Mohon tunggu...
Yosep Suradal
Yosep Suradal Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitektur dan Filosofi Alphabet (Pemegang/Inventor Rekor MURI Pembatas Buku LETSREAD)

Arsitektur dan Filosofi Alphabet

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kegaduhan di Perpustakaan Nasional (Novel Literasi 1)

2 September 2019   10:57 Diperbarui: 7 September 2019   23:52 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
'Novel Literasi Anak ini didukung oleh Tim BooNAZ, Sebuah Tim yang Terdiri dari 26 tokoh alfabet' :(Photo: oleh Yosep. S)

Pustakawan: "Belum pernah pak Rosyid, padahal hari ini adalah hari Kunjung Perpustakaan. Kami kuatir hal ini akan dibaca oleh pengunjung lain, dan menimbulkan pertanyaan tentang kinerja kami, makanya sementara kami tutup dulu tulisan ini dengan kain putih".

Petugas keamanan: "Baik, kami akan menemukan pelakunya, jika ada hal-hal yang mencurigakan, segera hubungi kami, untuk sementara bacaan 'Ruang Peristiwa Membaca' dimatikan dulu saja.

Saat pak Rosyid, petugas keamanan itu melangkah ke arah pintu keluar, tiba-tiba ada pesan masuk di telepon genggam pustakawan itu,

"Ratna, di lantai 2, ruang pendaftaran keanggotaan, beberapa huruf di tombol keyboard juga pada hilang, dan juga di toilet, tulisan 'TOILET' berubah menjadi 'LET', tulisan 'WANITA' berubah menjadi 'NITA'.

Ratna (pustakawan): "Pak Rosyid, ini barusan saya terima pesan dari lantai 2, bagian pendaftaran keanggotaan, beberapa huruf di tombol-tombol keyboard komputer juga hilang, tapi semua keyboard yang hilang hurufnya sudah langsung diganti yang baru. Tulisan 'TOILET' juga sebagian hilang hurufnya".

Petugas keamanan: "Baik bu Ratna, kami akan menemukan pelakunya segera, Terima Kasih informasinya".

Saat Deappa dan ayahnya melihat-lihat sekeliling lobi lift lantai 2, tiba-tiba salah satu pintu lift terbuka,  lampu indikator lift menunjukan lift naik keatas. Deappa dan ayahnya segera masuk ke dalam lift. 

Karena terburu-buru, Deappa yang posisi berdirinya dekat dengan tombol lift lupa untuk menekan salah satu tombol lift. Seorang anak perempuan yang berdiri lebih dekat dengan tombol lift, yang tadi pagi menegur Deappa saat di 'Ruang Peristiwa Membaca' berkata,

 "Ke lantai berapa?"

"O iya, lantai 7, Terima Kasih", jawab Deappa.

Mereka berdua tanpa sengaja, refleks, mengarahkan telunjuk jarinya ke arah tombol nomor 7 secara bersamaan, membuat tangan Deappa ‘menabrak’ tangan anak perempuan itu, ternyata tangan anak itu yang lebih dulu menyentuh tombol nomor 7. Lampu indikatornya pun menyala terang. Mereka berdua malu. Orang-orang yang di dalam lift pun tersenyum.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun