Allah membuktikan kepada kita, bahkan sampai sekarang, bukti bahwa umat Islam pada peperangan melawan kaum Quraish Mekkah dimenangkan oleh umat Islam. Sampai sekarang kita masih melihat bukti tersebut bahwa Mekkah sampai saat ini masih tunduk dibawah kekuasaan Islam. Bahkan mereka menjadi salah satu umat Islam yang paling taat bersama dengan umat Islam Madinah.
Kemudian pada ayat berikutnya;
“Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: ‘Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?’ Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi. (QS. 5:53)”
Umat Islam lainnya kecewa dengan orang-orang yang mencari perlindungan kepada Yahudi dan Nasrani dengan cara berpindah agama tersebut. Orang-orang itu dahulu bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah akan tetap berada dijalan Islam dan tetap bersama Nabi MuhammadSAW, namun ketika umat Islam mengalami kekalahan mereka malah meninggalkan Islam.
Kenapa pada kisah Asbabul Nuzul tersebut umat Islam yang kurang teguh imannya tersebut memilih berlindung kepada Yahudi dan Nasrani?
Karena bagi umat Islam, agama Yahudi dan Nasrani adalah agama non Islam yang paling dekat dengan agama Islam. Karena sama-sama merupakan agama wahyu dari sumber yang sama (Allah SWT).
Kedekatan umat Islam dengan Nasrani terlihat ketika Nabi Muhammad SAW menyuruh sebagian umat Islam untuk hijrah ke negeri Habasyah.
Habasyah adalah sebuah negeri di Afrika yang penduduknya beragama Nasrani dan dipimpin oleh Ashimah an-Najasyi, seorang raja yang adil. Di wilayah kekuasaannya, tidak ada seorang pun yang terzalimi (Sunan al-Kubrá). Hal itu terbukti dari pelayanan yang dilakukan masyarakat Habasyah kepada rombongan pertama kaum Muslim.
Bahkan saat mendengarkan ayat Al Quran yang dilantunkan oleh Ja’far bin Abi Thalib, Raja Najasyi yang beragama Nasrani menitikkan air mata membasahi jenggotnya. Dan berkata kepada kaum Muslim.
“Sesungguhnya ini dan apa yang dibawa oleh Isa adalah bersumber dari satu lentera,” katanya dengan mata yang masih sembap.
Kisah perintah Nabi Muhammad SAW hijrah ke negeri Habasyah ini juga memberi bukti bahwa mencari perlindungan ke orang yang beragama Nasrani itu tidaklah terlarang selama umat Islam tidak berpindah keyakinan atau berpindah agama. Dan saat tinggal di Habasyah, umat Islam tersebut tetap melakukan kewajiban agamanya sebagai umat Islam.