" Sebenernya orang yang kamu dendamin dia masih hidup apa engga?" Tanya aluna
" Tidak tahu." Indah mengedikan bahu
" Lah terus gimana caranya kamu buat balas dendam sama orangnya indah" kesal aluna
" Aku cuma tau kalo dia punya gelang hitam bintang bulan" jelas indah
" Terus cara kamu bisa nemuin dimana orangnya,bagaimana?" Lagi aluna
" Tidak tahu, kita cari sajaa" ucap indah
" Lama lama kesel juga bicara sama kamu" aluna menggeram
Indah hanya mengedikan bahu. Aluna menghembuskan nafas kasar " sudah lah, aku pulang saja, jika tidak ada pembicaraan lagi." Ucap aluna kesal
"Aluna, kamu hanya perlu mengetahui apa isi kamar pojok atas dirumah kamu, jangan pernah ada yang tau selain kita berdua." Ucap indah dingin
"Ya, aku akan menyelidiki nya" ucap aluna dengan malas
"Ya sudah sekarang kamu pulang saja, aku ingin memastikan sesuatu" ucap indah yang saat ini berlalu pergi meninggalkan aluna.
"Dasar tak tau diuntung, yang punya masalah dia ko aku yang di buat kesal yaa" aluna meluapkan kekesalannya.
"Huh,bis juga kemana sih, pengen cepet pulang juga" gerutu aluna.
Tiiit..Tiiit ..tiiit
Klakson motor mengagetkan aluna,aluna mengumpati orang yang sudah membuatnya kaget setengah mati.
" Hey" teriak laki laki yang berada di motor, aluna celingak celinguk bodoh.
" Kamu ngomong sama aku?" Ucap aluna sambil menunjuk dirinya sendiri
" Yaa siapa lagi yang ada disini selain aku dan kamu?" Jengah laki laki itu. Laki laki itu membuka helm fullface nya dan mengibaskan rambutnya yang terlihat basah oleh keringat.
" Loh, kamu.. kamu kan asar kan?" Ucap luna tak percaya
" Asar,asar.. aku asghara " jengah asghara
"Iyaa itu maksudnya" kesal aluna " ngapain kesini,nguntitin aku hah?"
" Pd banget sih kamu, aku sekalian lewat jalan sini, kebetulan liat kamu siapa tau butuh tumpangan" pede asghara
'dih, pede banget ini orang siapa juga yang mau di untitin sama orang gajelas kaya dia' batin aluna
" Mau numpang apa engga? Aku lagi baik nawarin kaya gini, cepat sebelum berubah pikiran" ucap asghara
'udah kepedean,maksa maksa pula nih orang, tapi daripada nunggu bis lama mending ikut dia aja, irit ongkos juga' tutur batin aluna. Asghara yang melihat nya jengkel.
"Mau apa engga nih?" Tanya asghara sekali lagi
" Ya sudah kalo kamu maksa" ucap aluna acuh
"Dih" timbal asghara.
Asghara pun mulai melajukan motornya membelah jalanan. Di tengah perjalanan asghara menanyakan sesuatu yang membuat aluna heran dan bingung.