Mohon tunggu...
Devi Indriani
Devi Indriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa uts

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hukum Jual Beli dalam Agama Islam

11 Juni 2023   20:12 Diperbarui: 11 Juni 2023   20:20 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ulama Hanafiyah membagi jual beli berasal segi sah atau tidaknya sebagai tiga bentuk, yaitu:

1. Jual beli yg benar

Dikatakan sahih apabila jual beli ini disyariatkan, memenuhi rukun dan kondisi yg dipengaruhi, bukan milik orang lain, tidak tergantung pada hak khiyar lagi. Jual beli yang diperbolehkan pada Islam merupakan:

* sudah memenuhi rukun dan kondisi dalam jual beli.

* Jenis barang yg dijual halal.

* Jenis barangnya suci.

* Barang yg dijual mempunyai manfaat.

* Atas dasar suka sama senang bukan sebab paksaan.

* Saling menguntungkan.

dua. Jual beli yang batal

Dikatakan batal apabila salah satu rukun atau sepenuhnya tidak terpenuhi. Atau jual beli itu di dasar da n sifatnya tidak pada syariatkan, seperti jual beli yg dilakukan anak-anak, orang gila, atau barang yg di jual itu artinya barang-barang yang diharamkan syara', seperti babi, bangkai, dan khamer. Adapun bentuk-bentuk jual beli yang terlarang pada kepercayaan Islam karena merugikan rakyat di antaranya menjadi berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun