Mohon tunggu...
Diana NovitaPermataSari
Diana NovitaPermataSari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pendidik

Menjadi pendidik di salah satu sekolah menengah kejuruan Negeri. Hobi utama membaca, sekarang sedang giat berlatih menulis, dan sangat suka jalan-jalan, kadang kulineran, dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memang Bukan Dewi Persik

21 Juli 2023   11:59 Diperbarui: 21 Juli 2023   12:01 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun baru saja Dewi hampir hilang kesadarannya karena mengantuk, dia tidak sengaja menangkap, rekan yang seniornya lagi, yang lelaki, yang duduk di depannya kiri sedikit, juga baru saja tersentak kaget. karena mungkin terkantuk-kantuk dan hampir tertidur. Nah, ketika mau menyandarkan kepalanya ke sesuatu di belakangnya, karena tidak ada sesuatu yang menjadi sandaran, akhirnya kaget. 

Dewi tersenyum lagi, dan merasa lebih segar lagi.

Presentasi para guru muda di depan terus berlanjut, tetapi Dewi juga tidak dapat memahaminya dengan jelas, karena mengantuk. 

Glotak..! Kembali lagi Dewi kaget dan refleks melihat ke arah sumber suara. Ternyata sebuah tempat pensil milik rekan Dewi yang senior, bu Anin, jatuh juga. Bu Anin sendiri juga barusan kaget.

Ini membuat Dewi dan semua orang yang mengantuk kaget lagi. Dewi tersenyum lagi, dan kali ini tertawa, meskipun tanpa suara. Kali ini dia benar-benar merasa segar.

Dewi mengamati semua rekannya itu. Ada sekitar 20 orang rekan di ruangan ini. Dan semuanya mengantuk. Dewi menyunggingkan tawa lagi sambil menunduk. Tidak bisa menyalahkan. Semua orang bangun jam 02.30. Lalu mandi. Lalu melakukan ritual sholat subuh dan sebagainya. Lalu hingga menjelang perjalanan mereka menuju tempat ini, tidak tidur sama sekali. Lagi pula semalam sebelum bangun jam 02.30, mereka istirahat di bis yang sedang berjalan, bisa dibayangkan kan, tidur di atas bis? Tidur tapi terasa tidak tidur. Tidak tidur tapi sebenarnya juga tidur.

Merasa segar, Dewi akhirnya bisa menyimak dengan jelas presentasi di depan.

Sesi tanya jawab pun dimulai. Meski tadi beberapa rekan sangat mengantuk dan mungkin beberapa sempat tertidur, tapi sesi tanya jawab pun tetap berlangsung dengan baik. Hampir semua rekan Dewi menanyakan hal-hal yang perlu ditanyakan kepada sekolah tersebut, menimba ilmu sebanyak-banyaknya.

Sesi tanya jawab dibuka lagi, dan Dewi juga mengangkat tanganya. Semua pandangan sekarang beralih ke Dewi.

"Baik, saya ingin bertanya, mungkinkah kami bisa bekerja sama dengan sekolah ini? Misal, karena kami memiliki produk yang bagus, mungkinkah produk tersebut dapat dikirim ke sini, digunakan untuk welcome snack-nya hotelnya sekolah ini, misalnya?" tanya Dewi.

Para senior Dewi tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun