Mohon tunggu...
Diana NovitaPermataSari
Diana NovitaPermataSari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pendidik

Menjadi pendidik di salah satu sekolah menengah kejuruan Negeri. Hobi utama membaca, sekarang sedang giat berlatih menulis, dan sangat suka jalan-jalan, kadang kulineran, dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memang Bukan Dewi Persik

21 Juli 2023   11:59 Diperbarui: 21 Juli 2023   12:01 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kalau Bapak tidak mau, saya juga tidak mau mengelola." kata Dewi sambil tertawa.

"Anda berani menolak perintah saya berarti?" tanya kepala sekolah.

"Bukan menolak Pak, hanya kita tidak sepakat terhadap suatu perjanjian." kata Dewi lagi sambil tertawa.

"Baiklah..baiklah.." kata kepala sekolah menganggukkan kepalanya. "Itulah alasan saya, kenapa saya mengajak Anda untuk ikut studi banding ini.

Dan saya akan sepakat dengan perjanjian kita. Selama saya masih di sekolah, saya akan menjamin bisnis itu berjalan lancar." kata kepala sekolah.

Dewi masih termenung seolah kaget, namun Erwin sudah ikut tersenyum, seolah ikut senang mendengar keputusan itu.

*

Satu tahun setelah studi banding, Dewi merenung di taman sekolah.

Bisnis sekolah berjalan dengan lancar selama setahun ini. Namun suatu kendala datang, setelah kepala sekolah dipindahtugaskan. 

Dewi sendiri akhirnya mengundurkan diri. Tidak ingin terlibat dalam hiruk-pikuk sekolah. Bisnis sekolah sekarang, dijalankan oleh adik angkatannya. 

Sekolah senantiasa berbenah. Pemerintah juga berusaha yang terbaik dengan menggilir kepala sekolah, dengan cara memindahkan kepala sekolah dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Maka, proyek yang bagus harus ditinggalkan. Proyek yang buruk pun harus ditinggalkan. Ini tentu membawa dampak positif dan negatif bagi sekolah yang didatangi dan ditinggalkan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun