"kenapa emng?"
"hari ini chery minta jemput, soalnya baru sembuh"
Ghea mengangguk "yaudh". Lagi juga ghea punya mobil ko ga masalah dirinya berangkat sendiri, walaupun bareng arga pun dirinya bakal turun di halte, orang-orang sekolah memang belum ada yang tau pernikahan ghea dan arga. Bahkan teman-teman ghea pun belum ada yang mengetahuinya, ghea begitu pandai menyimpa rahasia, tapi dia bakal siap kalau nanti teman-teman sudah pada tahu karna sabaik-baiknya ghea menyimpan bangkai bakal kecium juga bau nya.
"yaudh kalo gitu gw duluan"pamit arga, arga baru jalan dua Langkah ghea memanggilnya.
"arga"ghea berjalan menuju arga, mengulurkan tangannya ke arga, arga menyerit.
"kenapa, duit?" tanya arga, ghea menggeleng, ghea mengambil tangan arga kemudian menyaliminya.
Ghea tersenyum, arga diam sejenak pasalnya ini pertama kalinya dalam pernikahan mereka ghea menyalimi tangan nya, kemudian arga melanjutkan jalannya.
Ghea sudah memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah, keluar dari mobil dilihatlah arga yang baru datang bersama chery, dibukakannya helm dari kepala chery, hati ghea panas dirinya mau seperti chery, menarik napas kemudian membuangnya kembali, mengalihkan pandangan yang tidak enak untuk dirinya. Berjalan menuju kelas, dirinya merasa sedang mempergoki semuanya selingkuh, bentar. Bukannya beneran selingkuh ya?
Disisi lain, arga memarkirnya motornya dijejeran motor-motor temannya.
"sayang aku ga bisa buka helm nya" chery bersuara, arga terkekeh. Arga membantu melepaskan pengait helm nya, merapihkan rambut chery yang sedikit berantakan.
Mencubit kecil hidung chery "apasi gemes banget" ucap arga, chery tertawa.