Mohon tunggu...
Edwin Satrio Pratama
Edwin Satrio Pratama Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110017 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2 - Diskursus DIalektika Model Hegelian dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan - Prof Apollo

30 November 2024   20:40 Diperbarui: 30 November 2024   20:40 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keunggulan Pendekatan Hanacaraka

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Mengintegrasikan Nilai Lokal: Filosofi ini relevan dalam konteks Indonesia karena menghormati budaya lokal yang mengutamakan harmoni dalam menyelesaikan konflik.

Mengurangi Ketegangan: Dengan pendekatan yang humanis, audit dipandang sebagai proses pembelajaran bersama, bukan sekadar kontrol administratif.

Mendorong Kepatuhan Sukarela: WP yang merasa diperlakukan secara adil dan bermitra lebih cenderung mematuhi peraturan di masa depan.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

A. Apa Itu Dialektika Hegelian?

Dialektika Hegelian berasal dari filosofi Hegel yang menganggap konflik sebagai suatu proses penting untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam. Dalam konteks audit perpajakan, konsep ini digunakan untuk menggambarkan hubungan yang terjadi antara perbedaan pandangan antara wajib pajak (WP) dan auditor dalam hal pemahaman dan penerapan peraturan perpajakan. Dialektika Hegelian mengandalkan analisis berbasis tiga tahap utama yang saling berhubungan, yaitu tesis, antitesis, dan sintesis. Masing-masing tahap ini membantu menyelesaikan perbedaan dengan cara yang sistematis dan terstruktur.

Penjelasan tentang Dialektika Hegelian


Dialektika Hegelian adalah metode untuk menganalisis konflik melalui tiga tahap berikut:

  • Tesis: Merupakan pernyataan atau klaim awal yang mengungkapkan posisi atau keyakinan pihak pertama. Dalam audit perpajakan, ini mengacu pada laporan pajak yang diserahkan oleh WP atau pandangan WP mengenai kewajibannya.
  • Antitesis: Menyajikan pandangan atau temuan yang bertentangan dengan tesis. Pada tahap ini, auditor mengidentifikasi kesalahan atau ketidaksesuaian dalam laporan pajak WP berdasarkan peraturan yang ada.
  • Sintesis: Merupakan solusi akhir yang menggabungkan kedua pandangan untuk menciptakan pemahaman baru. Solusi ini bisa berupa perbaikan laporan pajak atau perubahan dalam administrasi pajak yang lebih efektif.

Contoh Aplikasi dalam Audit Perpajakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun