Deappa : "Maaf ayah, tadi ada huruf berjalan kearah Deappa. Deappa takut".
Ayah Deappa ; "Huruf berjalan, Jalan bagaimana ?"
Deappa : "Tadi huruf-huruf itu berputar di kaca, merambat turun dan merayap kearah Deappa".
Ayah Deappa ; "Masak sih, ada huruf bisa berjalan, aneh nih Deappa".
Deappa : "Deappa serius, tidak bohong, ayah tidak percaya sama Deappa?"
Ayah Deappa : "Bukan tidak percaya, cuma kamu aneh saja, masak huruf bisa jalan".
"Kalo ayah tidak percaya, ayah perhatiin saja terus huruf-huruf itu". Sambil tangan Deappa menunjuk ke arah tulisan ;
'Tempat Duduk Prioritas'
Priority Seats
Ayah Deappa pun menanggapi tantangan Deappa. Ia memperhatikan tulisan itu secara seksama dan tak berkedip. Mereka berdua tidak menyadari bahwa tingkah lakunya diperhatikan oleh beberapa orang di kereta.Â
Setelah 2 menit berlalu, ayah Deappa berkata,"Tidak ada apa-apa, tak ada satu huruf pun yang bergerak. Ada dua kemungkinan, Deappa bohong atau Deappa mengarang cerita ?".