Mohon tunggu...
Deb89
Deb89 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Panggung Tak Sama

5 November 2015   09:35 Diperbarui: 5 November 2015   10:31 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Laras tidak langsung menjawab, dia memejamkan matanya sebentar dan menarik nafas dalam. Teriakan fans berhenti saat dia mendekatkan mic ke bibirnya.


Dia menjawab “Iya, aku bersedia.”


Seketika ruangan itu jadi senyap sesaat. Mereka bersorak gembira, pasangan yang mereka harapkan berjodoh dan gosip yang mereka bicarakan seputar hubungan Miura dan Laras akan berakhir di pernikahan. Kisah seputar pembuatan film yang berujung pernikahan pemeran utamanya ibarat bumbu sedap masakan yang pas sekali dengan momen sinar terang bintang mereka. Miura langsung memeluk Laras, Laras meneteskan air mata dalam pelukan Miura. Entah itu air mata bahagia atau kesedihan, hanya dia yang tahu atau dia sendiri tidak tahu arti air matanya.


Hazni sendirian di lorong penghubung ruangan jumpa fans dengan ruang make up setelah diantar manajer Laras ke situ. Nampak dari kejauhan Laras muncul, raut mukanya sangat menampakkan dia habis menangis. Dia mencoba menahan air matanya saat semakin dekat dengan Hazni, dia tersenyum dan Hazni membalas senyumannya.


“Hai pipi merah, kamu akhirnya di sini ya.” Laras menyapa Hazni.


“Ya, aku menepati janjiku untuk melihatmu bersama impianmu yang sudah tercapai. Kamu sudah di pentas dunia, aku senang.” Hazni tersenyum bahagia seperti melepas beban.


“Iya terima kasih, maaf sekali lagi buat kamu kecewa, peristiwa tadi itu. Miura ...” Laras berhenti bicara setelah Hazni memotong pembicaraannya yang tidak ingin dia terbebani perasaannya.


“Ah tidak apa-apa, ini sudah jalan hidupmu. Dia yang mencintaimu dengan tulus dan menerimamu sepenuh hati seperti Miura pasti akan aku doakan kalian bisa selamanya dan aku lega kamu bisa menemukan kebahagianmu.” Hazni memotong pembicaraan Laras yang bingung akan mengatakan apa.


Laras diam, dia bingung harus berkata apa. Miura memanggil Laras, Laras diam saja. Dia berjalan ke arah Laras.


“Aku mau berikan ini ke kamu, kalung kerang yang aku dapat dari festival Hanabi. Kata penjualnya membawa keberuntungan. Selamat tinggal nona hujan.” Dia menarik tangan Laras yang agak lemas untuk menggenggam kalung itu dan dia sempat tersenyum ke Miura yang sudah dekat belakang Laras lalu Hazni pergi.


“Ada apa? Fans kamu? Seperti orang Indonesia ya.” Miura menepuk pundak Laras yang tertunduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun