"Kalau Bapak tidak mau, saya juga tidak mau mengelola." kata Dewi sambil tertawa.
"Anda berani menolak perintah saya berarti?" tanya kepala sekolah.
"Bukan menolak Pak, hanya kita tidak sepakat terhadap suatu perjanjian." kata Dewi lagi sambil tertawa.
"Baiklah..baiklah.." kata kepala sekolah menganggukkan kepalanya. "Itulah alasan saya, kenapa saya mengajak Anda untuk ikut studi banding ini.
Dan saya akan sepakat dengan perjanjian kita. Selama saya masih di sekolah, saya akan menjamin bisnis itu berjalan lancar." kata kepala sekolah.
Dewi masih termenung seolah kaget, namun Erwin sudah ikut tersenyum, seolah ikut senang mendengar keputusan itu.
*
Satu tahun setelah studi banding, Dewi merenung di taman sekolah.
Bisnis sekolah berjalan dengan lancar selama setahun ini. Namun suatu kendala datang, setelah kepala sekolah dipindahtugaskan.Â
Dewi sendiri akhirnya mengundurkan diri. Tidak ingin terlibat dalam hiruk-pikuk sekolah. Bisnis sekolah sekarang, dijalankan oleh adik angkatannya.Â
Sekolah senantiasa berbenah. Pemerintah juga berusaha yang terbaik dengan menggilir kepala sekolah, dengan cara memindahkan kepala sekolah dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Maka, proyek yang bagus harus ditinggalkan. Proyek yang buruk pun harus ditinggalkan. Ini tentu membawa dampak positif dan negatif bagi sekolah yang didatangi dan ditinggalkan. Â