"Jadi mereka, kejam sekali, tapi mengapa orang tuaku membuat kesepakatan dengan mereka?" Tanya Harita.
   "Kalau soal itu, aku pernah dengar cerita kalau saat mengandung kalian, ibumu mengalami pendarahan hebat. Mereka tak punya cukup uang untuk membayar dokter, sehingga memutuskan untuk meminta bantuan kelompok Angkara."Â
   "Astaga.. lalu bagaimana seterusnya?"
   "Huft.. mereka memang kelompok keji, setelah kalian lahir, mereka membunuh kedua orang tuamu. Tapi kesepakatan untuk mengambil adikmu masih berlaku."
   "Benar-benar kejam. Aku akan menyelamatkan Arunika."
   "K- kamu yakin? Mereka kelompok berbahaya," Hatta berbicara, ragu-ragu.
   "Ya.. apapun yang terjadi, aku akan pergi. Kau ikut kan?" Harita bertanya, "Hei, Hatta.. jangan melamun."
   "Eh.. B- baiklah, aku akan ikut. Hatta join the team."
   Hatta setuju, memutuskan untuk pergi bersama Harita. Namun, ia tampak ragu. Mengapa? Harita merasa ada sesuatu yang Hatta sembunyikan. Harita mencoba berpikir positif, "Ah.. mungkin hanya sedang banyak masalah. Aku akan bertanya padanya nanti."
-- -- --
   Harita dan Hatta mulai mempersiapkan semuanya. Mereka meminta bantuan Aghni. Ia pintar dalam membuat senjata. Akan sangat membantu apabila mereka mendapat bantuan persenjataan. Aghni langsung setuju untuk bergabung.