Seorang guru yang merasa bertanggung jawab atas penyempurnaan pengajarannya, maka ia harus mengevaluasi pengajarannya itu agar ia mengetahui suatu perubahan apa yang seharusnya diadakan (Popham & Baker, 2008: 112). Siswa juga harus dievaluasi, Evaluasi yang  harus dilakukan secara sistematis dan kontinu agar dapat menggambarkan kemampuan para siswa yang dievaluasi. Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khusunya di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Kesalahan utama yang sering terjadi di antara para guru adalah bahwa evaluasi hanya dilakukan pada saat-saat tertentu, seperti pada akhir materi, perertengahan, dan/atau akhir suatu program pengajaran. Penyimpanganpenyimpangan dalam mengevaluasi pun dapat terjadi apabila guru tersebut memanipulasi hasil belajar siswanya (Sukardi, 2011: 2). Mengadakan evaluasi meliputi dua langkah yaitu mengukur dan menilai. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk. Guru sebelum melakukan evaluasi juga harus melakukan pengukuran dan penilaian terhadap siswanya (Arikunto, 2010: 3). Evaluasi merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Percapaian perkembangan siswa perlu diukur, baik posisi siswa dalam proses belajar individu maupun posisinya di dalam kegiatan kelompok. Hal yang demikian perlu disadari oleh guru karena pada umumnya siswa masuk kelas dengan kemampuan yang bervariasi. Ada siswa yang dengan cepat menangkap materi pelajaran, tetapi ada pula yang tergolong memiliki kecepatan biasa dan ada pula yang tergolong lambat. Sebelum mengevaluasi seorang guru hendaknya mengetahui prinsip-prinsip evaluasi. Keberadaan prinsip bagi seorang guru mempunyai arti penting, karena dengan memahami prinsip evaluasi dapat menjadi petunjuk atau keyakinan bagi dirinya atau guru lain guna merealisasi evaluasi dengan cara benar.
Â
 Menurut Slameto (2001:16) evaluasi harus mempunyai minimal tujuh prinsip berikut:
 terpadu, menganut cara belajar siswa aktif, kontinuitas, koherensi dengan tujuan, menyeluruh,  membedakan (diskriminasi), paedagogis.Â
Â
                                                             BAB  IIÂ
                                                          PEMBAHASAN
Â
A. Â PENGERTIAN EVALUASI PEMBELAJAN PAKÂ
      [4]   Evaluasi pembelajaran  adalah suatu kegiatan baik berupa pengukuran maupun penilaian atau pengukuran data dan informasi, pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat sesuatu  keputusan tentang  hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam mengupayakan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh para guru.
       Evaluasi pembelajaran dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar. Secara sistematik, yang mencakup komponen input, yakni perilaku awal siswa, komponen input instrumental yakni kemampuan profesional guru/ tenaga kependidikan, komponen kurikulum (program studi, metode, media), komponen administratif (alat , waktu dan dana), komponen proses ialah perosedur pelaksanaan pembelajaran, komponen output ialah hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini perhatian ditujukan hanya pada evaluasi terhadap komponen proses dalam kaitannya dengan komponen input istrumental.Â