Mohon tunggu...
Ersa serphiaardiana
Ersa serphiaardiana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2

Tetaplah berkarya walau karya mu tak di hargai

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aluna

1 Maret 2022   12:40 Diperbarui: 1 Maret 2022   13:35 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Mela Rosa

Kelas : XII MIPA 2

Aluna tersenyum tipis kala melihat gemercik air hujan turun ke permukaan bumi. Rumput rumput yang hijau nan basah,burung burung yang meneduh dibawah pohon ,serta tiupan angin yang membuat aluna tenggelam dalam lamunan.

Braagggh....

Suara ranting pohon jatuh membuyarkan lamunan aluna,aluna tersadar dirinya sudah hampir lama berlarut larut memikirkan nasib hidupnya yang datar ini.

"Non ? " Suara wanita paruh baya dengan diiringi ketukan pintu.
"non, sudah waktunya makan,ayoo turun,tuan sudah menunggu dibawah"
" Bibi turun duluan saja,aku segera menyusul" sahut ku

Wanitu itu adalah Bi Inem pembantu ku dari aku masih kecil,Ia bagaikan ibu kedua bagiku setelah ibuku tiada. Benar,ibuku sudah terlebih dahulu meninggalkan ku untuk selamanya, saat itu hatiku hancur meskipun aku belum mengerti kenapa ibu disimpan didalam kubur.

Kini aku hidup dengan Ayahku,kami tinggal di sebuah rumah yang cukup terbilang besar nan mewah,tentu dengan di temani oleh pembantu ku yang merawat ku sejak kecil.

Ayahku adalah cinta pertama ku,namun tidak dengan kasih sayangnya, ia susah sekali membagi waktunya hanya untuk bermain denganku, yang dipikiran nya hanya kerja,kantor,dan clien. Tak pernah ada aku di dalam pikirannya, tapi ya sudahlah,mau bagaimana lagi? Dia bekerja untuk menghidupiku juga.

Aku mempunya 2 orang sahabat bernama aleeaa dan abel, dia temanku yang paling dekat denganku, karna tidak ada lagi teman yang mau dekat denganku.

Menyedihkan,tapi itulah aku -aluna si aneh- itu sebutan teman teman sekolahku, dari waktu aku sekolah dasar hingga sekarang menengah atas aku tetap di sebut sebagai aluna si aneh.

Cukup aneh dan tidak asing bagiku, aneh karna aku tidak tahu mereka menyebutku aneh karna apa,dan tidak asing bagiku karena mereka sering menyebutku dengan sebutan-aluna si aneh.

 Mereka sering mempertanyakan mengapa aku sering terlihat berbicara dengan benda benda,ataupun sekitaran yang kosong,padahal jelas jelas aku  berbicara dengan orang sebayaku tentunya.

 Termasuk kedua sahabatku mereka sering merasa bingung,tatkala aku berbicara dengan salah satu teman seperti sekarang ini.

" Nanti luna tunggu di halte depan,kalo mau bareng pulang nya ayo sama sama" ucap aluna dengan senyum riangnya

"Lun" tepukan alea menyadarkan aluna
"Kamu bicara sama siapa lun?" Tambah alea
"Kamu engga lagi sakit atau halu kan lun?" Tanya abel

Aluna mengernyit heran bagaimana bisa kedua sahabatnya ini tidak melihat orang sebesar ini.
" Kalian ini ada ada aja,masa manusia sebesar ini masih ngga keliatan sih?" Kekeh Luna " ini loh, temen aku dari kelas sebelah namanya Fina dia seumuran kita,dia juga sering banget ngajarin aku pelaajaran yang sama di kelas kita dan yang aku ngga paham" ucap luna panjang

"Ha-h? S-sumpaah luna kamu lagi bicarain siapa? Dikelas sebelah perasaan ngga ada yang namanya fina luna," cerca abel
"Kalo tidak percaya tanya saja alea,dia sekretaris osis pasti tahu nama nama siswa di SMA Garuda"

"Sudaah sudaah, mungkin lunaa sedang butuh istirahat, sekrang kita pulang saja,keburu sore" ucap alea sembari mendorong pundak abel dan luna.

Di sepanjang jalan aluna memikirkan apa yang sahabat nya katakan,aluna mengira apakah benar semua anggapan teman temannya tentang aluna si aneh emang benar adanya? Apakah aluna sedang berhalu sekarang? Apakah aluna stress atau bagaimana?

"Arghhh pusing sekali memikirkannya" teriak aluna sembari memegang kepalanya

" Sayang ada apa? Kenapa kamu teriak begitu? Apa ada yang menyakitimu di sekolah ?" Suara ayah mengalun di telingaku

"Ha-h, a-ayah? Kapan ayah pulang? Ko ngga ngasih tau luna?" Tanya luna dengan memasang muka cemberut
" Ayah tadi bertanya luna,kenapa luna tidak menjawab malah bertanya balik?"
"Ahh, tidak papa ayah aku hanya sedang stress memikirkan pelajaran" terang luna
"Oh begitu,baiklah" sahut ayah luna
Aku masih penasaran dengan kejadian di sekolah tadi,aku ingin menanyakan nya pada ayah,apa benar aku memang aneh,dan aku ingin bertanya mengapa ada kamar yang dikunci rapat sampai aku tidak boleh memasukinya, aku penasaran di dalamnya seperti apa, akhir akhir ini aku merasakan ada orang selain aku,ayah dan bi inem di rumah ini.

" Tapi, ayah luna mau tanya sesuatu boleh?" Tanya luna
Ayahnya hanya berdehem pelan, aluna melanjutkan pertanyaanya
" Kamar pojok yang dilantai atas itu kamar bekas siapa yah? Kenapa aku tidak boleh memasukinya? Terus benarkah aku terlihat aneh ayaah? Teman temanku bilang aku sering sekali berbicara sendiri, padahal aku sedang berbicara dengn teman teman ku ?" Tanya luna

Wajah ayah kala itu kelihatan shock seperti dia sedang ketahuan menyembunyikan sesuatu yang besarr dariku.
Dan ayah hanya menjawab " Tidak ada,pintu itu sudah rusak dan kamu tidak aneh"  aku bergumam " ohh baiklah" tapi aku masih penasaran ada apa dengan wajah kaget ayah? Apa sebenarnya dibalik kamar itu dan aku kenapa.

Keesokan harinya aluna kembali berangkat sekolah, berbeda dengan hari hari biasanya, hari ini ia sangat senang sekali, karna sang ayah mau mengantarkan dirinya kesekolah untuk pertama kalinya setelah sekian lamanya. Ya, meskipun ini terlalu pagi untuk aku berangkat sekolah,tapi tak apa demi bisa mengobrol dengan ayah aku rela bangun pagi pagi sekali.

25 menit perjalanan sudah kita lalui,gerbang sekolah ku akhirnya terlihat, ayahku mengantarkan ku sampai depan pintu gerbang sekolah ku, sebelum aku turun aku menyalimi tangan dan mencium tangan ayahku.Saat hendak aku membuka pintu, tiba tiba suara interupsi dari ayah terdengar "Aluna, ayah mohon, jangan pernah tanyakan lagi soal kamar di pojok atas itu, ayah tidak suka jika kamu terus penasaran dengan kamar itu, jangan pernah coba coba kamu datang ke kamar itu sendirian, kalau tidak, ayah tidak akan memaafkanmu aluna rajendra" tegas ayah

Aku hanya menelan saliva ku dan menggaruk leher yang tidak gatal,aku gugup,bingung,takut dan campur aduk rasanya. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya disembunyikan olehnya,tapi aku juga takut jika ayah sudah mewanti wanti ku seperti ini apalagi ia memanggil nama lengkapku.

Aku berpamitan pada ayah lalu berjalan melalui gerbang,lalu tak sengaja mataku melihat bangku panjang dekat lapang upacara terisi oleh seorang wanita yang sedang menangis,ia terlihat seperti orang yang sedang benar benar prustasi. Rambut acak acak,baju lusuh dan kepala menunduk. Dengan langkah gontai aku berjalan menemuinya.

"Kamu sedang apa disini? Kenapa sudah menangis di pagi hari?" Tanya aluna pelan
Wanita itu hanya menggelengkan kepala, Aluna bertanya tanya mengapa ia tak menjawabnya.
"Apa kamu sedang banyak masalah? Mau meringankan dengan bercerita padaku? Nama mu siapa?" Tanya aluna sekali lagi.

Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat mata aluna."Apakah kamu bisa membantuku?" Tanya nya

"Sure, apa yang kamu perlu ?" Tanya aluna
"Aku ingin semua dendamku terhapus,aku ingin bahagia,tapi aku tidak tau caranya bagaimana, hiks" tangis wanita itu
" Tenang dulu,ceritakan sedikit sedikit padaku dan katakan namamu siapa?" Tanya aluna tenang
" Namaku indah, dulu aku tinggal berdua dengan ibuku, aku bahagia kala itu, meskipun hidupku berkecukupan tapi aku sangat bahagia bersama ibu, tapi suatu hari ibuku sakit sakit, sudah 4 bulan ibu berobat dan tidak ada hasilnya, dokter bilang mereka tidak menemukan penyakit apapun didalam tubuh ibu, aku sedih melihat ibu menderita,sampai bulan ke 5 ibu sakit,aku tak sengaja melihat seorang wanita memasuki kamar ibuku,dia berkata
" maap irma,aku terpaksa harus menumbalkan jiwa mu, agar ilmu ku benar benar berhasil,sekarang aku tidak akan membuatmu menderita lagi"   lalu wanita itu pergi,aku pikir ibu akan sembuh setelah kedatangan wanitu itu, ternyata ibu malah meninggalkan ku untuk selamanya, hatikuu hancurrr kala duniaa tidak ada ibu.. hikss..hikss"

Aluna bergetar mendengarkan cerita hidup gadis ini,ia membayangkan betapa menderitanya aluna jika ia berada diposisi indah,dan betapa sakit hatinya ketika ibunya dibunuh oleh seseorang yang tidak ia kenal.

" Lalu sekarang kamu bagaimana? Apa yang kamu ingin selesaikan?" Tanya luna hati hati
"Aku ingin tahu siapa orang yang telah membunuh ibuku, dan kenapa dia membunuh ibuku hanya karna ilmu hitam yang tidak penting itu" amarah indah meluap
"Tapi aku tidak tahu harus melakukan apa dan aku tidak tahu bagaimana caranya" sambung aluna
"Tenang saja,aku tahu caranya,tapi ini rahasia! Ingat rahasia,hanya kita berdua yang tau" ucap indah.

Sepulang sekolah aluna berencana akan pergi ke taman untuk menemui indah.katanya indah akan membahas rencananya di taman kota sepulang sekolah.

"Bi, luna pergi sebentar yaa. Nanti sore pokoknya makanan kesukaan luna harus udh siaap yaa" teriak luna

"Iyaa non siaap" kekeh bi inem

Sesampainya di taman, aluna melangkahkan kaki mendekati bangku taman di ujung pojok kanan. Ia melihat sepertinya indah berada disana.

"Udah lama nunggu?" Tanya luna
"Lumayan" jawab indah
"Jadi rencana nya bagaiamana? Aku tak bisa lamaa lama, ayah ku sebentar lagi pulang." Aluna

Indah menarik nafas kasar dan membuangnya
"Ckk. Ya sudah iya, syaratnya kamu ga boleh ngasih tau hal ini ke siapa pun, dan kedua kamu ga boleh minta bantuan ke siapapun lagi kecuali aku dan kamu saja." Tutur indah

 Setelah rencananya tersampaikan, aluna pamit pulang karna ia harus segera sampai rumah sebelum ayahnya pulang.

Dengan tergesa gesa akhirnya aluna sampai di depan gerbang rumahnya, namun ketika aluna hendak membuka gerbang tiba-tiba ada yang menabraknya dari samping.

Braggghg...

"Awwwws". " Kalo jalan liat liat dong, ga liat disini ada orang" maki aluna

" Maaf maaf, aku tak sengaja. Tadi ada anjing yang mengejar ku,maka nya aku lari dan tak melihat ke depan" ucap laki laki itu
" Nih nama kartu ku, disitu ada nomor nya, sebagai ganti luka kamu, kamu telepon saja aku jika kamu membutuhkan apapun, kalau tidak berikan saja nomormu padaku, cepat ! Aku terburu buru" sambung laki laki itu

Aluna hanya melongo heran,mengapa yang menabrak lebih ganas dibanding dia yang jadi korban nya. Lalu laki laki itu memberikan kembali hp luna yang tadi dia pinjam.sejurus kemudian laki laki itu pergi meninggalkan aluna tanpa sepatah kata pun.

Aluna tersadar,ia melihat kontak yang sudah tersimpan dengan nama argasha." Hem. Nama yang unik" gumam aluna.
Aluna melanjutkan rencananya untuk masuk kedalam rumah.
Sepulang sekolah aluna berencana akan pergi ke taman untuk menemui indah.katanya indah akan membahas rencananya di taman kota sepulang sekolah.

"Bi, luna pergi sebentar yaa. Nanti sore pokoknya makanan kesukaan luna harus udh siaap yaa" teriak luna

"Iyaa non siaap" kekeh bi inem

Sesampainya di taman, aluna melangkahkan kaki mendekati bangku taman di ujung pojok kanan. Ia melihat sepertinya indah berada disana.

"Udah lama nunggu?" Tanya luna
"Lumayan" jawab indah
"Jadi rencana nya bagaiamana? Aku tak bisa lamaa lama, ayah ku sebentar lagi pulang." Aluna

Indah menarik nafas kasar dan membuangnya
"Ckk. Ya sudah iya, syaratnya kamu ga boleh ngasih tau hal ini ke siapa pun, dan kedua kamu ga boleh minta bantuan ke siapapun lagi kecuali aku dan kamu saja." Tutur indah

Setelah rencananya tersampaikan, aluna pamit pulang karna ia harus segera sampai rumah sebelum ayahnya pulang.

Dengan tergesa gesa akhirnya aluna sampai di depan gerbang rumahnya, namun ketika aluna hendak membuka gerbang tiba-tiba ada yang menabraknya dari samping.

Braggghg...

"Awwwws". " Kalo jalan liat liat dong, ga liat disini ada orang" maki aluna

" Maaf maaf, aku tak sengaja. Tadi ada anjing yang mengejar ku,maka nya aku lari dan tak melihat ke depan" ucap laki laki itu
" Nih nama kartu ku, disitu ada nomor nya, sebagai ganti luka kamu, kamu telepon saja aku jika kamu membutuhkan apapun, kalau tidak berikan saja nomormu padaku, cepat ! Aku terburu buru" sambung laki laki itu

Aluna hanya melongo heran,mengapa yang menabrak lebih ganas dibanding dia yang jadi korban nya. Lalu laki laki itu memberikan kembali hp luna yang tadi dia pinjam.sejurus kemudian laki laki itu pergi meninggalkan aluna tanpa sepatah kata pun.

Aluna tersadar,ia melihat kontak yang sudah tersimpan dengan nama argasha." Hem. Nama yang unik" gumam aluna.
Aluna melanjutkan rencananya untuk masuk kedalam rumah.

"Darimana saja aluna?" Ucap ayah tibatiba
"Eh, ayah sudah pulang, aku kira ayah pulang nanti malam" aluna cengengesan.
"Ayah bertanya aluna, kamu dari mana saja?" Nada tegas sang ayah keluar.
"Itu, aluna habis dari rumah temen yah" cicit aluna
"Lain kali jangan pulang terlalu sore luna, ayah tidak mau kamu sampai hilang" peringat ayah
"Iyaa yah, kalo gitu luna ke kamar dulu yahh" pamit aluna
Ayah nya hanya menjawab dengan deheman.

Drtt..drttt..drttt

Suara alarm menggema di kamar bernuansa monokrom.ia bertugas membangunkan seorang gadis yangg sangat susah sekali untuk bangun,meskipun sudah ada alarm tetap saja aluna hanya bisa dibangunkan oleh ayah nya atau bi inem.

"Luna bangun sayang, waktunya sekolah" tangan ayah menepuk pipi cubby aluna
"5 menit lagi ayah" gumam tak jelas luna
"Aluna, 5 menit kamu tidak bangun,ayah tinggal dan uang jajan tidak ada" gertak sang ayah

Pintu tertutup dan aluna segera berlari menuju kamar mandi tatkala mendengar jika ayah nya tak akan memberikan uang jajan kepadanya.

"Ayah,di depan gerbang saja" pinta aluna
Ayah luna membelokan setir ke arah gerbang sekolah dan memberhentikan nya.sebelum pergi aluna menghadap ayahnya sambil mengadahkan kedua tangan nya guna meminta uang jajan. Tak perlu waktu lama ayahnya langsung memberikan uang saku berwarna merah kepada aluna.

" Terimakasih ayah tercintaa" ucap aluna

Aluna menutup pintu mobil,berpamitan dan segera memasuki lapangan sekolahan. Aluna menyusuri koridor sekolah dari kelas 10 ipa,ips hingga bahasa. Di tengah perjalanan ia melihat indah sedang duduk di bangku panjang ujung lapang, ia hendak mendekatinya namun tiba tiba aleaa dan abel mengagetkan nya dari belakang.

" Sendirii ajaa neng," ujar aleaa
"Iyaa nih sendiri aja,nanti digondol hantuu baru tau... Hiiih sereem" sambung abel
"Gimanaa sih,kamu yang nakutin tapi kamu juga yang takut" ucap aleaa kesal
Aluna terkekeh " sudah sudah,ayo masuk ke kelas kalian mau terus terusan di sini?".
"Ayo ayo, disini suasanya mencekam kaya film horor hiih". Ucap abel

Kegiatan belajar mengajar sudah selesai, aluna berencana akan menemui indah di lapang basket SMA Garuda. Baru saja aluna melangkahkan kaki, tapi indah sudah ada di depan mata.
"Loh katanya nunggu di lapang,ko malah disini,nanti ketahuan gimana?" Tanya aluna heran
" Disini saja aluna, tapi nunggu semua bubar dulu" ucap indah
" Ya sudah, aku mau duduk dulu pegal kaki." Timbal aluna

Dilain tempat, dua orang perempuan tengah heran dan bingung melihat aluna berbicara sendiri,seperti hendak membicarakan yang penting.

" Leaa kira kira luna kenapa yaa, aku takut halu dia makin menjadi jadi." Abel bergidik ngeri
" Suuuttt, jangan berisik bel, aku juga gatau lea kenapa, aku ngiranya kalo luna termasuk anak istimewa bel." Tebak alea
" Istimewa gimana le?" Penasaran abel
" Yaa maksudnya bisa melihat makhluk halus bel, soalnya dia sering banget ngomong sendiri." Ucap alea tak yakin.
" Tapi ga mungkin sih le, luna ga pernah cerita kalo dia pernah liat hantu yang serem serem, mungkin skrang tingkat halu nya lagi tinggi,atau engga dia lagi akting buat job nya. Positif ajaaaa kali le," ucap abel " sekrang kita pulang aja yuu ga usah terlalu di pikirin, pikiran nilai ujian kita sekarang, bentar lagi lulus heh" nasihat abel.
Mereka pun akhirnya memutuskan untuk pergi dan tak mengintip kegiatan aluna lagi.

" Sebenernya orang yang kamu dendamin dia masih hidup apa engga?" Tanya aluna
" Tidak tahu." Indah mengedikan bahu
" Lah terus gimana caranya kamu buat balas dendam sama orangnya indah" kesal aluna
" Aku cuma tau kalo dia punya gelang hitam bintang bulan" jelas indah
" Terus cara kamu bisa nemuin dimana orangnya,bagaimana?" Lagi aluna
" Tidak tahu, kita cari sajaa" ucap indah
" Lama lama kesel juga bicara sama kamu" aluna menggeram
Indah hanya mengedikan bahu. Aluna menghembuskan nafas kasar " sudah lah, aku pulang saja, jika tidak ada pembicaraan lagi." Ucap aluna kesal

"Aluna, kamu hanya perlu mengetahui apa isi kamar pojok atas dirumah kamu, jangan pernah ada yang tau selain kita berdua." Ucap indah dingin

"Ya, aku akan menyelidiki nya" ucap aluna dengan malas
"Ya sudah sekarang kamu pulang saja, aku ingin memastikan sesuatu" ucap indah yang saat ini berlalu pergi meninggalkan aluna.

"Dasar tak tau diuntung, yang punya masalah dia ko aku yang di buat kesal yaa" aluna meluapkan kekesalannya.
"Huh,bis juga kemana sih, pengen cepet pulang juga" gerutu aluna.

Tiiit..Tiiit ..tiiit

Klakson motor mengagetkan aluna,aluna mengumpati orang yang sudah membuatnya kaget setengah mati.
" Hey" teriak laki laki yang berada di motor, aluna celingak celinguk bodoh.
" Kamu ngomong sama aku?" Ucap aluna sambil menunjuk dirinya sendiri
" Yaa siapa lagi yang ada disini selain aku dan kamu?" Jengah laki laki itu. Laki laki itu membuka helm fullface nya dan mengibaskan rambutnya yang terlihat basah oleh keringat.
" Loh, kamu.. kamu kan asar kan?" Ucap luna tak percaya
" Asar,asar.. aku asghara " jengah asghara
"Iyaa itu maksudnya" kesal aluna " ngapain kesini,nguntitin aku hah?"

" Pd banget sih kamu, aku sekalian lewat jalan sini, kebetulan liat kamu siapa tau butuh tumpangan" pede asghara

'dih, pede banget ini orang siapa juga yang mau di untitin sama orang gajelas kaya dia' batin aluna

" Mau numpang apa engga? Aku lagi baik nawarin kaya gini, cepat sebelum berubah pikiran" ucap asghara

'udah kepedean,maksa maksa pula nih orang, tapi daripada nunggu bis lama mending ikut dia aja, irit ongkos juga' tutur batin aluna. Asghara yang melihat nya jengkel.
"Mau apa engga nih?" Tanya asghara sekali lagi
" Ya sudah kalo kamu maksa" ucap aluna acuh
"Dih" timbal asghara.

Asghara pun mulai melajukan motornya membelah jalanan. Di tengah perjalanan asghara menanyakan sesuatu yang membuat aluna heran dan bingung.

" Kamu pernah nyadar engga kalo orang yang selama ini kamu temui itu bukan manusia asli" tanya asghara

" Hah? Bukan manusia asli? Maksudnya makhluk halus gitu?" Tanya balik aluna
"Iya , itu maksudnya, kamu sadar engga?
" Engga lah, mana ada makhluk halus di dunia ini, itu tuh cuma mitos" sanggah aluna
"Kamu itu sebenarnya bisa melihat yang mungkin tidak bisa semua orang lihat Aluna" beritahu asgara
"Sudahlah aku pulang saja" jawab Aluna dengan sedikit kesal

Didalam kamar Aluna sedang bersandar diatas ranjang sambil melamun memikirkan omongannya asgara tadi.
"Apa benar indah itu hantu?terus kenapa aku bisa berbicara dengannya seperti manusia? Apa sebenarnya aku bisa melihat mereka? Akhhhh pusing memikirkan seperti itu mending tidur sajalah" akhirnya Aluna tertidur dengan memeluk boneka
Tiba-tiba ditengah tidur yang lelap itu Aluna bermimpi bahwa ada seorang wanita pelajar yang terbaring dengan wajah yang bercucuran darah seperti korban dari sebuah tabrak lari dan wanita itu adalah indah yah indah yang dianggap Aluna sebagai teman.
Aluna seketika terbangun ia langsung melamun apakah peristiwa itu benar adanya atau hanya mimpi belaka saja Aluna sampai waktu subuh ia tidak bisa tidur karena terus memikirkan mimpinya itu apakah yang dibilang asgara itu benar? Apa indah itu sudah meninggal sebenarnya? Pertanyaan itu yang ada di otak Aluna saat itu entah mana yang harus diselesaikan nya saat ini apakah membantu indah atau mencari tahu tentang indah

Pagi hari pun tiba kini Aluna sudah siap dengan seragam sekolahnya itu.
"Bi, Aluna pergi sekolah dulu yah" teriak Aluna kepada pembantunya itu.
"Tidak sarapan dulu non?" Jawab bibi
"Tidak bi, nanti disekolah saja ayah sudah pergi ya Bi?" Tanya aluna
"Iya non tadi pagi"
"Ya sudah Aluna pamit dulu yah"
Didalam perjalanan Aluna sudah memikirkan bahwa ia akan pertanya peristiwa itu kepada teman-temannya
Sesampainya di kelas Aluna segera menghampiri Alea dan Abel sahabatnya itu.
"Alea, Abel aku mau nanya" Aluna memulai pembicaraannya
"Tanya apa, seperti serius gitu lun" tanya Abel
" Aku mau nanya waktu 10 tahun yang lalu ada kejadian anak sekolah sini ketabrak di jalan Husen no 32 tabrak lari apa bener? Pelajarnya wanita namanya indah?"
" Iya bener, waktu itu ia pulang sore-sore sendirian karena biasanya ia sering dijemput oleh ibunya tapi semenjak ibunya meninggal dia jadi seperti itu jadi seperti orang bingung waktu dia mau nyebrang tiba-tiba ada motor kencang dari arah kiri langsung menabrak dirinya tapi motor itu kabur dan dia meninggal di tempat dengan wajah yang bercucuran darah" jelas asgara yang tiba-tiba datang dari arah belakang.
Aluna langsung tersentak kaget kejadian itu persis yang ada di mimpinya.
Aluna langsung pergi ke taman belakang sambil memikirkan cerita dan mimpinya itu. Tiba-tiba indah muncul dengan memperhatikan wajah aslinya yaitu wajah dengan bercucuran darah dan goresan-goresan yang ada ditangannya.
"Kamu sudah mengetahui semuanya Aluna" indah berkata kepada Aluna.
Aluna langsung berdiri dan kaget karena melihat wajah asli indah itu
"Kenapa kamu masih ada disini indah kan kamu sudah meninggal kenapa aku saja yang kamu tunjukan?" Tanya Aluna dengan nada yang bergetar karena ketakutan
"Karena yang selama ini aku cari sudah ada Aluna orang yang akan aku dendamkan itu adalah ibu kamu, dia yang sudah membunuh ibuku" dengan suara yang tinggi indah menyampaikan semuanya
"Tidak mungkin indah ibuku bukan seperti itu" jawab Aluna tegas dengan air mata yang mengalir
"Karena kamu tidak mengetahui nya Aluna kamu dari kecil sudah ditinggal ibukamu kan kamu tidak tahu ibukamu meninggal karena apa dan ayah kamu tidak mau menunjukkan kamar yang ada di rumahmu"
Seketika Aluna tersadar dengan kamar yang ada di rumahnya yang tidak boleh dibuka
Dari arah belakang asgara menepuk Aluna
"Lo udah tau kan sekarang siapa indah sebenarnya, gue udah tau sebelumnya karena gue juga bisa melihat mereka seperti elo tapi bedanya gue udah bisa menerima tapi elo belum bisa dan belom yakin dengan kemampuan Lo lun" tegas asgara pada Luna
"Gue akan bantuin nyelesain masalah ini"
"Gue juga lun, tadi asgara udah ngejelasin semuanya sama gue" tutur Alea pada Aluna.
"Kita sekarang fokus untuk melihat kamar yang ada di rumah Aluna, nanti malam kita kumpul dirumah Aluna jam 11 malam" jelas asgara dengan serius
"Oke baik" jawab Abel dan Aluna bersamaan
 
Kini dirumah Aluna sedang melamun sambil menunggu teman-temannya itu untuk datang kini waktu menunjukan 10.55 WIB semua teman-temannya sudah berkumpul di kamar Aluna.
"Sambil menunggu jam 12 malam kita mempersiapkan dulu dengan matang jangan ada yang kosong ataupun berpencar"
 Kini keadaan rumah Aluna kosong karena bibinya sedang pulang kampung dan ayahnya lagi ada pekerjaan diluar kota
Kini menunjukan jam 00.00 tengah malam dan malam Jum'at mereka mencari tahu tentang kamar yang dikunci rapat itu
"Lun kamu tahu nggak dimana kuncinya" tanya asgara
"Aku nggak tau ayah nggak ngasih tau aku juga tentang kunci itu dan kamarnya katanya tidak boleh dibuka" jawab Aluna
"Okeh gua dobrak aja yah gak apa-apa kan lun" tanya Aluna agar ia enak untuk membuka pintu tersebut
"Iya asga dobrak saja" jelas Aluna
Asgara menobrak pintu tersebut dengan susah payah karena sangat sulit membukanya sesudah pintu itu terbuka semuanya kaget melihat seisinya itu
"Astaga" Alea menutup mulutnya karena kaget melihat kamar itu.
Kamar itu terlihat kotor banyak sekali bekas pesugihan dan anehnya masih ada satu lilin yang menyala padahal pintu ini sudah tidak dibuka lama.
Dari belakang ada seorang wanita yaitu indah hantu yang sudah lama dengan Aluna yang ingin membalas dendam
"Ini tempat ibukamu untuk menghabisi nyawa ibuku Aluna" dengan wajah yang marah indah kepada Aluna
Abel dan Alea merasa kebingungan karena Aluna dan asgara mengobrol dengan yang lain namun tidak terlihat siapa dia mereka saling berpelukan karena takut lampu yang ada di rumah Aluna seketika mati semuanya
"Indah kalo kamu terus-terusan seperti ini dengan dendam kamu ini kamu nggak akan tenang kamu akan bergentayangan terus indah" asgara mencoba menjelaskan kepada indah
"Susah buat ngerelain semuanya Aluna harus ngerasain semuanya" tutur Indah
"Aku nggak tau masalah nya seperti apa indah itu urusan ibuku dan kamu juga sudah meninggal kan untuk apa lagi balas dendam aku tahu kesedihan kamu Indah karena aku juga merasakan ditinggal itu seperti apa merasa kesepian itu seperti apa , tapi alam kita sudah berbeda biar kamu tenang dan nyaman disana kamu jangan terus-terusan dendam indah ibu kamu juga pasti tidak mau melihat kamu seperti ini " jelas Aluna panjang agar indah mengerti bahwa jika dendam terus ia tidak akan tenang selamanya
"Kamu relain aja semuanya kita disini akan doakan kamu sama ibu kamu maafkan Aluna dan ibunya, sebelum ibunya Aluna meninggal ia sudah menyesali perbuatannya indah ia ingin meminta maaf kepada kamu tapi kamu terus-terusan tidak mau dan Aluna tidak ada hubungannya dengan ini kamu pergi saja jangan ganggu Aluna lagi"
Akhirnya indah pergi dan tidak akan pernah kembali ia datang karena dendam nya belom terselesaikan namun kini ia sudah mengiklankannya karena Aluna tidak pernah jahat kepadanya .
"Terimakasih asgara,Alea dan Abel sudah membantuku"
"Iya Aluna kamu saat ini harus menerima kelebihan kamu itu turunan dari ibu kamu tapi ibu kamu salah menggunakan kamu pakai saja untuk membantu orang" asgara membeli nasihat kepada aluna.
Dan disaat Aluna menerima kelebihannya itu ia melihat ada orang lain selain dirinya dan teman-temannya itu ya itu mereka yang tidak terlihat.
Aluna tersenyum tipis kala melihat gemercik air hujan turun ke permukaan bumi. Rumput rumput yang hijau nan basah,burung burung yang meneduh dibawah pohon ,serta tiupan angin yang membuat aluna tenggelam dalam lamunan.

Braagggh....

Suara ranting pohon jatuh membuyarkan lamunan aluna,aluna tersadar dirinya sudah hampir lama berlarut larut memikirkan nasib hidupnya yang datar ini.

"Non ? " Suara wanita paruh baya dengan diiringi ketukan pintu.
"non, sudah waktunya makan,ayoo turun,tuan sudah menunggu dibawah"
" Bibi turun duluan saja,aku segera menyusul" sahut ku

Wanitu itu adalah Bi Inem pembantu ku dari aku masih kecil,Ia bagaikan ibu kedua bagiku setelah ibuku tiada. Benar,ibuku sudah terlebih dahulu meninggalkan ku untuk selamanya, saat itu hatiku hancur meskipun aku belum mengerti kenapa ibu disimpan didalam kubur.

Kini aku hidup dengan Ayahku,kami tinggal di sebuah rumah yang cukup terbilang besar nan mewah,tentu dengan di temani oleh pembantu ku yang merawat ku sejak kecil.

Ayahku adalah cinta pertama ku,namun tidak dengan kasih sayangnya, ia susah sekali membagi waktunya hanya untuk bermain denganku, yang dipikiran nya hanya kerja,kantor,dan clien. Tak pernah ada aku di dalam pikirannya, tapi ya sudahlah,mau bagaimana lagi? Dia bekerja untuk menghidupiku juga.

Aku mempunya 2 orang sahabat bernama aleeaa dan abel, dia temanku yang paling dekat denganku, karna tidak ada lagi teman yang mau dekat denganku.

Menyedihkan,tapi itulah aku -aluna si aneh- itu sebutan teman teman sekolahku, dari waktu aku sekolah dasar hingga sekarang menengah atas aku tetap di sebut sebagai aluna si aneh.

Cukup aneh dan tidak asing bagiku, aneh karna aku tidak tahu mereka menyebutku aneh karna apa,dan tidak asing bagiku karena mereka sering menyebutku dengan sebutan-aluna si aneh.

 Mereka sering mempertanyakan mengapa aku sering terlihat berbicara dengan benda benda,ataupun sekitaran yang kosong,padahal jelas jelas aku  berbicara dengan orang sebayaku tentunya.

 Termasuk kedua sahabatku mereka sering merasa bingung,tatkala aku berbicara dengan salah satu teman seperti sekarang ini.

" Nanti luna tunggu di halte depan,kalo mau bareng pulang nya ayo sama sama" ucap aluna dengan senyum riangnya

"Lun" tepukan alea menyadarkan aluna
"Kamu bicara sama siapa lun?" Tambah alea
"Kamu engga lagi sakit atau halu kan lun?" Tanya abel

Aluna mengernyit heran bagaimana bisa kedua sahabatnya ini tidak melihat orang sebesar ini.
" Kalian ini ada ada aja,masa manusia sebesar ini masih ngga keliatan sih?" Kekeh Luna " ini loh, temen aku dari kelas sebelah namanya Fina dia seumuran kita,dia juga sering banget ngajarin aku pelaajaran yang sama di kelas kita dan yang aku ngga paham" ucap luna panjang

"Ha-h? S-sumpaah luna kamu lagi bicarain siapa? Dikelas sebelah perasaan ngga ada yang namanya fina luna," cerca abel
"Kalo tidak percaya tanya saja alea,dia sekretaris osis pasti tahu nama nama siswa di SMA Garuda"

"Sudaah sudaah, mungkin lunaa sedang butuh istirahat, sekrang kita pulang saja,keburu sore" ucap alea sembari mendorong pundak abel dan luna.

Di sepanjang jalan aluna memikirkan apa yang sahabat nya katakan,aluna mengira apakah benar semua anggapan teman temannya tentang aluna si aneh emang benar adanya? Apakah aluna sedang berhalu sekarang? Apakah aluna stress atau bagaimana?

"Arghhh pusing sekali memikirkannya" teriak aluna sembari memegang kepalanya

" Sayang ada apa? Kenapa kamu teriak begitu? Apa ada yang menyakitimu di sekolah ?" Suara ayah mengalun di telingaku

"Ha-h, a-ayah? Kapan ayah pulang? Ko ngga ngasih tau luna?" Tanya luna dengan memasang muka cemberut
" Ayah tadi bertanya luna,kenapa luna tidak menjawab malah bertanya balik?"
"Ahh, tidak papa ayah aku hanya sedang stress memikirkan pelajaran" terang luna
"Oh begitu,baiklah" sahut ayah luna
Aku masih penasaran dengan kejadian di sekolah tadi,aku ingin menanyakan nya pada ayah,apa benar aku memang aneh,dan aku ingin bertanya mengapa ada kamar yang dikunci rapat sampai aku tidak boleh memasukinya, aku penasaran di dalamnya seperti apa, akhir akhir ini aku merasakan ada orang selain aku,ayah dan bi inem di rumah ini.

" Tapi, ayah luna mau tanya sesuatu boleh?" Tanya luna
Ayahnya hanya berdehem pelan, aluna melanjutkan pertanyaanya
" Kamar pojok yang dilantai atas itu kamar bekas siapa yah? Kenapa aku tidak boleh memasukinya? Terus benarkah aku terlihat aneh ayaah? Teman temanku bilang aku sering sekali berbicara sendiri, padahal aku sedang berbicara dengn teman teman ku ?" Tanya luna

Wajah ayah kala itu kelihatan shock seperti dia sedang ketahuan menyembunyikan sesuatu yang besarr dariku.
Dan ayah hanya menjawab " Tidak ada,pintu itu sudah rusak dan kamu tidak aneh"  aku bergumam " ohh baiklah" tapi aku masih penasaran ada apa dengan wajah kaget ayah? Apa sebenarnya dibalik kamar itu dan aku kenapa.

Keesokan harinya aluna kembali berangkat sekolah, berbeda dengan hari hari biasanya, hari ini ia sangat senang sekali, karna sang ayah mau mengantarkan dirinya kesekolah untuk pertama kalinya setelah sekian lamanya. Ya, meskipun ini terlalu pagi untuk aku berangkat sekolah,tapi tak apa demi bisa mengobrol dengan ayah aku rela bangun pagi pagi sekali.

25 menit perjalanan sudah kita lalui,gerbang sekolah ku akhirnya terlihat, ayahku mengantarkan ku sampai depan pintu gerbang sekolah ku, sebelum aku turun aku menyalimi tangan dan mencium tangan ayahku.Saat hendak aku membuka pintu, tiba tiba suara interupsi dari ayah terdengar "Aluna, ayah mohon, jangan pernah tanyakan lagi soal kamar di pojok atas itu, ayah tidak suka jika kamu terus penasaran dengan kamar itu, jangan pernah coba coba kamu datang ke kamar itu sendirian, kalau tidak, ayah tidak akan memaafkanmu aluna rajendra" tegas ayah

Aku hanya menelan saliva ku dan menggaruk leher yang tidak gatal,aku gugup,bingung,takut dan campur aduk rasanya. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya disembunyikan olehnya,tapi aku juga takut jika ayah sudah mewanti wanti ku seperti ini apalagi ia memanggil nama lengkapku.

Aku berpamitan pada ayah lalu berjalan melalui gerbang,lalu tak sengaja mataku melihat bangku panjang dekat lapang upacara terisi oleh seorang wanita yang sedang menangis,ia terlihat seperti orang yang sedang benar benar prustasi. Rambut acak acak,baju lusuh dan kepala menunduk. Dengan langkah gontai aku berjalan menemuinya.

"Kamu sedang apa disini? Kenapa sudah menangis di pagi hari?" Tanya aluna pelan
Wanita itu hanya menggelengkan kepala, Aluna bertanya tanya mengapa ia tak menjawabnya.
"Apa kamu sedang banyak masalah? Mau meringankan dengan bercerita padaku? Nama mu siapa?" Tanya aluna sekali lagi.

Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat mata aluna."Apakah kamu bisa membantuku?" Tanya nya

"Sure, apa yang kamu perlu ?" Tanya aluna
"Aku ingin semua dendamku terhapus,aku ingin bahagia,tapi aku tidak tau caranya bagaimana, hiks" tangis wanita itu
" Tenang dulu,ceritakan sedikit sedikit padaku dan katakan namamu siapa?" Tanya aluna tenang
" Namaku indah, dulu aku tinggal berdua dengan ibuku, aku bahagia kala itu, meskipun hidupku berkecukupan tapi aku sangat bahagia bersama ibu, tapi suatu hari ibuku sakit sakit, sudah 4 bulan ibu berobat dan tidak ada hasilnya, dokter bilang mereka tidak menemukan penyakit apapun didalam tubuh ibu, aku sedih melihat ibu menderita,sampai bulan ke 5 ibu sakit,aku tak sengaja melihat seorang wanita memasuki kamar ibuku,dia berkata
" maap irma,aku terpaksa harus menumbalkan jiwa mu, agar ilmu ku benar benar berhasil,sekarang aku tidak akan membuatmu menderita lagi"   lalu wanita itu pergi,aku pikir ibu akan sembuh setelah kedatangan wanitu itu, ternyata ibu malah meninggalkan ku untuk selamanya, hatikuu hancurrr kala duniaa tidak ada ibu.. hikss..hikss"

Aluna bergetar mendengarkan cerita hidup gadis ini,ia membayangkan betapa menderitanya aluna jika ia berada diposisi indah,dan betapa sakit hatinya ketika ibunya dibunuh oleh seseorang yang tidak ia kenal.

" Lalu sekarang kamu bagaimana? Apa yang kamu ingin selesaikan?" Tanya luna hati hati
"Aku ingin tahu siapa orang yang telah membunuh ibuku, dan kenapa dia membunuh ibuku hanya karna ilmu hitam yang tidak penting itu" amarah indah meluap
"Tapi aku tidak tahu harus melakukan apa dan aku tidak tahu bagaimana caranya" sambung aluna
"Tenang saja,aku tahu caranya,tapi ini rahasia! Ingat rahasia,hanya kita berdua yang tau" ucap indah.

Sepulang sekolah aluna berencana akan pergi ke taman untuk menemui indah.katanya indah akan membahas rencananya di taman kota sepulang sekolah.

"Bi, luna pergi sebentar yaa. Nanti sore pokoknya makanan kesukaan luna harus udh siaap yaa" teriak luna

"Iyaa non siaap" kekeh bi inem

Sesampainya di taman, aluna melangkahkan kaki mendekati bangku taman di ujung pojok kanan. Ia melihat sepertinya indah berada disana.

"Udah lama nunggu?" Tanya luna
"Lumayan" jawab indah
"Jadi rencana nya bagaiamana? Aku tak bisa lamaa lama, ayah ku sebentar lagi pulang." Aluna

Indah menarik nafas kasar dan membuangnya
"Ckk. Ya sudah iya, syaratnya kamu ga boleh ngasih tau hal ini ke siapa pun, dan kedua kamu ga boleh minta bantuan ke siapapun lagi kecuali aku dan kamu saja." Tutur indah

 Setelah rencananya tersampaikan, aluna pamit pulang karna ia harus segera sampai rumah sebelum ayahnya pulang.

Dengan tergesa gesa akhirnya aluna sampai di depan gerbang rumahnya, namun ketika aluna hendak membuka gerbang tiba-tiba ada yang menabraknya dari samping.

Braggghg...

"Awwwws". " Kalo jalan liat liat dong, ga liat disini ada orang" maki aluna

" Maaf maaf, aku tak sengaja. Tadi ada anjing yang mengejar ku,maka nya aku lari dan tak melihat ke depan" ucap laki laki itu
" Nih nama kartu ku, disitu ada nomor nya, sebagai ganti luka kamu, kamu telepon saja aku jika kamu membutuhkan apapun, kalau tidak berikan saja nomormu padaku, cepat ! Aku terburu buru" sambung laki laki itu

Aluna hanya melongo heran,mengapa yang menabrak lebih ganas dibanding dia yang jadi korban nya. Lalu laki laki itu memberikan kembali hp luna yang tadi dia pinjam.sejurus kemudian laki laki itu pergi meninggalkan aluna tanpa sepatah kata pun.

Aluna tersadar,ia melihat kontak yang sudah tersimpan dengan nama argasha." Hem. Nama yang unik" gumam aluna.
Aluna melanjutkan rencananya untuk masuk kedalam rumah.
Sepulang sekolah aluna berencana akan pergi ke taman untuk menemui indah.katanya indah akan membahas rencananya di taman kota sepulang sekolah.

"Bi, luna pergi sebentar yaa. Nanti sore pokoknya makanan kesukaan luna harus udh siaap yaa" teriak luna

"Iyaa non siaap" kekeh bi inem

Sesampainya di taman, aluna melangkahkan kaki mendekati bangku taman di ujung pojok kanan. Ia melihat sepertinya indah berada disana.

"Udah lama nunggu?" Tanya luna
"Lumayan" jawab indah
"Jadi rencana nya bagaiamana? Aku tak bisa lamaa lama, ayah ku sebentar lagi pulang." Aluna

Indah menarik nafas kasar dan membuangnya
"Ckk. Ya sudah iya, syaratnya kamu ga boleh ngasih tau hal ini ke siapa pun, dan kedua kamu ga boleh minta bantuan ke siapapun lagi kecuali aku dan kamu saja." Tutur indah

Setelah rencananya tersampaikan, aluna pamit pulang karna ia harus segera sampai rumah sebelum ayahnya pulang.

Dengan tergesa gesa akhirnya aluna sampai di depan gerbang rumahnya, namun ketika aluna hendak membuka gerbang tiba-tiba ada yang menabraknya dari samping.

Braggghg...

"Awwwws". " Kalo jalan liat liat dong, ga liat disini ada orang" maki aluna

" Maaf maaf, aku tak sengaja. Tadi ada anjing yang mengejar ku,maka nya aku lari dan tak melihat ke depan" ucap laki laki itu
" Nih nama kartu ku, disitu ada nomor nya, sebagai ganti luka kamu, kamu telepon saja aku jika kamu membutuhkan apapun, kalau tidak berikan saja nomormu padaku, cepat ! Aku terburu buru" sambung laki laki itu

Aluna hanya melongo heran,mengapa yang menabrak lebih ganas dibanding dia yang jadi korban nya. Lalu laki laki itu memberikan kembali hp luna yang tadi dia pinjam.sejurus kemudian laki laki itu pergi meninggalkan aluna tanpa sepatah kata pun.

Aluna tersadar,ia melihat kontak yang sudah tersimpan dengan nama argasha." Hem. Nama yang unik" gumam aluna.
Aluna melanjutkan rencananya untuk masuk kedalam rumah.

"Darimana saja aluna?" Ucap ayah tibatiba
"Eh, ayah sudah pulang, aku kira ayah pulang nanti malam" aluna cengengesan.
"Ayah bertanya aluna, kamu dari mana saja?" Nada tegas sang ayah keluar.
"Itu, aluna habis dari rumah temen yah" cicit aluna
"Lain kali jangan pulang terlalu sore luna, ayah tidak mau kamu sampai hilang" peringat ayah
"Iyaa yah, kalo gitu luna ke kamar dulu yahh" pamit aluna
Ayah nya hanya menjawab dengan deheman.

Drtt..drttt..drttt

Suara alarm menggema di kamar bernuansa monokrom.ia bertugas membangunkan seorang gadis yangg sangat susah sekali untuk bangun,meskipun sudah ada alarm tetap saja aluna hanya bisa dibangunkan oleh ayah nya atau bi inem.

"Luna bangun sayang, waktunya sekolah" tangan ayah menepuk pipi cubby aluna
"5 menit lagi ayah" gumam tak jelas luna
"Aluna, 5 menit kamu tidak bangun,ayah tinggal dan uang jajan tidak ada" gertak sang ayah

Pintu tertutup dan aluna segera berlari menuju kamar mandi tatkala mendengar jika ayah nya tak akan memberikan uang jajan kepadanya.

"Ayah,di depan gerbang saja" pinta aluna
Ayah luna membelokan setir ke arah gerbang sekolah dan memberhentikan nya.sebelum pergi aluna menghadap ayahnya sambil mengadahkan kedua tangan nya guna meminta uang jajan. Tak perlu waktu lama ayahnya langsung memberikan uang saku berwarna merah kepada aluna.

" Terimakasih ayah tercintaa" ucap aluna

Aluna menutup pintu mobil,berpamitan dan segera memasuki lapangan sekolahan. Aluna menyusuri koridor sekolah dari kelas 10 ipa,ips hingga bahasa. Di tengah perjalanan ia melihat indah sedang duduk di bangku panjang ujung lapang, ia hendak mendekatinya namun tiba tiba aleaa dan abel mengagetkan nya dari belakang.

" Sendirii ajaa neng," ujar aleaa
"Iyaa nih sendiri aja,nanti digondol hantuu baru tau... Hiiih sereem" sambung abel
"Gimanaa sih,kamu yang nakutin tapi kamu juga yang takut" ucap aleaa kesal
Aluna terkekeh " sudah sudah,ayo masuk ke kelas kalian mau terus terusan di sini?".
"Ayo ayo, disini suasanya mencekam kaya film horor hiih". Ucap abel

Kegiatan belajar mengajar sudah selesai, aluna berencana akan menemui indah di lapang basket SMA Garuda. Baru saja aluna melangkahkan kaki, tapi indah sudah ada di depan mata.
"Loh katanya nunggu di lapang,ko malah disini,nanti ketahuan gimana?" Tanya aluna heran
" Disini saja aluna, tapi nunggu semua bubar dulu" ucap indah
" Ya sudah, aku mau duduk dulu pegal kaki." Timbal aluna

Dilain tempat, dua orang perempuan tengah heran dan bingung melihat aluna berbicara sendiri,seperti hendak membicarakan yang penting.

" Leaa kira kira luna kenapa yaa, aku takut halu dia makin menjadi jadi." Abel bergidik ngeri
" Suuuttt, jangan berisik bel, aku juga gatau lea kenapa, aku ngiranya kalo luna termasuk anak istimewa bel." Tebak alea
" Istimewa gimana le?" Penasaran abel
" Yaa maksudnya bisa melihat makhluk halus bel, soalnya dia sering banget ngomong sendiri." Ucap alea tak yakin.
" Tapi ga mungkin sih le, luna ga pernah cerita kalo dia pernah liat hantu yang serem serem, mungkin skrang tingkat halu nya lagi tinggi,atau engga dia lagi akting buat job nya. Positif ajaaaa kali le," ucap abel " sekrang kita pulang aja yuu ga usah terlalu di pikirin, pikiran nilai ujian kita sekarang, bentar lagi lulus heh" nasihat abel.
Mereka pun akhirnya memutuskan untuk pergi dan tak mengintip kegiatan aluna lagi.

" Sebenernya orang yang kamu dendamin dia masih hidup apa engga?" Tanya aluna
" Tidak tahu." Indah mengedikan bahu
" Lah terus gimana caranya kamu buat balas dendam sama orangnya indah" kesal aluna
" Aku cuma tau kalo dia punya gelang hitam bintang bulan" jelas indah
" Terus cara kamu bisa nemuin dimana orangnya,bagaimana?" Lagi aluna
" Tidak tahu, kita cari sajaa" ucap indah
" Lama lama kesel juga bicara sama kamu" aluna menggeram
Indah hanya mengedikan bahu. Aluna menghembuskan nafas kasar " sudah lah, aku pulang saja, jika tidak ada pembicaraan lagi." Ucap aluna kesal

"Aluna, kamu hanya perlu mengetahui apa isi kamar pojok atas dirumah kamu, jangan pernah ada yang tau selain kita berdua." Ucap indah dingin

"Ya, aku akan menyelidiki nya" ucap aluna dengan malas
"Ya sudah sekarang kamu pulang saja, aku ingin memastikan sesuatu" ucap indah yang saat ini berlalu pergi meninggalkan aluna.

"Dasar tak tau diuntung, yang punya masalah dia ko aku yang di buat kesal yaa" aluna meluapkan kekesalannya.
"Huh,bis juga kemana sih, pengen cepet pulang juga" gerutu aluna.

Tiiit..Tiiit ..tiiit

Klakson motor mengagetkan aluna,aluna mengumpati orang yang sudah membuatnya kaget setengah mati.
" Hey" teriak laki laki yang berada di motor, aluna celingak celinguk bodoh.
" Kamu ngomong sama aku?" Ucap aluna sambil menunjuk dirinya sendiri
" Yaa siapa lagi yang ada disini selain aku dan kamu?" Jengah laki laki itu. Laki laki itu membuka helm fullface nya dan mengibaskan rambutnya yang terlihat basah oleh keringat.
" Loh, kamu.. kamu kan asar kan?" Ucap luna tak percaya
" Asar,asar.. aku asghara " jengah asghara
"Iyaa itu maksudnya" kesal aluna " ngapain kesini,nguntitin aku hah?"

" Pd banget sih kamu, aku sekalian lewat jalan sini, kebetulan liat kamu siapa tau butuh tumpangan" pede asghara

'dih, pede banget ini orang siapa juga yang mau di untitin sama orang gajelas kaya dia' batin aluna

" Mau numpang apa engga? Aku lagi baik nawarin kaya gini, cepat sebelum berubah pikiran" ucap asghara

'udah kepedean,maksa maksa pula nih orang, tapi daripada nunggu bis lama mending ikut dia aja, irit ongkos juga' tutur batin aluna. Asghara yang melihat nya jengkel.
"Mau apa engga nih?" Tanya asghara sekali lagi
" Ya sudah kalo kamu maksa" ucap aluna acuh
"Dih" timbal asghara.

Asghara pun mulai melajukan motornya membelah jalanan. Di tengah perjalanan asghara menanyakan sesuatu yang membuat aluna heran dan bingung.

" Kamu pernah nyadar engga kalo orang yang selama ini kamu temui itu bukan manusia asli" tanya asghara

" Hah? Bukan manusia asli? Maksudnya makhluk halus gitu?" Tanya balik aluna
"Iya , itu maksudnya, kamu sadar engga?
" Engga lah, mana ada makhluk halus di dunia ini, itu tuh cuma mitos" sanggah aluna
"Kamu itu sebenarnya bisa melihat yang mungkin tidak bisa semua orang lihat Aluna" beritahu asgara
"Sudahlah aku pulang saja" jawab Aluna dengan sedikit kesal

Didalam kamar Aluna sedang bersandar diatas ranjang sambil melamun memikirkan omongannya asgara tadi.
"Apa benar indah itu hantu?terus kenapa aku bisa berbicara dengannya seperti manusia? Apa sebenarnya aku bisa melihat mereka? Akhhhh pusing memikirkan seperti itu mending tidur sajalah" akhirnya Aluna tertidur dengan memeluk boneka
Tiba-tiba ditengah tidur yang lelap itu Aluna bermimpi bahwa ada seorang wanita pelajar yang terbaring dengan wajah yang bercucuran darah seperti korban dari sebuah tabrak lari dan wanita itu adalah indah yah indah yang dianggap Aluna sebagai teman.
Aluna seketika terbangun ia langsung melamun apakah peristiwa itu benar adanya atau hanya mimpi belaka saja Aluna sampai waktu subuh ia tidak bisa tidur karena terus memikirkan mimpinya itu apakah yang dibilang asgara itu benar? Apa indah itu sudah meninggal sebenarnya? Pertanyaan itu yang ada di otak Aluna saat itu entah mana yang harus diselesaikan nya saat ini apakah membantu indah atau mencari tahu tentang indah

Pagi hari pun tiba kini Aluna sudah siap dengan seragam sekolahnya itu.
"Bi, Aluna pergi sekolah dulu yah" teriak Aluna kepada pembantunya itu.
"Tidak sarapan dulu non?" Jawab bibi
"Tidak bi, nanti disekolah saja ayah sudah pergi ya Bi?" Tanya aluna
"Iya non tadi pagi"
"Ya sudah Aluna pamit dulu yah"
Didalam perjalanan Aluna sudah memikirkan bahwa ia akan pertanya peristiwa itu kepada teman-temannya
Sesampainya di kelas Aluna segera menghampiri Alea dan Abel sahabatnya itu.
"Alea, Abel aku mau nanya" Aluna memulai pembicaraannya
"Tanya apa, seperti serius gitu lun" tanya Abel
" Aku mau nanya waktu 10 tahun yang lalu ada kejadian anak sekolah sini ketabrak di jalan Husen no 32 tabrak lari apa bener? Pelajarnya wanita namanya indah?"
" Iya bener, waktu itu ia pulang sore-sore sendirian karena biasanya ia sering dijemput oleh ibunya tapi semenjak ibunya meninggal dia jadi seperti itu jadi seperti orang bingung waktu dia mau nyebrang tiba-tiba ada motor kencang dari arah kiri langsung menabrak dirinya tapi motor itu kabur dan dia meninggal di tempat dengan wajah yang bercucuran darah" jelas asgara yang tiba-tiba datang dari arah belakang.
Aluna langsung tersentak kaget kejadian itu persis yang ada di mimpinya.
Aluna langsung pergi ke taman belakang sambil memikirkan cerita dan mimpinya itu. Tiba-tiba indah muncul dengan memperhatikan wajah aslinya yaitu wajah dengan bercucuran darah dan goresan-goresan yang ada ditangannya.
"Kamu sudah mengetahui semuanya Aluna" indah berkata kepada Aluna.
Aluna langsung berdiri dan kaget karena melihat wajah asli indah itu
"Kenapa kamu masih ada disini indah kan kamu sudah meninggal kenapa aku saja yang kamu tunjukan?" Tanya Aluna dengan nada yang bergetar karena ketakutan
"Karena yang selama ini aku cari sudah ada Aluna orang yang akan aku dendamkan itu adalah ibu kamu, dia yang sudah membunuh ibuku" dengan suara yang tinggi indah menyampaikan semuanya
"Tidak mungkin indah ibuku bukan seperti itu" jawab Aluna tegas dengan air mata yang mengalir
"Karena kamu tidak mengetahui nya Aluna kamu dari kecil sudah ditinggal ibukamu kan kamu tidak tahu ibukamu meninggal karena apa dan ayah kamu tidak mau menunjukkan kamar yang ada di rumahmu"
Seketika Aluna tersadar dengan kamar yang ada di rumahnya yang tidak boleh dibuka
Dari arah belakang asgara menepuk Aluna
"Lo udah tau kan sekarang siapa indah sebenarnya, gue udah tau sebelumnya karena gue juga bisa melihat mereka seperti elo tapi bedanya gue udah bisa menerima tapi elo belum bisa dan belom yakin dengan kemampuan Lo lun" tegas asgara pada Luna
"Gue akan bantuin nyelesain masalah ini"
"Gue juga lun, tadi asgara udah ngejelasin semuanya sama gue" tutur Alea pada Aluna.
"Kita sekarang fokus untuk melihat kamar yang ada di rumah Aluna, nanti malam kita kumpul dirumah Aluna jam 11 malam" jelas asgara dengan serius
"Oke baik" jawab Abel dan Aluna bersamaan
 
Kini dirumah Aluna sedang melamun sambil menunggu teman-temannya itu untuk datang kini waktu menunjukan 10.55 WIB semua teman-temannya sudah berkumpul di kamar Aluna.
"Sambil menunggu jam 12 malam kita mempersiapkan dulu dengan matang jangan ada yang kosong ataupun berpencar"
 Kini keadaan rumah Aluna kosong karena bibinya sedang pulang kampung dan ayahnya lagi ada pekerjaan diluar kota
Kini menunjukan jam 00.00 tengah malam dan malam Jum'at mereka mencari tahu tentang kamar yang dikunci rapat itu
"Lun kamu tahu nggak dimana kuncinya" tanya asgara
"Aku nggak tau ayah nggak ngasih tau aku juga tentang kunci itu dan kamarnya katanya tidak boleh dibuka" jawab Aluna
"Okeh gua dobrak aja yah gak apa-apa kan lun" tanya Aluna agar ia enak untuk membuka pintu tersebut
"Iya asga dobrak saja" jelas Aluna
Asgara menobrak pintu tersebut dengan susah payah karena sangat sulit membukanya sesudah pintu itu terbuka semuanya kaget melihat seisinya itu
"Astaga" Alea menutup mulutnya karena kaget melihat kamar itu.
Kamar itu terlihat kotor banyak sekali bekas pesugihan dan anehnya masih ada satu lilin yang menyala padahal pintu ini sudah tidak dibuka lama.
Dari belakang ada seorang wanita yaitu indah hantu yang sudah lama dengan Aluna yang ingin membalas dendam
"Ini tempat ibukamu untuk menghabisi nyawa ibuku Aluna" dengan wajah yang marah indah kepada Aluna
Abel dan Alea merasa kebingungan karena Aluna dan asgara mengobrol dengan yang lain namun tidak terlihat siapa dia mereka saling berpelukan karena takut lampu yang ada di rumah Aluna seketika mati semuanya
"Indah kalo kamu terus-terusan seperti ini dengan dendam kamu ini kamu nggak akan tenang kamu akan bergentayangan terus indah" asgara mencoba menjelaskan kepada indah
"Susah buat ngerelain semuanya Aluna harus ngerasain semuanya" tutur Indah
"Aku nggak tau masalah nya seperti apa indah itu urusan ibuku dan kamu juga sudah meninggal kan untuk apa lagi balas dendam aku tahu kesedihan kamu Indah karena aku juga merasakan ditinggal itu seperti apa merasa kesepian itu seperti apa , tapi alam kita sudah berbeda biar kamu tenang dan nyaman disana kamu jangan terus-terusan dendam indah ibu kamu juga pasti tidak mau melihat kamu seperti ini " jelas Aluna panjang agar indah mengerti bahwa jika dendam terus ia tidak akan tenang selamanya
"Kamu relain aja semuanya kita disini akan doakan kamu sama ibu kamu maafkan Aluna dan ibunya, sebelum ibunya Aluna meninggal ia sudah menyesali perbuatannya indah ia ingin meminta maaf kepada kamu tapi kamu terus-terusan tidak mau dan Aluna tidak ada hubungannya dengan ini kamu pergi saja jangan ganggu Aluna lagi"
Akhirnya indah pergi dan tidak akan pernah kembali ia datang karena dendam nya belom terselesaikan namun kini ia sudah mengiklankannya karena Aluna tidak pernah jahat kepadanya .
"Terimakasih asgara,Alea dan Abel sudah membantuku"
"Iya Aluna kamu saat ini harus menerima kelebihan kamu itu turunan dari ibu kamu tapi ibu kamu salah menggunakan kamu pakai saja untuk membantu orang" asgara membeli nasihat kepada aluna.
Dan disaat Aluna menerima kelebihannya itu ia melihat ada orang lain selain dirinya dan teman-temannya itu ya itu mereka yang tidak terlihat.
"Kamu melihat semuanya Aluna, mereka ada yang meminta bantuan ada yang jail dan ada yang ingin bercerita saja kamu harus mengetahui dengan benar karena mereka itu bersifat memanipulasi kamu sebenarnya dari kecil sudah bisa namun kamu sudah mulai membuka itu saat ini" beritahu asgara kenapa Aluna.
"Iya asga terimakasih aku saat ini mulai menerima semuanya dan bisa membedakan manusia dan mereka" jawab Aluna.
"Kami semua pamit dulu yah hati-hati di rumah Aluna" Alea berpamitan kepada Aluna
Semuanya sudah kembali seperti semula namun tidak dengan hidupku saat ini aku harus mulai menerima semuanya si Aluna yang aneh memang benar adanya.Aluna tersenyum tipis kala melihat gemercik air hujan turun ke permukaan bumi. Rumput rumput yang hijau nan basah,burung burung yang meneduh dibawah pohon ,serta tiupan angin yang membuat aluna tenggelam dalam lamunan. 

Braagggh....

Suara ranting pohon jatuh membuyarkan lamunan aluna,aluna tersadar dirinya sudah hampir lama berlarut larut memikirkan nasib hidupnya yang datar ini.

"Non ? " Suara wanita paruh baya dengan diiringi ketukan pintu.

"non, sudah waktunya makan,ayoo turun,tuan sudah menunggu dibawah" 

" Bibi turun duluan saja,aku segera menyusul" sahut ku

Wanitu itu adalah Bi Inem pembantu ku dari aku masih kecil,Ia bagaikan ibu kedua bagiku setelah ibuku tiada. Benar,ibuku sudah terlebih dahulu meninggalkan ku untuk selamanya, saat itu hatiku hancur meskipun aku belum mengerti kenapa ibu disimpan didalam kubur. 

Kini aku hidup dengan Ayahku,kami tinggal di sebuah rumah yang cukup terbilang besar nan mewah,tentu dengan di temani oleh pembantu ku yang merawat ku sejak kecil. 

Ayahku adalah cinta pertama ku,namun tidak dengan kasih sayangnya, ia susah sekali membagi waktunya hanya untuk bermain denganku, yang dipikiran nya hanya kerja,kantor,dan clien. Tak pernah ada aku di dalam pikirannya, tapi ya sudahlah,mau bagaimana lagi? Dia bekerja untuk menghidupiku juga.

Aku mempunya 2 orang sahabat bernama aleeaa dan abel, dia temanku yang paling dekat denganku, karna tidak ada lagi teman yang mau dekat denganku. 

Menyedihkan,tapi itulah aku -aluna si aneh- itu sebutan teman teman sekolahku, dari waktu aku sekolah dasar hingga sekarang menengah atas aku tetap di sebut sebagai aluna si aneh.

Cukup aneh dan tidak asing bagiku, aneh karna aku tidak tahu mereka menyebutku aneh karna apa,dan tidak asing bagiku karena mereka sering menyebutku dengan sebutan-aluna si aneh.

 Mereka sering mempertanyakan mengapa aku sering terlihat berbicara dengan benda benda,ataupun sekitaran yang kosong,padahal jelas jelas aku  berbicara dengan orang sebayaku tentunya.

 Termasuk kedua sahabatku mereka sering merasa bingung,tatkala aku berbicara dengan salah satu teman seperti sekarang ini.

" Nanti luna tunggu di halte depan,kalo mau bareng pulang nya ayo sama sama" ucap aluna dengan senyum riangnya

"Lun" tepukan alea menyadarkan aluna

"Kamu bicara sama siapa lun?" Tambah alea

"Kamu engga lagi sakit atau halu kan lun?" Tanya abel 

Aluna mengernyit heran bagaimana bisa kedua sahabatnya ini tidak melihat orang sebesar ini.

" Kalian ini ada ada aja,masa manusia sebesar ini masih ngga keliatan sih?" Kekeh Luna " ini loh, temen aku dari kelas sebelah namanya Fina dia seumuran kita,dia juga sering banget ngajarin aku pelaajaran yang sama di kelas kita dan yang aku ngga paham" ucap luna panjang

"Ha-h? S-sumpaah luna kamu lagi bicarain siapa? Dikelas sebelah perasaan ngga ada yang namanya fina luna," cerca abel

"Kalo tidak percaya tanya saja alea,dia sekretaris osis pasti tahu nama nama siswa di SMA Garuda" 

"Sudaah sudaah, mungkin lunaa sedang butuh istirahat, sekrang kita pulang saja,keburu sore" ucap alea sembari mendorong pundak abel dan luna.

Di sepanjang jalan aluna memikirkan apa yang sahabat nya katakan,aluna mengira apakah benar semua anggapan teman temannya tentang aluna si aneh emang benar adanya? Apakah aluna sedang berhalu sekarang? Apakah aluna stress atau bagaimana?

"Arghhh pusing sekali memikirkannya" teriak aluna sembari memegang kepalanya

" Sayang ada apa? Kenapa kamu teriak begitu? Apa ada yang menyakitimu di sekolah ?" Suara ayah mengalun di telingaku

"Ha-h, a-ayah? Kapan ayah pulang? Ko ngga ngasih tau luna?" Tanya luna dengan memasang muka cemberut

" Ayah tadi bertanya luna,kenapa luna tidak menjawab malah bertanya balik?" 

"Ahh, tidak papa ayah aku hanya sedang stress memikirkan pelajaran" terang luna

"Oh begitu,baiklah" sahut ayah luna

Aku masih penasaran dengan kejadian di sekolah tadi,aku ingin menanyakan nya pada ayah,apa benar aku memang aneh,dan aku ingin bertanya mengapa ada kamar yang dikunci rapat sampai aku tidak boleh memasukinya, aku penasaran di dalamnya seperti apa, akhir akhir ini aku merasakan ada orang selain aku,ayah dan bi inem di rumah ini.

" Tapi, ayah luna mau tanya sesuatu boleh?" Tanya luna

Ayahnya hanya berdehem pelan, aluna melanjutkan pertanyaanya

" Kamar pojok yang dilantai atas itu kamar bekas siapa yah? Kenapa aku tidak boleh memasukinya? Terus benarkah aku terlihat aneh ayaah? Teman temanku bilang aku sering sekali berbicara sendiri, padahal aku sedang berbicara dengn teman teman ku ?" Tanya luna

Wajah ayah kala itu kelihatan shock seperti dia sedang ketahuan menyembunyikan sesuatu yang besarr dariku.

Dan ayah hanya menjawab " Tidak ada,pintu itu sudah rusak dan kamu tidak aneh"  aku bergumam " ohh baiklah" tapi aku masih penasaran ada apa dengan wajah kaget ayah? Apa sebenarnya dibalik kamar itu dan aku kenapa.

Keesokan harinya aluna kembali berangkat sekolah, berbeda dengan hari hari biasanya, hari ini ia sangat senang sekali, karna sang ayah mau mengantarkan dirinya kesekolah untuk pertama kalinya setelah sekian lamanya. Ya, meskipun ini terlalu pagi untuk aku berangkat sekolah,tapi tak apa demi bisa mengobrol dengan ayah aku rela bangun pagi pagi sekali.

25 menit perjalanan sudah kita lalui,gerbang sekolah ku akhirnya terlihat, ayahku mengantarkan ku sampai depan pintu gerbang sekolah ku, sebelum aku turun aku menyalimi tangan dan mencium tangan ayahku.Saat hendak aku membuka pintu, tiba tiba suara interupsi dari ayah terdengar "Aluna, ayah mohon, jangan pernah tanyakan lagi soal kamar di pojok atas itu, ayah tidak suka jika kamu terus penasaran dengan kamar itu, jangan pernah coba coba kamu datang ke kamar itu sendirian, kalau tidak, ayah tidak akan memaafkanmu aluna rajendra" tegas ayah

Aku hanya menelan saliva ku dan menggaruk leher yang tidak gatal,aku gugup,bingung,takut dan campur aduk rasanya. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya disembunyikan olehnya,tapi aku juga takut jika ayah sudah mewanti wanti ku seperti ini apalagi ia memanggil nama lengkapku.

Aku berpamitan pada ayah lalu berjalan melalui gerbang,lalu tak sengaja mataku melihat bangku panjang dekat lapang upacara terisi oleh seorang wanita yang sedang menangis,ia terlihat seperti orang yang sedang benar benar prustasi. Rambut acak acak,baju lusuh dan kepala menunduk. Dengan langkah gontai aku berjalan menemuinya.

"Kamu sedang apa disini? Kenapa sudah menangis di pagi hari?" Tanya aluna pelan

Wanita itu hanya menggelengkan kepala, Aluna bertanya tanya mengapa ia tak menjawabnya.

"Apa kamu sedang banyak masalah? Mau meringankan dengan bercerita padaku? Nama mu siapa?" Tanya aluna sekali lagi.

Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat mata aluna."Apakah kamu bisa membantuku?" Tanya nya

"Sure, apa yang kamu perlu ?" Tanya aluna

"Aku ingin semua dendamku terhapus,aku ingin bahagia,tapi aku tidak tau caranya bagaimana, hiks" tangis wanita itu

" Tenang dulu,ceritakan sedikit sedikit padaku dan katakan namamu siapa?" Tanya aluna tenang

" Namaku indah, dulu aku tinggal berdua dengan ibuku, aku bahagia kala itu, meskipun hidupku berkecukupan tapi aku sangat bahagia bersama ibu, tapi suatu hari ibuku sakit sakit, sudah 4 bulan ibu berobat dan tidak ada hasilnya, dokter bilang mereka tidak menemukan penyakit apapun didalam tubuh ibu, aku sedih melihat ibu menderita,sampai bulan ke 5 ibu sakit,aku tak sengaja melihat seorang wanita memasuki kamar ibuku,dia berkata

" maap irma,aku terpaksa harus menumbalkan jiwa mu, agar ilmu ku benar benar berhasil,sekarang aku tidak akan membuatmu menderita lagi"   lalu wanita itu pergi,aku pikir ibu akan sembuh setelah kedatangan wanitu itu, ternyata ibu malah meninggalkan ku untuk selamanya, hatikuu hancurrr kala duniaa tidak ada ibu.. hikss..hikss" 

Aluna bergetar mendengarkan cerita hidup gadis ini,ia membayangkan betapa menderitanya aluna jika ia berada diposisi indah,dan betapa sakit hatinya ketika ibunya dibunuh oleh seseorang yang tidak ia kenal.

" Lalu sekarang kamu bagaimana? Apa yang kamu ingin selesaikan?" Tanya luna hati hati

"Aku ingin tahu siapa orang yang telah membunuh ibuku, dan kenapa dia membunuh ibuku hanya karna ilmu hitam yang tidak penting itu" amarah indah meluap

"Tapi aku tidak tahu harus melakukan apa dan aku tidak tahu bagaimana caranya" sambung aluna

"Tenang saja,aku tahu caranya,tapi ini rahasia! Ingat rahasia,hanya kita berdua yang tau" ucap indah.

Sepulang sekolah aluna berencana akan pergi ke taman untuk menemui indah.katanya indah akan membahas rencananya di taman kota sepulang sekolah.

"Bi, luna pergi sebentar yaa. Nanti sore pokoknya makanan kesukaan luna harus udh siaap yaa" teriak luna

"Iyaa non siaap" kekeh bi inem

Sesampainya di taman, aluna melangkahkan kaki mendekati bangku taman di ujung pojok kanan. Ia melihat sepertinya indah berada disana.

"Udah lama nunggu?" Tanya luna

"Lumayan" jawab indah

"Jadi rencana nya bagaiamana? Aku tak bisa lamaa lama, ayah ku sebentar lagi pulang." Aluna

Indah menarik nafas kasar dan membuangnya

"Ckk. Ya sudah iya, syaratnya kamu ga boleh ngasih tau hal ini ke siapa pun, dan kedua kamu ga boleh minta bantuan ke siapapun lagi kecuali aku dan kamu saja." Tutur indah

 Setelah rencananya tersampaikan, aluna pamit pulang karna ia harus segera sampai rumah sebelum ayahnya pulang.

Dengan tergesa gesa akhirnya aluna sampai di depan gerbang rumahnya, namun ketika aluna hendak membuka gerbang tiba-tiba ada yang menabraknya dari samping.

Braggghg...

"Awwwws". " Kalo jalan liat liat dong, ga liat disini ada orang" maki aluna

" Maaf maaf, aku tak sengaja. Tadi ada anjing yang mengejar ku,maka nya aku lari dan tak melihat ke depan" ucap laki laki itu

" Nih nama kartu ku, disitu ada nomor nya, sebagai ganti luka kamu, kamu telepon saja aku jika kamu membutuhkan apapun, kalau tidak berikan saja nomormu padaku, cepat ! Aku terburu buru" sambung laki laki itu

Aluna hanya melongo heran,mengapa yang menabrak lebih ganas dibanding dia yang jadi korban nya. Lalu laki laki itu memberikan kembali hp luna yang tadi dia pinjam.sejurus kemudian laki laki itu pergi meninggalkan aluna tanpa sepatah kata pun.

Aluna tersadar,ia melihat kontak yang sudah tersimpan dengan nama argasha." Hem. Nama yang unik" gumam aluna.

Aluna melanjutkan rencananya untuk masuk kedalam rumah.

Sepulang sekolah aluna berencana akan pergi ke taman untuk menemui indah.katanya indah akan membahas rencananya di taman kota sepulang sekolah.

"Bi, luna pergi sebentar yaa. Nanti sore pokoknya makanan kesukaan luna harus udh siaap yaa" teriak luna

"Iyaa non siaap" kekeh bi inem

Sesampainya di taman, aluna melangkahkan kaki mendekati bangku taman di ujung pojok kanan. Ia melihat sepertinya indah berada disana.

"Udah lama nunggu?" Tanya luna

"Lumayan" jawab indah

"Jadi rencana nya bagaiamana? Aku tak bisa lamaa lama, ayah ku sebentar lagi pulang." Aluna

Indah menarik nafas kasar dan membuangnya

"Ckk. Ya sudah iya, syaratnya kamu ga boleh ngasih tau hal ini ke siapa pun, dan kedua kamu ga boleh minta bantuan ke siapapun lagi kecuali aku dan kamu saja." Tutur indah

Setelah rencananya tersampaikan, aluna pamit pulang karna ia harus segera sampai rumah sebelum ayahnya pulang.

Dengan tergesa gesa akhirnya aluna sampai di depan gerbang rumahnya, namun ketika aluna hendak membuka gerbang tiba-tiba ada yang menabraknya dari samping.

Braggghg...

"Awwwws". " Kalo jalan liat liat dong, ga liat disini ada orang" maki aluna

" Maaf maaf, aku tak sengaja. Tadi ada anjing yang mengejar ku,maka nya aku lari dan tak melihat ke depan" ucap laki laki itu

" Nih nama kartu ku, disitu ada nomor nya, sebagai ganti luka kamu, kamu telepon saja aku jika kamu membutuhkan apapun, kalau tidak berikan saja nomormu padaku, cepat ! Aku terburu buru" sambung laki laki itu

Aluna hanya melongo heran,mengapa yang menabrak lebih ganas dibanding dia yang jadi korban nya. Lalu laki laki itu memberikan kembali hp luna yang tadi dia pinjam.sejurus kemudian laki laki itu pergi meninggalkan aluna tanpa sepatah kata pun.

Aluna tersadar,ia melihat kontak yang sudah tersimpan dengan nama argasha." Hem. Nama yang unik" gumam aluna.

Aluna melanjutkan rencananya untuk masuk kedalam rumah.

"Darimana saja aluna?" Ucap ayah tibatiba

"Eh, ayah sudah pulang, aku kira ayah pulang nanti malam" aluna cengengesan.

"Ayah bertanya aluna, kamu dari mana saja?" Nada tegas sang ayah keluar.

"Itu, aluna habis dari rumah temen yah" cicit aluna 

"Lain kali jangan pulang terlalu sore luna, ayah tidak mau kamu sampai hilang" peringat ayah

"Iyaa yah, kalo gitu luna ke kamar dulu yahh" pamit aluna

Ayah nya hanya menjawab dengan deheman.

Drtt..drttt..drttt

Suara alarm menggema di kamar bernuansa monokrom.ia bertugas membangunkan seorang gadis yangg sangat susah sekali untuk bangun,meskipun sudah ada alarm tetap saja aluna hanya bisa dibangunkan oleh ayah nya atau bi inem.

"Luna bangun sayang, waktunya sekolah" tangan ayah menepuk pipi cubby aluna

"5 menit lagi ayah" gumam tak jelas luna

"Aluna, 5 menit kamu tidak bangun,ayah tinggal dan uang jajan tidak ada" gertak sang ayah

Pintu tertutup dan aluna segera berlari menuju kamar mandi tatkala mendengar jika ayah nya tak akan memberikan uang jajan kepadanya.

"Ayah,di depan gerbang saja" pinta aluna 

Ayah luna membelokan setir ke arah gerbang sekolah dan memberhentikan nya.sebelum pergi aluna menghadap ayahnya sambil mengadahkan kedua tangan nya guna meminta uang jajan. Tak perlu waktu lama ayahnya langsung memberikan uang saku berwarna merah kepada aluna.

" Terimakasih ayah tercintaa" ucap aluna

Aluna menutup pintu mobil,berpamitan dan segera memasuki lapangan sekolahan. Aluna menyusuri koridor sekolah dari kelas 10 ipa,ips hingga bahasa. Di tengah perjalanan ia melihat indah sedang duduk di bangku panjang ujung lapang, ia hendak mendekatinya namun tiba tiba aleaa dan abel mengagetkan nya dari belakang.

" Sendirii ajaa neng," ujar aleaa

"Iyaa nih sendiri aja,nanti digondol hantuu baru tau... Hiiih sereem" sambung abel

"Gimanaa sih,kamu yang nakutin tapi kamu juga yang takut" ucap aleaa kesal

Aluna terkekeh " sudah sudah,ayo masuk ke kelas kalian mau terus terusan di sini?".

"Ayo ayo, disini suasanya mencekam kaya film horor hiih". Ucap abel 

Kegiatan belajar mengajar sudah selesai, aluna berencana akan menemui indah di lapang basket SMA Garuda. Baru saja aluna melangkahkan kaki, tapi indah sudah ada di depan mata.

"Loh katanya nunggu di lapang,ko malah disini,nanti ketahuan gimana?" Tanya aluna heran

" Disini saja aluna, tapi nunggu semua bubar dulu" ucap indah

" Ya sudah, aku mau duduk dulu pegal kaki." Timbal aluna

Dilain tempat, dua orang perempuan tengah heran dan bingung melihat aluna berbicara sendiri,seperti hendak membicarakan yang penting.

" Leaa kira kira luna kenapa yaa, aku takut halu dia makin menjadi jadi." Abel bergidik ngeri

" Suuuttt, jangan berisik bel, aku juga gatau lea kenapa, aku ngiranya kalo luna termasuk anak istimewa bel." Tebak alea

" Istimewa gimana le?" Penasaran abel

" Yaa maksudnya bisa melihat makhluk halus bel, soalnya dia sering banget ngomong sendiri." Ucap alea tak yakin.

" Tapi ga mungkin sih le, luna ga pernah cerita kalo dia pernah liat hantu yang serem serem, mungkin skrang tingkat halu nya lagi tinggi,atau engga dia lagi akting buat job nya. Positif ajaaaa kali le," ucap abel " sekrang kita pulang aja yuu ga usah terlalu di pikirin, pikiran nilai ujian kita sekarang, bentar lagi lulus heh" nasihat abel.

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk pergi dan tak mengintip kegiatan aluna lagi.

" Sebenernya orang yang kamu dendamin dia masih hidup apa engga?" Tanya aluna

" Tidak tahu." Indah mengedikan bahu

" Lah terus gimana caranya kamu buat balas dendam sama orangnya indah" kesal aluna 

" Aku cuma tau kalo dia punya gelang hitam bintang bulan" jelas indah

" Terus cara kamu bisa nemuin dimana orangnya,bagaimana?" Lagi aluna

" Tidak tahu, kita cari sajaa" ucap indah

" Lama lama kesel juga bicara sama kamu" aluna menggeram

Indah hanya mengedikan bahu. Aluna menghembuskan nafas kasar " sudah lah, aku pulang saja, jika tidak ada pembicaraan lagi." Ucap aluna kesal

"Aluna, kamu hanya perlu mengetahui apa isi kamar pojok atas dirumah kamu, jangan pernah ada yang tau selain kita berdua." Ucap indah dingin

"Ya, aku akan menyelidiki nya" ucap aluna dengan malas

"Ya sudah sekarang kamu pulang saja, aku ingin memastikan sesuatu" ucap indah yang saat ini berlalu pergi meninggalkan aluna.

"Dasar tak tau diuntung, yang punya masalah dia ko aku yang di buat kesal yaa" aluna meluapkan kekesalannya.

"Huh,bis juga kemana sih, pengen cepet pulang juga" gerutu aluna.

Tiiit..Tiiit ..tiiit

Klakson motor mengagetkan aluna,aluna mengumpati orang yang sudah membuatnya kaget setengah mati.

" Hey" teriak laki laki yang berada di motor, aluna celingak celinguk bodoh.

" Kamu ngomong sama aku?" Ucap aluna sambil menunjuk dirinya sendiri

" Yaa siapa lagi yang ada disini selain aku dan kamu?" Jengah laki laki itu. Laki laki itu membuka helm fullface nya dan mengibaskan rambutnya yang terlihat basah oleh keringat.

" Loh, kamu.. kamu kan asar kan?" Ucap luna tak percaya

" Asar,asar.. aku asghara " jengah asghara

"Iyaa itu maksudnya" kesal aluna " ngapain kesini,nguntitin aku hah?" 

" Pd banget sih kamu, aku sekalian lewat jalan sini, kebetulan liat kamu siapa tau butuh tumpangan" pede asghara

'dih, pede banget ini orang siapa juga yang mau di untitin sama orang gajelas kaya dia' batin aluna 

" Mau numpang apa engga? Aku lagi baik nawarin kaya gini, cepat sebelum berubah pikiran" ucap asghara

'udah kepedean,maksa maksa pula nih orang, tapi daripada nunggu bis lama mending ikut dia aja, irit ongkos juga' tutur batin aluna. Asghara yang melihat nya jengkel.

"Mau apa engga nih?" Tanya asghara sekali lagi

" Ya sudah kalo kamu maksa" ucap aluna acuh

"Dih" timbal asghara.

Asghara pun mulai melajukan motornya membelah jalanan. Di tengah perjalanan asghara menanyakan sesuatu yang membuat aluna heran dan bingung.

" Kamu pernah nyadar engga kalo orang yang selama ini kamu temui itu bukan manusia asli" tanya asghara

" Hah? Bukan manusia asli? Maksudnya makhluk halus gitu?" Tanya balik aluna 

"Iya , itu maksudnya, kamu sadar engga?

" Engga lah, mana ada makhluk halus di dunia ini, itu tuh cuma mitos" sanggah aluna

"Kamu itu sebenarnya bisa melihat yang mungkin tidak bisa semua orang lihat Aluna" beritahu asgara

"Sudahlah aku pulang saja" jawab Aluna dengan sedikit kesal

Didalam kamar Aluna sedang bersandar diatas ranjang sambil melamun memikirkan omongannya asgara tadi.

"Apa benar indah itu hantu?terus kenapa aku bisa berbicara dengannya seperti manusia? Apa sebenarnya aku bisa melihat mereka? Akhhhh pusing memikirkan seperti itu mending tidur sajalah" akhirnya Aluna tertidur dengan memeluk boneka

Tiba-tiba ditengah tidur yang lelap itu Aluna bermimpi bahwa ada seorang wanita pelajar yang terbaring dengan wajah yang bercucuran darah seperti korban dari sebuah tabrak lari dan wanita itu adalah indah yah indah yang dianggap Aluna sebagai teman.

Aluna seketika terbangun ia langsung melamun apakah peristiwa itu benar adanya atau hanya mimpi belaka saja Aluna sampai waktu subuh ia tidak bisa tidur karena terus memikirkan mimpinya itu apakah yang dibilang asgara itu benar? Apa indah itu sudah meninggal sebenarnya? Pertanyaan itu yang ada di otak Aluna saat itu entah mana yang harus diselesaikan nya saat ini apakah membantu indah atau mencari tahu tentang indah 

Pagi hari pun tiba kini Aluna sudah siap dengan seragam sekolahnya itu.

"Bi, Aluna pergi sekolah dulu yah" teriak Aluna kepada pembantunya itu.

"Tidak sarapan dulu non?" Jawab bibi

"Tidak bi, nanti disekolah saja ayah sudah pergi ya Bi?" Tanya aluna

"Iya non tadi pagi"

"Ya sudah Aluna pamit dulu yah"

Didalam perjalanan Aluna sudah memikirkan bahwa ia akan pertanya peristiwa itu kepada teman-temannya

Sesampainya di kelas Aluna segera menghampiri Alea dan Abel sahabatnya itu.

"Alea, Abel aku mau nanya" Aluna memulai pembicaraannya

"Tanya apa, seperti serius gitu lun" tanya Abel

" Aku mau nanya waktu 10 tahun yang lalu ada kejadian anak sekolah sini ketabrak di jalan Husen no 32 tabrak lari apa bener? Pelajarnya wanita namanya indah?"

" Iya bener, waktu itu ia pulang sore-sore sendirian karena biasanya ia sering dijemput oleh ibunya tapi semenjak ibunya meninggal dia jadi seperti itu jadi seperti orang bingung waktu dia mau nyebrang tiba-tiba ada motor kencang dari arah kiri langsung menabrak dirinya tapi motor itu kabur dan dia meninggal di tempat dengan wajah yang bercucuran darah" jelas asgara yang tiba-tiba datang dari arah belakang.

Aluna langsung tersentak kaget kejadian itu persis yang ada di mimpinya.

Aluna langsung pergi ke taman belakang sambil memikirkan cerita dan mimpinya itu. Tiba-tiba indah muncul dengan memperhatikan wajah aslinya yaitu wajah dengan bercucuran darah dan goresan-goresan yang ada ditangannya.

"Kamu sudah mengetahui semuanya Aluna" indah berkata kepada Aluna. 

Aluna langsung berdiri dan kaget karena melihat wajah asli indah itu 

"Kenapa kamu masih ada disini indah kan kamu sudah meninggal kenapa aku saja yang kamu tunjukan?" Tanya Aluna dengan nada yang bergetar karena ketakutan

"Karena yang selama ini aku cari sudah ada Aluna orang yang akan aku dendamkan itu adalah ibu kamu, dia yang sudah membunuh ibuku" dengan suara yang tinggi indah menyampaikan semuanya

"Tidak mungkin indah ibuku bukan seperti itu" jawab Aluna tegas dengan air mata yang mengalir

"Karena kamu tidak mengetahui nya Aluna kamu dari kecil sudah ditinggal ibukamu kan kamu tidak tahu ibukamu meninggal karena apa dan ayah kamu tidak mau menunjukkan kamar yang ada di rumahmu"

Seketika Aluna tersadar dengan kamar yang ada di rumahnya yang tidak boleh dibuka 

Dari arah belakang asgara menepuk Aluna 

"Lo udah tau kan sekarang siapa indah sebenarnya, gue udah tau sebelumnya karena gue juga bisa melihat mereka seperti elo tapi bedanya gue udah bisa menerima tapi elo belum bisa dan belom yakin dengan kemampuan Lo lun" tegas asgara pada Luna 

"Gue akan bantuin nyelesain masalah ini" 

"Gue juga lun, tadi asgara udah ngejelasin semuanya sama gue" tutur Alea pada Aluna.

"Kita sekarang fokus untuk melihat kamar yang ada di rumah Aluna, nanti malam kita kumpul dirumah Aluna jam 11 malam" jelas asgara dengan serius

"Oke baik" jawab Abel dan Aluna bersamaan

 

Kini dirumah Aluna sedang melamun sambil menunggu teman-temannya itu untuk datang kini waktu menunjukan 10.55 WIB semua teman-temannya sudah berkumpul di kamar Aluna.

"Sambil menunggu jam 12 malam kita mempersiapkan dulu dengan matang jangan ada yang kosong ataupun berpencar" 

 Kini keadaan rumah Aluna kosong karena bibinya sedang pulang kampung dan ayahnya lagi ada pekerjaan diluar kota

Kini menunjukan jam 00.00 tengah malam dan malam Jum'at mereka mencari tahu tentang kamar yang dikunci rapat itu 

"Lun kamu tahu nggak dimana kuncinya" tanya asgara

"Aku nggak tau ayah nggak ngasih tau aku juga tentang kunci itu dan kamarnya katanya tidak boleh dibuka" jawab Aluna

"Okeh gua dobrak aja yah gak apa-apa kan lun" tanya Aluna agar ia enak untuk membuka pintu tersebut

"Iya asga dobrak saja" jelas Aluna

Asgara menobrak pintu tersebut dengan susah payah karena sangat sulit membukanya sesudah pintu itu terbuka semuanya kaget melihat seisinya itu

"Astaga" Alea menutup mulutnya karena kaget melihat kamar itu.

Kamar itu terlihat kotor banyak sekali bekas pesugihan dan anehnya masih ada satu lilin yang menyala padahal pintu ini sudah tidak dibuka lama. 

Dari belakang ada seorang wanita yaitu indah hantu yang sudah lama dengan Aluna yang ingin membalas dendam 

"Ini tempat ibukamu untuk menghabisi nyawa ibuku Aluna" dengan wajah yang marah indah kepada Aluna 

Abel dan Alea merasa kebingungan karena Aluna dan asgara mengobrol dengan yang lain namun tidak terlihat siapa dia mereka saling berpelukan karena takut lampu yang ada di rumah Aluna seketika mati semuanya

"Indah kalo kamu terus-terusan seperti ini dengan dendam kamu ini kamu nggak akan tenang kamu akan bergentayangan terus indah" asgara mencoba menjelaskan kepada indah

"Susah buat ngerelain semuanya Aluna harus ngerasain semuanya" tutur Indah 

"Aku nggak tau masalah nya seperti apa indah itu urusan ibuku dan kamu juga sudah meninggal kan untuk apa lagi balas dendam aku tahu kesedihan kamu Indah karena aku juga merasakan ditinggal itu seperti apa merasa kesepian itu seperti apa , tapi alam kita sudah berbeda biar kamu tenang dan nyaman disana kamu jangan terus-terusan dendam indah ibu kamu juga pasti tidak mau melihat kamu seperti ini " jelas Aluna panjang agar indah mengerti bahwa jika dendam terus ia tidak akan tenang selamanya

"Kamu relain aja semuanya kita disini akan doakan kamu sama ibu kamu maafkan Aluna dan ibunya, sebelum ibunya Aluna meninggal ia sudah menyesali perbuatannya indah ia ingin meminta maaf kepada kamu tapi kamu terus-terusan tidak mau dan Aluna tidak ada hubungannya dengan ini kamu pergi saja jangan ganggu Aluna lagi" 

Akhirnya indah pergi dan tidak akan pernah kembali ia datang karena dendam nya belom terselesaikan namun kini ia sudah mengiklankannya karena Aluna tidak pernah jahat kepadanya .

"Terimakasih asgara,Alea dan Abel sudah membantuku"

"Iya Aluna kamu saat ini harus menerima kelebihan kamu itu turunan dari ibu kamu tapi ibu kamu salah menggunakan kamu pakai saja untuk membantu orang" asgara membeli nasihat kepada aluna.

Dan disaat Aluna menerima kelebihannya itu ia melihat ada orang lain selain dirinya dan teman-temannya itu ya itu mereka yang tidak terlihat. 

Aluna tersenyum tipis kala melihat gemercik air hujan turun ke permukaan bumi. Rumput rumput yang hijau nan basah,burung burung yang meneduh dibawah pohon ,serta tiupan angin yang membuat aluna tenggelam dalam lamunan. 

Braagggh....

Suara ranting pohon jatuh membuyarkan lamunan aluna,aluna tersadar dirinya sudah hampir lama berlarut larut memikirkan nasib hidupnya yang datar ini.

"Non ? " Suara wanita paruh baya dengan diiringi ketukan pintu.

"non, sudah waktunya makan,ayoo turun,tuan sudah menunggu dibawah" 

" Bibi turun duluan saja,aku segera menyusul" sahut ku

Wanitu itu adalah Bi Inem pembantu ku dari aku masih kecil,Ia bagaikan ibu kedua bagiku setelah ibuku tiada. Benar,ibuku sudah terlebih dahulu meninggalkan ku untuk selamanya, saat itu hatiku hancur meskipun aku belum mengerti kenapa ibu disimpan didalam kubur. 

Kini aku hidup dengan Ayahku,kami tinggal di sebuah rumah yang cukup terbilang besar nan mewah,tentu dengan di temani oleh pembantu ku yang merawat ku sejak kecil. 

Ayahku adalah cinta pertama ku,namun tidak dengan kasih sayangnya, ia susah sekali membagi waktunya hanya untuk bermain denganku, yang dipikiran nya hanya kerja,kantor,dan clien. Tak pernah ada aku di dalam pikirannya, tapi ya sudahlah,mau bagaimana lagi? Dia bekerja untuk menghidupiku juga.

Aku mempunya 2 orang sahabat bernama aleeaa dan abel, dia temanku yang paling dekat denganku, karna tidak ada lagi teman yang mau dekat denganku. 

Menyedihkan,tapi itulah aku -aluna si aneh- itu sebutan teman teman sekolahku, dari waktu aku sekolah dasar hingga sekarang menengah atas aku tetap di sebut sebagai aluna si aneh.

Cukup aneh dan tidak asing bagiku, aneh karna aku tidak tahu mereka menyebutku aneh karna apa,dan tidak asing bagiku karena mereka sering menyebutku dengan sebutan-aluna si aneh.

 Mereka sering mempertanyakan mengapa aku sering terlihat berbicara dengan benda benda,ataupun sekitaran yang kosong,padahal jelas jelas aku  berbicara dengan orang sebayaku tentunya.

 Termasuk kedua sahabatku mereka sering merasa bingung,tatkala aku berbicara dengan salah satu teman seperti sekarang ini.

" Nanti luna tunggu di halte depan,kalo mau bareng pulang nya ayo sama sama" ucap aluna dengan senyum riangnya

"Lun" tepukan alea menyadarkan aluna

"Kamu bicara sama siapa lun?" Tambah alea

"Kamu engga lagi sakit atau halu kan lun?" Tanya abel 

Aluna mengernyit heran bagaimana bisa kedua sahabatnya ini tidak melihat orang sebesar ini.

" Kalian ini ada ada aja,masa manusia sebesar ini masih ngga keliatan sih?" Kekeh Luna " ini loh, temen aku dari kelas sebelah namanya Fina dia seumuran kita,dia juga sering banget ngajarin aku pelaajaran yang sama di kelas kita dan yang aku ngga paham" ucap luna panjang

"Ha-h? S-sumpaah luna kamu lagi bicarain siapa? Dikelas sebelah perasaan ngga ada yang namanya fina luna," cerca abel

"Kalo tidak percaya tanya saja alea,dia sekretaris osis pasti tahu nama nama siswa di SMA Garuda" 

"Sudaah sudaah, mungkin lunaa sedang butuh istirahat, sekrang kita pulang saja,keburu sore" ucap alea sembari mendorong pundak abel dan luna.

Di sepanjang jalan aluna memikirkan apa yang sahabat nya katakan,aluna mengira apakah benar semua anggapan teman temannya tentang aluna si aneh emang benar adanya? Apakah aluna sedang berhalu sekarang? Apakah aluna stress atau bagaimana?

"Arghhh pusing sekali memikirkannya" teriak aluna sembari memegang kepalanya

" Sayang ada apa? Kenapa kamu teriak begitu? Apa ada yang menyakitimu di sekolah ?" Suara ayah mengalun di telingaku

"Ha-h, a-ayah? Kapan ayah pulang? Ko ngga ngasih tau luna?" Tanya luna dengan memasang muka cemberut

" Ayah tadi bertanya luna,kenapa luna tidak menjawab malah bertanya balik?" 

"Ahh, tidak papa ayah aku hanya sedang stress memikirkan pelajaran" terang luna

"Oh begitu,baiklah" sahut ayah luna

Aku masih penasaran dengan kejadian di sekolah tadi,aku ingin menanyakan nya pada ayah,apa benar aku memang aneh,dan aku ingin bertanya mengapa ada kamar yang dikunci rapat sampai aku tidak boleh memasukinya, aku penasaran di dalamnya seperti apa, akhir akhir ini aku merasakan ada orang selain aku,ayah dan bi inem di rumah ini.

" Tapi, ayah luna mau tanya sesuatu boleh?" Tanya luna

Ayahnya hanya berdehem pelan, aluna melanjutkan pertanyaanya

" Kamar pojok yang dilantai atas itu kamar bekas siapa yah? Kenapa aku tidak boleh memasukinya? Terus benarkah aku terlihat aneh ayaah? Teman temanku bilang aku sering sekali berbicara sendiri, padahal aku sedang berbicara dengn teman teman ku ?" Tanya luna

Wajah ayah kala itu kelihatan shock seperti dia sedang ketahuan menyembunyikan sesuatu yang besarr dariku.

Dan ayah hanya menjawab " Tidak ada,pintu itu sudah rusak dan kamu tidak aneh"  aku bergumam " ohh baiklah" tapi aku masih penasaran ada apa dengan wajah kaget ayah? Apa sebenarnya dibalik kamar itu dan aku kenapa.

Keesokan harinya aluna kembali berangkat sekolah, berbeda dengan hari hari biasanya, hari ini ia sangat senang sekali, karna sang ayah mau mengantarkan dirinya kesekolah untuk pertama kalinya setelah sekian lamanya. Ya, meskipun ini terlalu pagi untuk aku berangkat sekolah,tapi tak apa demi bisa mengobrol dengan ayah aku rela bangun pagi pagi sekali.

25 menit perjalanan sudah kita lalui,gerbang sekolah ku akhirnya terlihat, ayahku mengantarkan ku sampai depan pintu gerbang sekolah ku, sebelum aku turun aku menyalimi tangan dan mencium tangan ayahku.Saat hendak aku membuka pintu, tiba tiba suara interupsi dari ayah terdengar "Aluna, ayah mohon, jangan pernah tanyakan lagi soal kamar di pojok atas itu, ayah tidak suka jika kamu terus penasaran dengan kamar itu, jangan pernah coba coba kamu datang ke kamar itu sendirian, kalau tidak, ayah tidak akan memaafkanmu aluna rajendra" tegas ayah

Aku hanya menelan saliva ku dan menggaruk leher yang tidak gatal,aku gugup,bingung,takut dan campur aduk rasanya. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya disembunyikan olehnya,tapi aku juga takut jika ayah sudah mewanti wanti ku seperti ini apalagi ia memanggil nama lengkapku.

Aku berpamitan pada ayah lalu berjalan melalui gerbang,lalu tak sengaja mataku melihat bangku panjang dekat lapang upacara terisi oleh seorang wanita yang sedang menangis,ia terlihat seperti orang yang sedang benar benar prustasi. Rambut acak acak,baju lusuh dan kepala menunduk. Dengan langkah gontai aku berjalan menemuinya.

"Kamu sedang apa disini? Kenapa sudah menangis di pagi hari?" Tanya aluna pelan

Wanita itu hanya menggelengkan kepala, Aluna bertanya tanya mengapa ia tak menjawabnya.

"Apa kamu sedang banyak masalah? Mau meringankan dengan bercerita padaku? Nama mu siapa?" Tanya aluna sekali lagi.

Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat mata aluna."Apakah kamu bisa membantuku?" Tanya nya

"Sure, apa yang kamu perlu ?" Tanya aluna

"Aku ingin semua dendamku terhapus,aku ingin bahagia,tapi aku tidak tau caranya bagaimana, hiks" tangis wanita itu

" Tenang dulu,ceritakan sedikit sedikit padaku dan katakan namamu siapa?" Tanya aluna tenang

" Namaku indah, dulu aku tinggal berdua dengan ibuku, aku bahagia kala itu, meskipun hidupku berkecukupan tapi aku sangat bahagia bersama ibu, tapi suatu hari ibuku sakit sakit, sudah 4 bulan ibu berobat dan tidak ada hasilnya, dokter bilang mereka tidak menemukan penyakit apapun didalam tubuh ibu, aku sedih melihat ibu menderita,sampai bulan ke 5 ibu sakit,aku tak sengaja melihat seorang wanita memasuki kamar ibuku,dia berkata

" maap irma,aku terpaksa harus menumbalkan jiwa mu, agar ilmu ku benar benar berhasil,sekarang aku tidak akan membuatmu menderita lagi"   lalu wanita itu pergi,aku pikir ibu akan sembuh setelah kedatangan wanitu itu, ternyata ibu malah meninggalkan ku untuk selamanya, hatikuu hancurrr kala duniaa tidak ada ibu.. hikss..hikss" 

Aluna bergetar mendengarkan cerita hidup gadis ini,ia membayangkan betapa menderitanya aluna jika ia berada diposisi indah,dan betapa sakit hatinya ketika ibunya dibunuh oleh seseorang yang tidak ia kenal.

" Lalu sekarang kamu bagaimana? Apa yang kamu ingin selesaikan?" Tanya luna hati hati

"Aku ingin tahu siapa orang yang telah membunuh ibuku, dan kenapa dia membunuh ibuku hanya karna ilmu hitam yang tidak penting itu" amarah indah meluap

"Tapi aku tidak tahu harus melakukan apa dan aku tidak tahu bagaimana caranya" sambung aluna

"Tenang saja,aku tahu caranya,tapi ini rahasia! Ingat rahasia,hanya kita berdua yang tau" ucap indah.

Sepulang sekolah aluna berencana akan pergi ke taman untuk menemui indah.katanya indah akan membahas rencananya di taman kota sepulang sekolah.

"Bi, luna pergi sebentar yaa. Nanti sore pokoknya makanan kesukaan luna harus udh siaap yaa" teriak luna

"Iyaa non siaap" kekeh bi inem

Sesampainya di taman, aluna melangkahkan kaki mendekati bangku taman di ujung pojok kanan. Ia melihat sepertinya indah berada disana.

"Udah lama nunggu?" Tanya luna

"Lumayan" jawab indah

"Jadi rencana nya bagaiamana? Aku tak bisa lamaa lama, ayah ku sebentar lagi pulang." Aluna

Indah menarik nafas kasar dan membuangnya

"Ckk. Ya sudah iya, syaratnya kamu ga boleh ngasih tau hal ini ke siapa pun, dan kedua kamu ga boleh minta bantuan ke siapapun lagi kecuali aku dan kamu saja." Tutur indah

 Setelah rencananya tersampaikan, aluna pamit pulang karna ia harus segera sampai rumah sebelum ayahnya pulang.

Dengan tergesa gesa akhirnya aluna sampai di depan gerbang rumahnya, namun ketika aluna hendak membuka gerbang tiba-tiba ada yang menabraknya dari samping.

Braggghg...

"Awwwws". " Kalo jalan liat liat dong, ga liat disini ada orang" maki aluna

" Maaf maaf, aku tak sengaja. Tadi ada anjing yang mengejar ku,maka nya aku lari dan tak melihat ke depan" ucap laki laki itu

" Nih nama kartu ku, disitu ada nomor nya, sebagai ganti luka kamu, kamu telepon saja aku jika kamu membutuhkan apapun, kalau tidak berikan saja nomormu padaku, cepat ! Aku terburu buru" sambung laki laki itu

Aluna hanya melongo heran,mengapa yang menabrak lebih ganas dibanding dia yang jadi korban nya. Lalu laki laki itu memberikan kembali hp luna yang tadi dia pinjam.sejurus kemudian laki laki itu pergi meninggalkan aluna tanpa sepatah kata pun.

Aluna tersadar,ia melihat kontak yang sudah tersimpan dengan nama argasha." Hem. Nama yang unik" gumam aluna.

Aluna melanjutkan rencananya untuk masuk kedalam rumah.

Sepulang sekolah aluna berencana akan pergi ke taman untuk menemui indah.katanya indah akan membahas rencananya di taman kota sepulang sekolah.

"Bi, luna pergi sebentar yaa. Nanti sore pokoknya makanan kesukaan luna harus udh siaap yaa" teriak luna

"Iyaa non siaap" kekeh bi inem

Sesampainya di taman, aluna melangkahkan kaki mendekati bangku taman di ujung pojok kanan. Ia melihat sepertinya indah berada disana.

"Udah lama nunggu?" Tanya luna

"Lumayan" jawab indah

"Jadi rencana nya bagaiamana? Aku tak bisa lamaa lama, ayah ku sebentar lagi pulang." Aluna

Indah menarik nafas kasar dan membuangnya

"Ckk. Ya sudah iya, syaratnya kamu ga boleh ngasih tau hal ini ke siapa pun, dan kedua kamu ga boleh minta bantuan ke siapapun lagi kecuali aku dan kamu saja." Tutur indah

Setelah rencananya tersampaikan, aluna pamit pulang karna ia harus segera sampai rumah sebelum ayahnya pulang.

Dengan tergesa gesa akhirnya aluna sampai di depan gerbang rumahnya, namun ketika aluna hendak membuka gerbang tiba-tiba ada yang menabraknya dari samping.

Braggghg...

"Awwwws". " Kalo jalan liat liat dong, ga liat disini ada orang" maki aluna

" Maaf maaf, aku tak sengaja. Tadi ada anjing yang mengejar ku,maka nya aku lari dan tak melihat ke depan" ucap laki laki itu

" Nih nama kartu ku, disitu ada nomor nya, sebagai ganti luka kamu, kamu telepon saja aku jika kamu membutuhkan apapun, kalau tidak berikan saja nomormu padaku, cepat ! Aku terburu buru" sambung laki laki itu

Aluna hanya melongo heran,mengapa yang menabrak lebih ganas dibanding dia yang jadi korban nya. Lalu laki laki itu memberikan kembali hp luna yang tadi dia pinjam.sejurus kemudian laki laki itu pergi meninggalkan aluna tanpa sepatah kata pun.

Aluna tersadar,ia melihat kontak yang sudah tersimpan dengan nama argasha." Hem. Nama yang unik" gumam aluna.

Aluna melanjutkan rencananya untuk masuk kedalam rumah.

"Darimana saja aluna?" Ucap ayah tibatiba

"Eh, ayah sudah pulang, aku kira ayah pulang nanti malam" aluna cengengesan.

"Ayah bertanya aluna, kamu dari mana saja?" Nada tegas sang ayah keluar.

"Itu, aluna habis dari rumah temen yah" cicit aluna 

"Lain kali jangan pulang terlalu sore luna, ayah tidak mau kamu sampai hilang" peringat ayah

"Iyaa yah, kalo gitu luna ke kamar dulu yahh" pamit aluna

Ayah nya hanya menjawab dengan deheman.

Drtt..drttt..drttt

Suara alarm menggema di kamar bernuansa monokrom.ia bertugas membangunkan seorang gadis yangg sangat susah sekali untuk bangun,meskipun sudah ada alarm tetap saja aluna hanya bisa dibangunkan oleh ayah nya atau bi inem.

"Luna bangun sayang, waktunya sekolah" tangan ayah menepuk pipi cubby aluna

"5 menit lagi ayah" gumam tak jelas luna

"Aluna, 5 menit kamu tidak bangun,ayah tinggal dan uang jajan tidak ada" gertak sang ayah

Pintu tertutup dan aluna segera berlari menuju kamar mandi tatkala mendengar jika ayah nya tak akan memberikan uang jajan kepadanya.

"Ayah,di depan gerbang saja" pinta aluna 

Ayah luna membelokan setir ke arah gerbang sekolah dan memberhentikan nya.sebelum pergi aluna menghadap ayahnya sambil mengadahkan kedua tangan nya guna meminta uang jajan. Tak perlu waktu lama ayahnya langsung memberikan uang saku berwarna merah kepada aluna.

" Terimakasih ayah tercintaa" ucap aluna

Aluna menutup pintu mobil,berpamitan dan segera memasuki lapangan sekolahan. Aluna menyusuri koridor sekolah dari kelas 10 ipa,ips hingga bahasa. Di tengah perjalanan ia melihat indah sedang duduk di bangku panjang ujung lapang, ia hendak mendekatinya namun tiba tiba aleaa dan abel mengagetkan nya dari belakang.

" Sendirii ajaa neng," ujar aleaa

"Iyaa nih sendiri aja,nanti digondol hantuu baru tau... Hiiih sereem" sambung abel

"Gimanaa sih,kamu yang nakutin tapi kamu juga yang takut" ucap aleaa kesal

Aluna terkekeh " sudah sudah,ayo masuk ke kelas kalian mau terus terusan di sini?".

"Ayo ayo, disini suasanya mencekam kaya film horor hiih". Ucap abel 

Kegiatan belajar mengajar sudah selesai, aluna berencana akan menemui indah di lapang basket SMA Garuda. Baru saja aluna melangkahkan kaki, tapi indah sudah ada di depan mata.

"Loh katanya nunggu di lapang,ko malah disini,nanti ketahuan gimana?" Tanya aluna heran

" Disini saja aluna, tapi nunggu semua bubar dulu" ucap indah

" Ya sudah, aku mau duduk dulu pegal kaki." Timbal aluna

Dilain tempat, dua orang perempuan tengah heran dan bingung melihat aluna berbicara sendiri,seperti hendak membicarakan yang penting.

" Leaa kira kira luna kenapa yaa, aku takut halu dia makin menjadi jadi." Abel bergidik ngeri

" Suuuttt, jangan berisik bel, aku juga gatau lea kenapa, aku ngiranya kalo luna termasuk anak istimewa bel." Tebak alea

" Istimewa gimana le?" Penasaran abel

" Yaa maksudnya bisa melihat makhluk halus bel, soalnya dia sering banget ngomong sendiri." Ucap alea tak yakin.

" Tapi ga mungkin sih le, luna ga pernah cerita kalo dia pernah liat hantu yang serem serem, mungkin skrang tingkat halu nya lagi tinggi,atau engga dia lagi akting buat job nya. Positif ajaaaa kali le," ucap abel " sekrang kita pulang aja yuu ga usah terlalu di pikirin, pikiran nilai ujian kita sekarang, bentar lagi lulus heh" nasihat abel.

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk pergi dan tak mengintip kegiatan aluna lagi.

" Sebenernya orang yang kamu dendamin dia masih hidup apa engga?" Tanya aluna

" Tidak tahu." Indah mengedikan bahu

" Lah terus gimana caranya kamu buat balas dendam sama orangnya indah" kesal aluna 

" Aku cuma tau kalo dia punya gelang hitam bintang bulan" jelas indah

" Terus cara kamu bisa nemuin dimana orangnya,bagaimana?" Lagi aluna

" Tidak tahu, kita cari sajaa" ucap indah

" Lama lama kesel juga bicara sama kamu" aluna menggeram

Indah hanya mengedikan bahu. Aluna menghembuskan nafas kasar " sudah lah, aku pulang saja, jika tidak ada pembicaraan lagi." Ucap aluna kesal

"Aluna, kamu hanya perlu mengetahui apa isi kamar pojok atas dirumah kamu, jangan pernah ada yang tau selain kita berdua." Ucap indah dingin

"Ya, aku akan menyelidiki nya" ucap aluna dengan malas

"Ya sudah sekarang kamu pulang saja, aku ingin memastikan sesuatu" ucap indah yang saat ini berlalu pergi meninggalkan aluna.

"Dasar tak tau diuntung, yang punya masalah dia ko aku yang di buat kesal yaa" aluna meluapkan kekesalannya.

"Huh,bis juga kemana sih, pengen cepet pulang juga" gerutu aluna.

Tiiit..Tiiit ..tiiit

Klakson motor mengagetkan aluna,aluna mengumpati orang yang sudah membuatnya kaget setengah mati.

" Hey" teriak laki laki yang berada di motor, aluna celingak celinguk bodoh.

" Kamu ngomong sama aku?" Ucap aluna sambil menunjuk dirinya sendiri

" Yaa siapa lagi yang ada disini selain aku dan kamu?" Jengah laki laki itu. Laki laki itu membuka helm fullface nya dan mengibaskan rambutnya yang terlihat basah oleh keringat.

" Loh, kamu.. kamu kan asar kan?" Ucap luna tak percaya

" Asar,asar.. aku asghara " jengah asghara

"Iyaa itu maksudnya" kesal aluna " ngapain kesini,nguntitin aku hah?" 

" Pd banget sih kamu, aku sekalian lewat jalan sini, kebetulan liat kamu siapa tau butuh tumpangan" pede asghara

'dih, pede banget ini orang siapa juga yang mau di untitin sama orang gajelas kaya dia' batin aluna 

" Mau numpang apa engga? Aku lagi baik nawarin kaya gini, cepat sebelum berubah pikiran" ucap asghara

'udah kepedean,maksa maksa pula nih orang, tapi daripada nunggu bis lama mending ikut dia aja, irit ongkos juga' tutur batin aluna. Asghara yang melihat nya jengkel.

"Mau apa engga nih?" Tanya asghara sekali lagi

" Ya sudah kalo kamu maksa" ucap aluna acuh

"Dih" timbal asghara.

Asghara pun mulai melajukan motornya membelah jalanan. Di tengah perjalanan asghara menanyakan sesuatu yang membuat aluna heran dan bingung.

" Kamu pernah nyadar engga kalo orang yang selama ini kamu temui itu bukan manusia asli" tanya asghara

" Hah? Bukan manusia asli? Maksudnya makhluk halus gitu?" Tanya balik aluna 

"Iya , itu maksudnya, kamu sadar engga?

" Engga lah, mana ada makhluk halus di dunia ini, itu tuh cuma mitos" sanggah aluna

"Kamu itu sebenarnya bisa melihat yang mungkin tidak bisa semua orang lihat Aluna" beritahu asgara

"Sudahlah aku pulang saja" jawab Aluna dengan sedikit kesal

Didalam kamar Aluna sedang bersandar diatas ranjang sambil melamun memikirkan omongannya asgara tadi.

"Apa benar indah itu hantu?terus kenapa aku bisa berbicara dengannya seperti manusia? Apa sebenarnya aku bisa melihat mereka? Akhhhh pusing memikirkan seperti itu mending tidur sajalah" akhirnya Aluna tertidur dengan memeluk boneka

Tiba-tiba ditengah tidur yang lelap itu Aluna bermimpi bahwa ada seorang wanita pelajar yang terbaring dengan wajah yang bercucuran darah seperti korban dari sebuah tabrak lari dan wanita itu adalah indah yah indah yang dianggap Aluna sebagai teman.

Aluna seketika terbangun ia langsung melamun apakah peristiwa itu benar adanya atau hanya mimpi belaka saja Aluna sampai waktu subuh ia tidak bisa tidur karena terus memikirkan mimpinya itu apakah yang dibilang asgara itu benar? Apa indah itu sudah meninggal sebenarnya? Pertanyaan itu yang ada di otak Aluna saat itu entah mana yang harus diselesaikan nya saat ini apakah membantu indah atau mencari tahu tentang indah 

Pagi hari pun tiba kini Aluna sudah siap dengan seragam sekolahnya itu.

"Bi, Aluna pergi sekolah dulu yah" teriak Aluna kepada pembantunya itu.

"Tidak sarapan dulu non?" Jawab bibi

"Tidak bi, nanti disekolah saja ayah sudah pergi ya Bi?" Tanya aluna

"Iya non tadi pagi"

"Ya sudah Aluna pamit dulu yah"

Didalam perjalanan Aluna sudah memikirkan bahwa ia akan pertanya peristiwa itu kepada teman-temannya

Sesampainya di kelas Aluna segera menghampiri Alea dan Abel sahabatnya itu.

"Alea, Abel aku mau nanya" Aluna memulai pembicaraannya

"Tanya apa, seperti serius gitu lun" tanya Abel

" Aku mau nanya waktu 10 tahun yang lalu ada kejadian anak sekolah sini ketabrak di jalan Husen no 32 tabrak lari apa bener? Pelajarnya wanita namanya indah?"

" Iya bener, waktu itu ia pulang sore-sore sendirian karena biasanya ia sering dijemput oleh ibunya tapi semenjak ibunya meninggal dia jadi seperti itu jadi seperti orang bingung waktu dia mau nyebrang tiba-tiba ada motor kencang dari arah kiri langsung menabrak dirinya tapi motor itu kabur dan dia meninggal di tempat dengan wajah yang bercucuran darah" jelas asgara yang tiba-tiba datang dari arah belakang.

Aluna langsung tersentak kaget kejadian itu persis yang ada di mimpinya.

Aluna langsung pergi ke taman belakang sambil memikirkan cerita dan mimpinya itu. Tiba-tiba indah muncul dengan memperhatikan wajah aslinya yaitu wajah dengan bercucuran darah dan goresan-goresan yang ada ditangannya.

"Kamu sudah mengetahui semuanya Aluna" indah berkata kepada Aluna. 

Aluna langsung berdiri dan kaget karena melihat wajah asli indah itu 

"Kenapa kamu masih ada disini indah kan kamu sudah meninggal kenapa aku saja yang kamu tunjukan?" Tanya Aluna dengan nada yang bergetar karena ketakutan

"Karena yang selama ini aku cari sudah ada Aluna orang yang akan aku dendamkan itu adalah ibu kamu, dia yang sudah membunuh ibuku" dengan suara yang tinggi indah menyampaikan semuanya

"Tidak mungkin indah ibuku bukan seperti itu" jawab Aluna tegas dengan air mata yang mengalir

"Karena kamu tidak mengetahui nya Aluna kamu dari kecil sudah ditinggal ibukamu kan kamu tidak tahu ibukamu meninggal karena apa dan ayah kamu tidak mau menunjukkan kamar yang ada di rumahmu"

Seketika Aluna tersadar dengan kamar yang ada di rumahnya yang tidak boleh dibuka 

Dari arah belakang asgara menepuk Aluna 

"Lo udah tau kan sekarang siapa indah sebenarnya, gue udah tau sebelumnya karena gue juga bisa melihat mereka seperti elo tapi bedanya gue udah bisa menerima tapi elo belum bisa dan belom yakin dengan kemampuan Lo lun" tegas asgara pada Luna 

"Gue akan bantuin nyelesain masalah ini" 

"Gue juga lun, tadi asgara udah ngejelasin semuanya sama gue" tutur Alea pada Aluna.

"Kita sekarang fokus untuk melihat kamar yang ada di rumah Aluna, nanti malam kita kumpul dirumah Aluna jam 11 malam" jelas asgara dengan serius

"Oke baik" jawab Abel dan Aluna bersamaan

 

Kini dirumah Aluna sedang melamun sambil menunggu teman-temannya itu untuk datang kini waktu menunjukan 10.55 WIB semua teman-temannya sudah berkumpul di kamar Aluna.

"Sambil menunggu jam 12 malam kita mempersiapkan dulu dengan matang jangan ada yang kosong ataupun berpencar" 

 Kini keadaan rumah Aluna kosong karena bibinya sedang pulang kampung dan ayahnya lagi ada pekerjaan diluar kota

Kini menunjukan jam 00.00 tengah malam dan malam Jum'at mereka mencari tahu tentang kamar yang dikunci rapat itu 

"Lun kamu tahu nggak dimana kuncinya" tanya asgara

"Aku nggak tau ayah nggak ngasih tau aku juga tentang kunci itu dan kamarnya katanya tidak boleh dibuka" jawab Aluna

"Okeh gua dobrak aja yah gak apa-apa kan lun" tanya Aluna agar ia enak untuk membuka pintu tersebut

"Iya asga dobrak saja" jelas Aluna

Asgara menobrak pintu tersebut dengan susah payah karena sangat sulit membukanya sesudah pintu itu terbuka semuanya kaget melihat seisinya itu

"Astaga" Alea menutup mulutnya karena kaget melihat kamar itu.

Kamar itu terlihat kotor banyak sekali bekas pesugihan dan anehnya masih ada satu lilin yang menyala padahal pintu ini sudah tidak dibuka lama. 

Dari belakang ada seorang wanita yaitu indah hantu yang sudah lama dengan Aluna yang ingin membalas dendam 

"Ini tempat ibukamu untuk menghabisi nyawa ibuku Aluna" dengan wajah yang marah indah kepada Aluna 

Abel dan Alea merasa kebingungan karena Aluna dan asgara mengobrol dengan yang lain namun tidak terlihat siapa dia mereka saling berpelukan karena takut lampu yang ada di rumah Aluna seketika mati semuanya

"Indah kalo kamu terus-terusan seperti ini dengan dendam kamu ini kamu nggak akan tenang kamu akan bergentayangan terus indah" asgara mencoba menjelaskan kepada indah

"Susah buat ngerelain semuanya Aluna harus ngerasain semuanya" tutur Indah 

"Aku nggak tau masalah nya seperti apa indah itu urusan ibuku dan kamu juga sudah meninggal kan untuk apa lagi balas dendam aku tahu kesedihan kamu Indah karena aku juga merasakan ditinggal itu seperti apa merasa kesepian itu seperti apa , tapi alam kita sudah berbeda biar kamu tenang dan nyaman disana kamu jangan terus-terusan dendam indah ibu kamu juga pasti tidak mau melihat kamu seperti ini " jelas Aluna panjang agar indah mengerti bahwa jika dendam terus ia tidak akan tenang selamanya

"Kamu relain aja semuanya kita disini akan doakan kamu sama ibu kamu maafkan Aluna dan ibunya, sebelum ibunya Aluna meninggal ia sudah menyesali perbuatannya indah ia ingin meminta maaf kepada kamu tapi kamu terus-terusan tidak mau dan Aluna tidak ada hubungannya dengan ini kamu pergi saja jangan ganggu Aluna lagi" 

Akhirnya indah pergi dan tidak akan pernah kembali ia datang karena dendam nya belom terselesaikan namun kini ia sudah mengiklankannya karena Aluna tidak pernah jahat kepadanya .

"Terimakasih asgara,Alea dan Abel sudah membantuku"

"Iya Aluna kamu saat ini harus menerima kelebihan kamu itu turunan dari ibu kamu tapi ibu kamu salah menggunakan kamu pakai saja untuk membantu orang" asgara membeli nasihat kepada aluna.

Dan disaat Aluna menerima kelebihannya itu ia melihat ada orang lain selain dirinya dan teman-temannya itu ya itu mereka yang tidak terlihat. 

"Kamu melihat semuanya Aluna, mereka ada yang meminta bantuan ada yang jail dan ada yang ingin bercerita saja kamu harus mengetahui dengan benar karena mereka itu bersifat memanipulasi kamu sebenarnya dari kecil sudah bisa namun kamu sudah mulai membuka itu saat ini" beritahu asgara kenapa Aluna.

"Iya asga terimakasih aku saat ini mulai menerima semuanya dan bisa membedakan manusia dan mereka" jawab Aluna.

"Kami semua pamit dulu yah hati-hati di rumah Aluna" Alea berpamitan kepada Aluna 

Semuanya sudah kembali seperti semula namun tidak dengan hidupku saat ini aku harus mulai menerima semuanya si Aluna yang aneh memang benar adanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun