Zach  memperhatikan saat kakaknya membawa Gendis melihat -- lihat kantor mereka dengan Ali Nurdin yang patuh mengekor kakaknya seperti seorang pengawal. Zach menganggap kakaknya orang yang munafik. Sejak kecil Zach selalu merasa dinomorduakan oleh semua orang gara -- gara Sugara. Semua hal selalu tentang Sugara.
Rasanya masih mengesalkan harus menerimanya sebagai kakak kandungnya dan bahwa orang tuanya melakukan hal bodoh dengan menitipkan Sugara pada om Pramana karena Sugara punya tompel jelek yang membuat mama dan papanya malu. Lalu setelah Sugara dioperasi mama dan papanya membawanya kembali pulang dan menyuruhnya menerimanya sebagai kakak yang apa -- apa selalu tentang Sugara yang baik, Sugara yang penurut, Sugara yang penyabar, Sugara yang rajin beribadah.
Zach selalu menjadi bayangan bagi kakaknya. Yang paling membuat Zach marah adalah rencana mama untuk menjodohkan Sugara dengan seorang gadis anak asuh mama yang bernama Arina. Arina dan beberapa anak lain diasuh mamanya sejak kecil dalam sebuah rumah panti untuk diasuh, dan disekolahkan.Â
Arina adalah gadis yatim piatu yang keluarganya tewas dalam sebuah musibah banjir dan tanah longsor di desanya.
Arina berusia 15 tahun saat ditemukan mama dan dibawa pulang ke panti.Â
Zach tahu sejak usaha papa membaik, mama berusaha menebus kesalahannya pada gadis yang dulu mereka telantarkan dengan mendirikan rumah panti asuhan itu. Arina adalah anak kesayangan mama karena dia mengingatkan mama pada Gendis.Â
Seluruh keluarganya terus dibayangi kenyataan bahwa mereka pernah menjual rumah dan tanah milik anak yatim piatu. Arina sering mama bawa menginap di rumah. Arina anak yang sangat rajin dan beberapa kali memasakkan makanan yang istimewa. Zach selalu berdegup saat Arina di dekatnya namun mama tak bisa menangkap isyaratnya. Mama justru berkata dengan bergurau padanya bahwa Sugara dan Arina akan menjadi pasangan yang sangat cocok.
Setelah itu Sugara melibatkan Zach dengan rencana tentang Gendis ini. Parahnya lagi om Pramana juga mendukung kebodohan Sugara yang sok- sokan ingin memperbaiki kesalahan masa lalu keluarga dengan mencintai Gendis? Zach memperhatikan Arina yang mengantarkan teh untuk tamu -- tamu kakaknya itu. Sejak sebulan yang lalu Arina menerima tawaran mama untuk bekerja bersama Sugara selama liburan semesternya. Arina belajar di  Jurusan Bisnis dan menurut mama akan sangat baik jika Arina bisa bekerja magang di kantor Sugara.
Zach tak suka menganalisis orang tapi jelas sekali ide mama ini akan membuat suasana tidak enak. Arina mulai jarang tersenyum sejak mengetahui Sugara menerima tamu wanita, teman lamanya, di kantornya. Zach ingin tahu mengapa.Â
Mungkinkah tanpa sepengetahuannya mama telah memberitahu Arina bahwa mungkin dia bisa jadi jodoh Sugara atau semua ini sama sekali bukan salah mama tapi Arina sendiri yang diam -- diam suka Sugara bahkan sebelum mama mengungkapkan idenya.Â
Tak bisakah semua orang membiarkan semuanya terjadi secara alami? Semua kelihatannya sangat alami antara Sugara dan Gendis meskipun mungkin ada hati yang diam -- diam bisa terluka.
Zach memanggil Arina agar mendekat saat gadis itu lewat di mejanya.
"Dik, apa kau sedang sibuk ?" Zach melambaikan tangannya memberi kode agar Arina mendekat. Arina memandang Zach dan berjalan ke arahnya dengan perasaan enggan.