Mohon tunggu...
Dewi Murniati
Dewi Murniati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Terbuka

seorang mahasiswa yang ingin kembali menekuni dunia fiksi dengan segala imajinasi dan kreasi tanpa ada sensasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesan Tuan

25 Maret 2023   21:48 Diperbarui: 25 Maret 2023   22:02 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seketika  membuka matanya dengan penuh. Lututnya lemas, nafasnya berhembus tak beraturan. Ia melebarkan pintunya. Tak ada siapapun diluar. Ia menunduk, hanya ada dedaunan  tepat di teras depan pintunya. Mungkin karna angin kencang semalam. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa bayangan dedaunan itu nampak seperti sepasang sepatu lewat celah pintu bawah.

Ia membuka handphone nya, terlihat jam menunjukkan pukul delapan kurang sepuluh menit. Ia mengunci pintu dan bergegas menuju pabrik yang disebutkan Tuan kemarin.

Angin bertiup tenang, matahari menampakkan seluruh pesonanya pada luasnya langit. Kian memberikan semangat pada lelaki muda itu. Harap-harap hasil secerah pagi itu. Dua puluh menit berlalu, lelaki muda itu sampai di pabrik yang dimaksud Tuan kemarin. Ia menghampiri pos security di lantai utama pabrik,

"Maaf pak, saya dengar disini membutuhkan security tambahan. Saya ingin mengantar berkas, pak."

"Ohh.. iya betul. Masuklah. Mas naik ke lantai dua dan serahkan berkasnya pada bapak di ruang pimpinan."

Ia mengangguk dan segera menuju ruangan yang diarahkan bapak tadi.Sesampainya ia di ruang pimpinan, ia mengetuk pintu.

"Silahkan masuk!" Ucap seorang laki-laki di dalam ruangan.

"Ada keperluan apa kau kemari?" Tanya Bapak itu.

"Saya dengar disini sedang membutuhkan security. Saya berniat untuk memberikan berkas lamaran saya, pak."

"Ohh.. iya. Boleh saya lihat berkasnya?"

Lelaki muda itu mengangguk, lalu memberikan amplop cokelat yang ia bawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun