“Kev, aku gak minta kamu nunggu aku atau apapun. Sorry, Kev, daripada kamu cuma berharap yang gak pasti”
“Aku gak peduli, Sya. Aku nunggu kamu sampai kamu buka hati kamu. Kamu boleh anggap aku gak ada. Aku akan selalu jagain kamu dari jauh”
Aku merasa tidak bisa berkata apa lagi. Aku langsung masuk dan menuju kamar. Terdengar suara mama yang memanggilku tapi tidak kupedulikan.
Aku merasakan air mata mengalir di pipiku. Orang yang sudah menerobos masuk dalam hidupku dan mengganggu semuanya itu membuatku menangis. Aku merasakan gejolak dalam dadaku. Aku ingin merasakan cinta, tapi….aku hanya terlalu takut. Kev, cinta seperti apa yang kamu punya? Apakah itu bertahan lama? Apakah itu tidak akan menyakitiku? Apakah… Apakah kamu benar-benar mencintaiku atau itu perasaanmu sesaat saja dan kemudian akan hilang?
Epilog
“Ma, aku pulang”