Dan setelah ia tiba di Pamela, Putri langsung memeluknya sambil menangis dan seraya berkata.
"Aku tahu apa yang kamu rasakan, dan aku larut dalam kesedihan yang kamu rasakan seperti aku,"
"Apakah sama, apa yang kamu rasakan seperti aku," Berbicara Pamela dengan suara agak tinggi sambil menangis.
"Iya" jawab Putri sambil melepaskan pelukkannya dan duduk disebelah Pamela lalu ia bercerita tentang masa kecilnya yang kelam, seperti apa yang Pamela rasakan. Putri berbicara kepada Pamela, bagaimana Ibu dan Ayahnya bertengkar dan bagaimana ia bisa hidup  bersama ayah tanpa ada sentuhan Ibu.
Pamela yang mendengar cerita dari Putri, ia langsung berhenti dari tangisnya lalu ia bersandar dibahu Putri dan ia berkata dalam hatinya.
"Ya,ampun. Putri yang kuanggap kuat, ternyata ia juga sama mengalami seperti aku. Tapi, aku menangis terus."
Hening.....
Cukup lama mereka berada digudang berdua. Kira-kira 30 menitan mereka ada digudang. Mereka bercerita tentang masa kecil mereka yang kelam, dan rata-rata hampir sama masa kecil yang mereka rasakan. Dan setelah upacara, mereka baru keluar dari gudang dan menuju kelas untuk mengikuti pelajaran.
***
Cerita kelam yang mengharukan itu hilang seperti hembusan angin yang  menyapu debu-debu dijalan. Sehingga jalan menjadi bersih. Itulah gambaran hati Pamela yang sekarang menjadi bahagia dan bisa tersenyum berkat Putri.
Putri yang berjasa penting atas kebahagiaan Pamela dan membuat hidup Pamela menjadi sedia kala. Dan karena kejadian ini mereka tambah dekat, dan kejadian apapun yang ia rasakan selalu ia ceritakan kepada Putri. Pamela yang menganggap Putri debaagi sahabat yang paling mengerti, jadi cerita tentang cowo yang dekat dengan Pamela, kejadian lucu dirumah ataupun tentang gosip itu bselalu ia bicaraka dengan Putri.