Mohon tunggu...
Sosbud

Hikmah Peristiwa Palagan Ambarawa bagi Generasi Bangsa

2 April 2017   10:59 Diperbarui: 4 April 2017   15:28 6538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentara Gurgha pun bertolak menuju markas Kampemen melewati jalan Panjang Kidul. Sepuluh menit kemudian dari markas Sekutu di Kampemen Militer Ambarawa meluncur sebuah tank Steward menuju jalan Tirto Nilo (sekarang jalan Pemuda) menuju gedung Among Dharmo yang saat itu dipakai sebagai                            markas AMRI ( Angkatan Muda Republik Indonesia ). Terjadi serangan hebat di sana dan seorang pemuda gugur.  

Kemudian tank bergerak menuju markas TKR MULO, kemudian dari pertiga kantor Polisi ke timur menuju jalan Margo Agung sampai pertiga jalan Kawedanan menuju markas TKR / BKR (sekarang Gereja Kristen Indonesia dan SMP Masehi). Namun ternyata tembakan senapan mesin itu tidak mendapat hasil apa-apa karena telah kosong. Akhirnya tank kembali ke markas yang berada di selatan lapangan Turonggo Ceto.

            Tidak lama setelah tank masuk ke markas tentara Sekutu di komplek Kampemen, para pemuda segera menempatkan diri sepanjang rel kereta api pada sisi utara. Komplek stasiun diisi para anggota BPI (Barisan Pemuda Indonesia) Ambarawa pimpinan Sukoto dan di sebelah timur stasiun pemuda TKR dan AMRI berjaga memanjang hingga kampung Bugisan. Mereka tiarap dengan senjata seadanya seperti karaben, kelewang, dan bambu runcing.

            3. 2. 2 Gugurnya Pemuda : Surat dan Suwito

21 November  1945 sekitar pukul 05.30 pertahanan BPI dan TKR terjadi keributan karena tepat dari arah belakang pertahanan, terjadi penyusupan tentara Jepang yang menembak mati dua orang pemuda, Surat anggota BKR TKR Ambarawa dan Suwito anggota BPI Ambarawa.

gambar 4. salah satu kompleks benteng Willem I yang sekarang dijadikan LAPAS Ambarawa. (dok. Meika)

            Ternyata tentara Jepang yang ditawan di benteng Willem I  telah dibebaskan tentara Sekutu pada pertengahan Oktober 1945 untuk memperkuat pertahanan Sekutu di Ambarawa.

3. 2. 3 Penyerangan Kamp Inteniran Nomor 6

           Dengan gugurnya TKR Surat dan BPI Suwito pertahanan dari komplek stasiun diundur ke timur Kali Panjang.

gambar 5. komplek gereja jago (bekas kamp interniran no 6
                (dok.Meika)

            Siang harinya Ngaridjo pemuda mantan militer Belanda, mantan Heiho dengan pangkat Gucho (sersan II) dari TKR dan Soehardi menghendaki anggota-anggota TKR dan AMRI agar berkumpul di                                                gedung Bruderan Kerep. Pukul 14.00 Ngaridjo memerintahkan para pemuda menyerang Kamp Interniran nomor 6 karena terdapat tentara Gurgha di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun