Mohon tunggu...
Yosep Suradal
Yosep Suradal Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitektur dan Filosofi Alphabet (Pemegang/Inventor Rekor MURI Pembatas Buku LETSREAD)

Arsitektur dan Filosofi Alphabet

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kegaduhan di Perpustakaan Nasional (Novel Literasi 1)

2 September 2019   10:57 Diperbarui: 7 September 2019   23:52 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
'Novel Literasi Anak ini didukung oleh Tim BooNAZ, Sebuah Tim yang Terdiri dari 26 tokoh alfabet' :(Photo: oleh Yosep. S)

Saat Deappa dan ayahnya sedang berdebat, dan Deappa belum sempat menjelaskan lagi kepada ayahnya, tiba-tiba terdengar pengumuman dari petugas kereta;

"Stasiun berikutnya Juanda, Next Station Juanda !". 

Jarum jam menunjukkan pukul 9.10 wib saat kereta tiba di stasiun Juanda.

"Ayah kita sudah sampai di stasiun Juanda", kata Deappa.

"Iya perjalanan kita cepat dan nyaman, meskipun agak terganggu dengan cerita huruf-huruf yang dapat bergerak tadi" kata ayah Deappa sambil tersenyum. "Ah ayah nih menyindir melulu". Kata Deappa sambil menabok pelan tangan ayahnya.

Mereka turun dari kereta dengan hati-hati. Dari stasiun Juanda, Deappa dan ayahnya berjalan kaki menuju halte busway Juanda, akan berlanjut menuju halte transit busway Harmoni, kemudian terakhir menuju ke Perpustakaan Nasional.

Waktu menunjukkan pukul 9.28 wib saat mereka tiba di Perpustakaan Nasional. Dari pinggir jalan, mereka terkesima melihat gedung ini. Di fasade depan gedung, kira-kira lantai yang ke 27, menempel tulisan 'Perpustakaan Nasional RI'. "Wow tinggi sekali ya gedungnya", kata ayah kepada Deappa. "Ya ayah, yuk ayah kita selfie dulu", kata Deappa.

Di bagian depan gedung ini ada bangunan 1 lantai yang atapnya bergaya arsitektur tradisional yang berfungsi sebagai lobi, mirip museum dan sekaligus ruang pameran. Benda-benda yang dipamerkan berhubungan erat dengan literasi. Namun sebetulnya lobi utama Perpustakaan Nasional ini adalah, ruang terbuka yg sangat luas setelah melewati  bangunan satu lantai ini.

Setelah melihat-lihat tampilan gedung dari luar dan taman yang ditata rapi, mereka berjalan menuju lobi pertama. Di tengah lobi, mereka berdua bimbang, mau masuk ruang pameran sebelah kiri atau sebelah kanan. 

Sementara ayahnya menuju ruang sebelah kiri, Deappa lari ke ruang sebelah kanan, sebab ia melihat ada lampu menyala dan layar besar terpampang di ruang ini, dengan judul 'Ruang Peristiwa Membaca' ;

Ruang peristiwa membaca menghadirkan aktivitas peristiwa membaca dari zaman ke zaman melalui ilustrasi yang digerakkan oleh teknik proyeksi video mapping. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun