Mungkin saja ini menjadi salah satu alasan kenapa para ulama dan para ahli dibidangnya pada tahun 2002 mengganti terjemahan Departemen Agama yang mengartikan awlia sebagai pemimpin, diganti dengan teman setia. Â Karena kisah tersebut bukan rujukan utama.
Â
Sebab turunnya surat Al Maidah ayat 51-53
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai sebab turunnya ketiga ayat tersebut di atas. Namun pendapat yang banyak digunakan adalah pendapat As-Suddi yang menyebutkan :
Bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan dua orangdua orang lelaki. Salah seorang dari keduanya berkata kepada lainnya sesudah perang Uhud: `Adapun saya, sesungguhnya saya akan pergi kepada si Yahudi itu lalu saya berlindung padanya,dan ikut masuk agama Yahudi bersamanya,barangkali ia berguna bagiku jika terjadi sesuatu perkara atau sesuatu hal.’ Sedangkan yang lainnya menyatakan: `Adapun saya,sesungguhnya saya akan pergi kepada si Fulan yang beragama Nasrani di Syam, lalu aku berlindung kepadanya dan memeluk agama Nasrani bersamanya.’Maka Allah SWT berfirman: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi wali (kalian). (al Maidah : 51) hingga beberapa ayat berikutnya.
Pendapat As-Suddi  juga dikisahkan pada tafsir Ibn Katsir tentang surat Al Maidah 51-53. Link
Dari sebab turunnya surat Al Maidah diatas sudah jelas bahwa Surat Al Maidah ayat 51 bukan menceritakan tentang pemilihan pemimpin. Â Surat tersebut mengisahkan tentang umat Islam yang saat itu kalah dalam peperangan Uhud melawan pasukan Quraish Mekkah.Â
Untuk menyelamatkan diri, orang-orang yang kurang teguh imannya mencoba mencari teman untuk berlindung bahkan demi mengamankan dirinya, mereka berniat pindah agama mengikuti agama temannya tersebut serta meninggalkan umat Islam lainnya. Hanya karena takut mendapat bencana dari kaum Quraish.
Karena hal inilah maka  turun surat Al Maidah ayat 51.  Ayat tersebut melarang umat Islam untuk menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai awliya.  Yaitu sebagai teman setia (tafsir departemen Agama) untuk melindungi atau menolong mereka (friends/protector/helper – Tafsir The Noble Quran)  dengan cara berpindah agama kepada agama temannya tersebut (melebur sehingga tidak ada lagi perbedaan termasuk dalam kepribadian dan keyakinan. -Tafsir Al Misbah. Link
Yang dilarang adalah mengambil Yahudi dan Nasrani sebagai teman yang pertemanannya begitu dekat (teman setia) sehingga tidak ada lagi batas perbedaan termasuk dalam kepribadian dan keyakinan.(berpindah agama) Itu yang dilarang. (Tafsir Al Misbah).Jika hanya teman saja, tidaklah dilarang.Â
Jadi surat Al Maidah ayat 51 bukanlah berisi  larangan menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin.  Karena  disana tidak ada sedikitpun cerita tentang pemilihan pemimpin. Apalagi dijadikan pedoman untuk pemilihan pemimpin.Â