Dan sekarang di sinilah mereka dengan semua omong kosong ini. Ali Nurdin menelengkan kepalanya.
"Apa Ali bekerja untukmu juga?" tanya Gendis dengan suara serak menahan untuk tak menangis mengingat sakit hatinya.
Sugara bukan tak menyadari sikap Gendis ini dan dia ngeri seberat itukah kehidupan setelah Gendis keluar dari rumah papa Endriko.
"Ali Nurdin akan bekerja denganmu. Kami akan membeli sebuah tempat yang sangat prestisius dan punya kenangan yang sangat dalam. Aku ingin kalian mengubahnya seperti waktu dulu." jawab Sugara.
"Benarkah?"
"Tempat itu menyimpan banyak kenangan masa kecilku dan seseorang yang sangat penting untukku."
"Apa itu rumah keluargamu?"
"Satu -- satunya rumahku."
"Lalu kenapa kau bilang kau akan membelinya kembali?"
"Setiap orang punya masa -- masa sulit dalam hidupnya, Ai. Itulah saat kami kehilangan tempat itu"
"Kau ingin membangun taman di tempat itu?"
"Aku ingin menanam semua pohon yang bisa ditanam, menjadikannya tempat seperti yang selalu kami ingat sebelumnya."