Â
dia memotong pertanyaan ku, dan malam ini ada yang berbeda dari penampilannya yang luput aku perhatikan, wanita itu hanya menggunakan rok sampai lutut, dengan atasan baju tanpa lengan,
"kamu kaget melihat penampilanku??" tanyanya sinis
dia tertawa lagi, tapi itu bukan tawa bahagia, ada genangan dalam pelopak matanya yang di tahan untuk tumpahÂ
"ini sisi gelap dari diriku, dan malam ini kamu harus tau semuanya, agar kamu tidak punya alasan lagi untuk mencariku"
satu bulir air matanya pecah,
aku mengangkat satu tanganku ingin menghapus, dia menolak, menggeleng.
"apa kamu ingat dengan pertanyaan ku tentang iblis bagaimana dia ditakdirkan menjadi jahat?"
aku mengangguk
"akulah iblis itu, aku bukan malaikatmu seperti yang kamu bayangkan" ucapnya serak
"sudah sejak lama semenjak pertemuan itu, aku takut kita terlalu dekat sebab kalau kita terlalu dekat kita akan semakin dalam, tetapi kamu tidak pernah mau mengerti dengan simbol yang aku berikan , semakin aku mencoba menjauh kamu melakukan ribuan cara untuk mendekatiku, dan layaknya wanita wanita yang lain , aku luluh dengan segala perhatian yang kamu berikan"