Bab 7
Rahadi Sugara pria 27 tahun yang dikenal orang sebagai pemilik hotel Gunung Sari yang ada di beberapa kota besar di Indonesia. Kini keluarganya juga sedang mengembangkan usaha  kawasan taman wisata yang menyediakan paket liburan lengkap bagi pengunjung untuk berkamping dan pengalaman menjelajahi hutan wisata yang dikembangkannya secara serius.Â
Banyak investor asing yang meliriknya sebab prospek usahanya dinilai sangat menjanjikan. Selain dapat mengeruk keuntungan, mereka juga terlibat dalam proyek pelestarian alam Indonesia.
Jika ada tempat yang alami dan terancam karena tindakan manusia yang mengeksploitasi alam, Gunung Sari. Co. Ltd akan turun tangan dengan menawarkan restorasi, reboisasi dan mengembalikan kawasan itu seperti bentuk aslinya. Tak peduli berapa besar uang yang harus diinvestasikan, Sugara akan merasa bahagia jika melihat kawasan -- kawasan alam itu dapat diselamatkan.Â
Dia akan membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk di sekitarnya dan tak lupa memberikan edukasi agar mereka dapat ikut melestarikan alam, bukan justru habis manis sepah dibuang terhadap alam.
Banyak usaha pariwisata dan pertanian yang didirikan oleh Sugara. Dengan kejeniusan dan tangan dinginnya Sugara berhasil meraup pundi -- pundi keuntungan dari orang -- orang yang ikut menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan. Melihat anak -- anak mengenal alam atau berkuda di perbukitan yang dihiasi langit membentang di atas mereka, Sugara sudah merasa bahagia.
Meskipun hidupnya belum lengkap. Sugara ingin membuat hidupnya lengkap meskipun untuk itu dia harus berani mengambil resiko. Dia sudah memimpikan untuk memiliki pendamping hidup dan Sugara memilih gadis impiannya. Meskipun seluruh keluarganya menertawakan dan menganggapnya bak pelakon cerita dongeng.
Zach, Ali Nurdin, dan Om Pramana sudah hadir atas undangannya untuk menjalankan rencana mereka.
"Sebentar lagi dia akan datang." Zach melirik arlojinya. Dia memandang kakak laki -- lakinya yang dengan gugup merapikan dasinya. Sebentar -- sebentar Sugara duduk, lalu berdiri lagi.
"Apa kami akan pura -- pura tak mengenalnya?" Ali Nurdin tak tahan untuk terus diam agar Sugara tak lebih tegang lagi.
"Dia akan mengenali kalian, kan?" kata Sugara, alisnya terangkat ke atas. "Jadi apa gunanya berpura -- pura tak mengenalnya?"