Ketiga, shalat dengan khusuk juga dapat memberikan rasa kedamaian dan ketenangan batin yang mendalam. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sleep Research (2019) menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan yang dilakukan dengan penuh penghayatan, termasuk shalat, dapat meningkatkan perasaan kedamaian dan kesejahteraan mental. Perasaan positif ini berhubungan langsung dengan tidur yang lebih baik karena mengurangi kecemasan dan pikiran yang mengganggu saat beristirahat di malam hari. Sehingga, dengan memperbaiki kondisi mental dan emosional, shalat dengan khusuk dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kualitas tidur yang lebih baik.
2. Memiliki Kebiasaan Hidup Sehat
      Melakukan shalat secara rutin dan dengan khusuk dapat berkontribusi pada budaya hidup sehat melalui berbagai aspek fisik, mental, dan sosial. Pertama, dari sudut pandang fisik, shalat melibatkan serangkaian gerakan tubuh yang mirip dengan latihan fisik ringan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Physical Therapy Science (2015), gerakan-gerakan dalam shalat seperti rukuk, sujud, dan berdiri dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan otot, dan keseimbangan. Ini serupa dengan manfaat yang diperoleh dari aktivitas fisik ringan dan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
      Kedua, shalat dengan khusuk memiliki efek yang signifikan terhadap kesehatan mental. Sebuah studi dalam Journal of Religion and Health (2017) menunjukkan bahwa praktik keagamaan yang dilakukan secara teratur, termasuk shalat dengan penuh penghayatan, dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan.Â
Shalat yang khusuk memungkinkan individu untuk fokus dan merasakan kedamaian batin, yang sangat penting dalam mengelola kesehatan mental. Ketika seseorang mampu mengurangi stres, hal ini akan berdampak positif pada sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan stres.
     Ketiga, shalat secara rutin juga membantu membentuk disiplin dan rutinitas harian yang sehat. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh International Journal of Social Psychiatry (2018), ditemukan bahwa memiliki rutinitas harian yang terstruktur, termasuk waktu yang ditetapkan untuk shalat, dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan meningkatkan produktivitas.Â
Disiplin dalam menjalankan shalat lima waktu dapat membantu individu mengatur waktu mereka dengan lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
     Keempat, dari perspektif sosial, shalat berjamaah mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan memperkuat ikatan sosial. Menurut penelitian dalam Journal of Muslim Mental Health (2020), shalat berjamaah dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan dukungan sosial, yang sangat penting untuk kesejahteraan mental dan emosional.Â
Interaksi sosial yang sehat dan dukungan dari komunitas dapat mengurangi perasaan kesepian dan isolasi, yang seringkali menjadi faktor risiko bagi berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, shalat yang dilakukan secara rutin dan khusuk tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan individu tetapi juga mendukung budaya hidup sehat dalam komunitas.
D. KESIMPULANÂ
     Gerakan shalat memiliki banyak manfaat yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh manusia. Shalat melibatkan serangkaian gerakan seperti rukuk, sujud, dan berdiri, yang mirip dengan latihan fisik ringan.Â