c. Evaluasi berfungsi sebagai Penempatan
  sebuah Sistem baru yang kini banyak dipipulerkan atau digunakan  di negeri barat, adalah system belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan peserta didik  dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya system ini adalah adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual. Akan tetapi disebabkan keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan, yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali di laksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pastidi kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu evaluasi. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil evaluasi yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.  (Daryanto, 2010: 16).
 d. Evaluasi Berfungsi Sebagai Pengukuran KeberhasilanÂ
Fungsi dari evaluasi ini menurut Suharsimi Arikunto (1995: 11), dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana dan system kurikulum. Adapun fungsi Evaluasi dalam proses pengembangan system pendidikan, menurut Daryanto, (2010: 16), dimaksudkan untuk;Â
1) Perbaikan systemÂ
2) Pertanggungjawaban kepada pemerintah dan masyarakat
 3) Penentuan tindak lanjut hasil pengembangan.
Â
D. SYARAT-SYARAT EVALUASI
Â
Syarat Penyusunan Alat Evaluasi [7]Langkah pertama yang perlu ditempuh guru dalam menilai prestasi belajar siswa adalah menyusun alat evaluasi (test instrument) yang sesuai dengan kebutuhan, dalam arti yang tidak menyimpang dari indikator dan jenis prestasi yang diharapkan. Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam perspektif psikologi belajar (The Psychology of learning) meliputi dua macam, yakni: (1). Reliabilitas; (2). Validitas (Cross, 1974; Barlow, 1985; Butler, 1990).