3. Ketenangan dan Fokus
    Melakukan shalat secara teratur tidak hanya merupakan kewajiban ibadah bagi umat Islam, tetapi juga dapat memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan ketenangan dan konsentrasi. Shalat melibatkan serangkaian gerakan dan praktik spiritual yang membantu individu untuk fokus pada hubungan dengan Tuhan dan mengosongkan pikiran dari distraksi dunia luar. Berikut adalah latar belakang mengenai bagaimana melakukan shalat dapat meningkatkan ketenangan dan konsentrasi, didukung dengan sumber rujukan yang relevan:
    Pertama, shalat melibatkan praktik meditasi yang dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kesadaran diri. Saat melakukan shalat, individu diminta untuk berfokus sepenuhnya pada ibadah dan mengosongkan pikiran dari pikiran yang mengganggu. Penelitian yang diterbitkan dalam "Mindfulness-Based Stress Reduction and Health Benefits" (Journal of Psychosomatic Research, 2003) oleh Jon Kabat-Zinn menunjukkan bahwa meditasi dan praktik yang melibatkan fokus perhatian dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan ketenangan, dan meningkatkan konsentrasi.
    Kedua, shalat memberikan struktur waktu harian yang teratur, yang dapat membantu meningkatkan konsentrasi. Memiliki rutinitas yang terstruktur membantu individu untuk fokus pada tugas-tugas spiritual dan dunia sehari-hari dengan lebih baik. Menurut penelitian oleh R.W. Bohannon dalam "Posture and Balance in Elderly People" (Topics in Geriatric Rehabilitation, 1995), memiliki rutinitas harian yang terstruktur dapat membantu memperbaiki konsentrasi dan keseimbangan secara keseluruhan.
    Ketiga, gerakan fisik dalam shalat seperti rukuk, sujud, dan berdiri juga dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi. Gerakan ini melibatkan koordinasi tubuh dan konsentrasi mental yang dapat membantu meningkatkan fokus dan ketenangan.Â
Studi yang diterbitkan dalam "The Impact of Yoga and Physical Exercise on Stress Reduction" (Journal of Bodywork and Movement Therapies, 2010) menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang melibatkan peregangan dan relaksasi otot dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kesejahteraan mental secara keseluruhan.
    Dengan demikian, shalat bukan hanya sebagai bentuk ibadah spiritual tetapi juga sebagai praktik yang dapat membantu individu untuk mencapai ketenangan batin dan meningkatkan konsentrasi. Melalui meditasi, fokus pada hubungan dengan Tuhan, dan aktivitas fisik yang teratur, shalat memberikan manfaat yang holistik bagi kesejahteraan mental dan spiritual.
C. KEBIASAAN SHALAT DITINJAU DARI Â GAYA HIDUP
1. Â Kualitas Tidur
     Melakukan shalat dengan khusuk dapat memperbaiki kualitas tidur melalui berbagai mekanisme fisik dan psikologis. Pertama, shalat dengan khusuk menggabungkan gerakan fisik dan meditasi, yang dapat membantu tubuh untuk rileks. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Religion and Health (2013), gerakan berulang dalam shalat, seperti sujud dan rukuk, dapat meningkatkan aliran darah dan membantu meredakan ketegangan otot, yang pada gilirannya membantu mempersiapkan tubuh untuk tidur yang lebih nyenyak.
     Kedua, aspek meditasi dalam shalat dengan khusuk membantu menenangkan pikiran. Seperti yang dijelaskan dalam studi oleh Louisa Tomlinson dalam Journal of Behavioral Medicine (2016), praktik meditasi atau mindfulness, yang mirip dengan konsentrasi dan ketenangan pikiran dalam shalat, dapat menurunkan kadar hormon stres seperti kortisol. Penurunan stres ini sangat penting karena stres yang tinggi sering kali menjadi penyebab utama gangguan tidur. Dengan demikian, melakukan shalat dengan khusuk dapat menciptakan keadaan mental yang lebih tenang, yang sangat kondusif untuk tidur yang berkualitas.