
Ghea tersenyum, sambil menggelengkan kepalanya.
"udh Ga" sambil memegang erat tangan arga.
"masuk yo udh gelap nih" ghea ga mau larut dalam kesedihan sebisa mungkin dirinya mengubah keadaan, seakan-akan tidak ada apa -apa.
"lo gapapa? , maaf ghe" ucap arga menatap wajah ghea, dirinya merasa bersalah ke ghea.
"aku gapapa ga, nihhh" sambil memperlihatkan senyum manisnya.
"ayo masuk udh mau magrib" ghea mengulurkan tangannya dan arga mengambil tangan wanita itu. Berjalan menuju kamar sambil menuntun arga.
"tadi kamu kebelakang kaki kamu ga sakit? Tanya ghea.