"aku bukan mau ngomongin itu" arga bingung, ghea menarik napas melanjutkan ucapannya.
"kita udahan aja ya ga, kita pisah" ucap ghea matang, semalam dia sudah memikirkan matang-matang keputusannya untuk berpisah dengan arga. Dia mengingkari janjinya sendiri yang akan bertahan dengan arga kecuali arga sendiri yang menceraikan nya.
"kenapa? Kita bisa selesain baik-baik ghe" jawab arga
"baik-baik kata kamu, ini udah cara terbaik Ga, kamu mau pakai cara terbaik apa lagi?"
"ga harus pisah"
"kita harus pisah Ga itu lebih baik, aku udh pikirin matang-matang, buat apa kita bertahan kalau disni Cuma aku aja yang berjuang, kamu tuh terlalu bermain-main sama pernikahan"
Arga bingung apa kata ghea dirinya bermain-main dengen pernikahannya.
"main-main maksudnya apa?"
"kamu tuh punya otak ga sih, kamu tuh udh nikah tapi kelakuan kamu, dengan seenaknya kamu masih punya hubungan sama chery, istri sama yang ga cemburu liat suaminya masih mempertahankan hubungan haramnya. Kamu tuh ga mikirin perasaan aku tau ga" marah ghea.
Ghea ini sudah pikun atau gimana ini pikir arga, padahal waktu itu dirinya sendiri yang bilang kalau dia menginjinkan arga berpacaran dengan chery.
"kamu inget ga si, waktu itu kamu yang bilang ke aku kalau aku boleh punya hubungan sama chery" jelas arga