Mohon tunggu...
Empi Muslion
Empi Muslion Mohon Tunggu... Administrasi - pengembara berhenti dimana tiba

Alang Babega... sahaya yang selalu belajar dan mencoba merangkai kata... bisa dihubungi : empimuslion_jb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 2] Denting Biola Hitam

27 November 2015   15:56 Diperbarui: 27 November 2015   15:56 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Oh gadis semolek dan secantik ini, separas segombang ini, mengapa engkau sampai begini, ada apa gerangan ? adakah pantangan nan terlanggar ? adakah kumbang nan menyerang ? adakah dendam nan tak tersampaikan ?”

“Okh nak gadis si elok wajah, bernasip malang, Mak Raisah akan merawatmu, tentram dan tenanglah tinggal di tempat ini, hilangkan gundah gulanamu.”

“Oh angin, oh bulan, oh bintang sampaikan kepada yang Kuasa, turunkanlah ajian pengobat luka, keluarkanlah sembilu hati nan lara, jika jauh dekatkanlah, jika dekat sembuhkanlah.”

Sukma masih tergolek pasi. Setelah Sukma dibersihkannya, dipanggilnya nama seseorang.

“Saipul..?”

“Yaa Maak..?” terdengar suara sangat sopan dari ruang beranda.

“Si gadis, sudah Mak bersihkan, luka-luka dan kotoran di badannya sudah mak lap dengan air.”

“Kesinilah Nak Saipul, bantulah Mak, semoga nanda bisa melihat dengan mata batin, apa gerangan yang terjadi pada gadis malang ini.”

Saipul mendekati Sukma nan terkulai, di usapnya kening Sukma dengan jari telunjuknya, dipegangnya aliran nadi di pergelangan tangan Sukma dengan jempol dan jari tengahnya, disentuhnya ujung kaki sukma. Saipul tersentak, dia terhenyak, wajahnya memerah, keringat bercucuran dari wajahnya.

Setelah mampu mengendalikan diri, Saipul meminum air putih dan duduk disamping Mak Raisah.

Mak Raisah membatin, seperti sudah mengerti apa yang terjadi. Dengan suara berat dia tanyakan juga bagaimana keadaan Sukma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun