Karena yang dicari oleh kedua orang dalam kisah tersebut bukanlah pemimpin, tetapi mereka mencari teman yang bisa melindungi mereka dengan cara berpindah ke agama temannya tersebut.
Kenapa saya tekankan pada kata “berpindah agama”? Karena pada kisah tersebut digambarkan secara jelas bahwa mereka mencari perlindungan dengan cara mengikuti/memeluk agama temannya tersebut (Yahudi dan Nasrani). Pada saat itu mereka menganggap kalau mereka masih beragama Islam pastilah mereka tetap akan mendapat bencana dari kaum Quraish. Itu sebabnya mereka mengatakan akan masuk ke agama temannya tersebut.
Kisah perang Uhud dan turunnya surat Al Maidah 51 – 53
Kalau kita hubungkan antara surat Al Maidah ayat 51 dengan penyebab turunnya ayat tersebut (Perang Uhud) maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Perang Uhud adalah perang antara umat Islam dari Madinah melawan suku Quraish dari Mekkah. Pada perang Uhud ini pasukan umat Islam mengalami kekalahan dari pasukan Quraish Mekkah karena pasukan panah umat Islam melanggar perintah Nabi Muhammad SAW.
Setelah kekalahan tersebut, untuk melindungi dirinya, umat Islam yang kurang teguh imannya berniat pergi meninggalkan umat Islam untuk mencari perlindungan pada suku yang beragama Nasrani dan Yahudi. Mereka berniat mencari seseorang yang bisa dijadikan teman sebagai pelindungnya dengan cara berpindah agama mengikuti agama temannya tersebut agar tidak mendapat bencana dari kaum Quraish Mekkah.
Lalu turunlah surat Al Maidah ayat 51:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian);sebahagian mereka adalah wali bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dhalim.”(QS. 5:51)
Ayat tersebut melarang mencari perlindungan kepada kaum Yahudi dan Nasrani (dengan cara berpindah agama –berdasarkan kisah tadi) karena kaum Yahudi dan Nasrani itu pastinya akan menjadi pelindung (awliya) bagi temannya sendiri. Jika masih melakukan (mencari perlindungan dengan berpindah agama) maka termasuk golongan mereka. Dan Allah tidak akan memberi petunjuk pada golongan orang-orang yang zalim.
Pada ayat berikutnya menjelaskan bahwa mereka melakukan itu karena takut mendapatkan bencana (dari kaum Quraish Mekkah) Dan Allah menjanjikan kemenangan pada Rasul-Nya sehingga mereka menjadi menyesal
”Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: ‘Kami takut akan mendapat bencana.’ Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau suatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.”(QS. 5:52)