Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah Warisan

13 Januari 2022   21:27 Diperbarui: 13 Januari 2022   21:38 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
fashionjournal.com.au

Dia menutup telepon. Dia juga hampir tidak bisa membayar sebagian pajak bumi bangunan yang menjadi kewajiban. Dari ketiga bersaudara itu, hanya Herman yang memiliki uang.

Duduk di sofa yang dibeli orang tuanya sebelum dia lahir, dia ingat tamu yang pernah bertanya bertahun-tahun lalu. Pertanyaan yang menimbulkan ketegangan di wajah mereka.

Mengapa mereka semua harus berdesakan di ruangan terkecil di rumah yang besar ini?

Tidak ada seorang pun di keluarga yang bisa menjelaskan tanpa terdengar konyol, jadi mereka terlihat aneh setiap kali 'kehadiran' memaksa mereka masuk ke dalam situasi ini.

"Apa kabar, Bang?" Herman menelepon malam berikutnya.

"Baik." Dia khawatir adiknya menelepon untuk mengatakan bahwa dia terpaksa mengikuti permintaan Moira untuk menjual rumah itu.

"Abang terdengar tegang."

"Dia meneleponmu, kan?"

"Yah...."

"Jawab. Apakah kamu berada dipihaknya?"

"Tidak, tidak, tidak. Aku harap kalian berdua bisa memutuskannya tanpa mengikutsertakan aku. Hanya saja, itu... kita tahu bagaimana tempat itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun