"Iyaa.. tapi abang jangan masak! Gosong lagi nanti."
   "Hehe.. iyadehh."
   Di tengah perbincangan mereka ketika menyusuri pasar, datang dari kejauhan, seseorang tak dikenal, lainnya sangat cepat bagai kilat. Dalam sekejap, Arunika telah hilang dari samping Harita. Harita tak sempat melihatnya, kejadiannya begitu cepat.
-- -- --
   Sudah satu minggu setelah kehilangan Arunika, saudaranya. Kini Harita tinggal sendiri di rumahnya. Ia tak tahu harus berbuat apa. Namun sebenarnya ia tengah berpikir keras tentang cara menyelamatkan Arunika.
   "Ia cepat sekali, bagaimana aku bisa mengejarnya? Bahkan aku tak tahu seperti apa wujudnya."Â
   Harita memutuskan untuk melakukan hal lain, agar ia tak begitu berlarut-larut dalam pikirannya. Ia memutuskan untuk membersihkan rumah, dan memikirkan cara untuk menyelamatkan saudaranya nanti.
   Ketika membersihkan kamar Arunika. Harita melihat sebuah kotak di bawah kasur. Belum pernah ia melihat kotak itu sebelumnya. Setelah dibuka ternyata ada selembar kertas. Sebuah kertas perjanjian? Dan juga ada semacam senjata pisau. Keris? Harita membaca tulisan tersebut.
   Kesepakatan Angkara
   Setelah masalah diselesaikan,
   Berikan bayarannya, putrimu.