Mohon tunggu...
Diyanah Sidin
Diyanah Sidin Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Anak Humas di UPI YAI. InsyaAllah akan jadi HUMAS, kalo udah wisuda. Jadi Humas beneran....wkwk

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | "P Love P"

9 Februari 2018   00:36 Diperbarui: 9 Februari 2018   00:41 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Baiklah Pamela, aku akan tetap meng-aktifkan hp ini"

Handphone Putri pun tetap menyala, tapi yang terdengar hanya tangisan dari Pamel. Dengan rasa yang tak menentu dalam hati Putri terbesat "mengapa setiap Pamela berbicara, aku akan simpati padanya dan kenapa Pamela menjadi orang yang kubutuhkan."

Dan tiba-tiba suara tangisan itu menghilang setelah kira-kira 25 menit, pertanda Pamela sudah tertidur. Setelah itu ia matikan telephone dari Pamela. Dan ia duduk ditepi tempat tidurnya, dan masih memikikan hal itu hingga pukul 3 pagi, ia masih tetap duduk tertunduk ditepi tempat tidurnya untuk memikirkan itu.

***

Senin, 8 November 2010

Pukul 06.25 pagi, Upacara pengibaran bendera segera dilaksanakan. Anak-anak disekolah itu, hampir semuanya sudah berbaris untuk mengikuti upacara.

Putri yang tadi sempat melihat tas Pamela saat dikelas, sebelum ia berbaris. Dan saat ia tiba dilapangan ternyata pamela tidak ada dilapangan. Putri yang kagget langsung meninggalkan lapangan upacara, untung saja upacara belum dimulai.

Langsung saja ia berlari untuk mencari Pamela, Ia ingat curhatan tengah malam itu, ia takut terjadi apa-apa pada Pamela. Ruangan demi ruangan ia telusuri, tapi tetap saja tidak ketemu. Dan saat ia sedang kelelahan dan bersandar dipintu gudang, ternyata Putri mendengar ada seseorang menangis, langsung saja ia buka pintu gudang itu dan berkata...

"Untuk apa kamu terus menangis?" Putri berbicara sambil ngos-ngosan karena kecapean berlari-lari.

Belum ada jawaban atas pertanyaan dari Putri namun Putri berjalan lagi sambil berjalan menuju Pamela yang sedang menangis.

"Untuk apa kamu terus menangis?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun