Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tembuni

17 Juni 2021   20:04 Diperbarui: 17 Juni 2021   20:20 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayolah, Epan. Ini acara adat, semua orang diundang."

Dia menebar senyum pada seluruh orang di ruangan itu. "Begitulah kami. Ini budaya kami. Sebagai warga baru, kamu tidak akan menolak keramahan kami, bukan?"

"Yah," desah Epan pelan dan datar dan kemudian mengatupkan mulutnya seolah sedang berpikir keras. "Kurasa aku tidak ingin menunjukkan rasa tidak hormat pada kalian. Kami memang orang baru."

"Kalau begitu beres," kata Bungeh. "Aku akan mengeluarkan beberapa kursi lagi."

"Jangan," kata Epan cepat. "Kami lebih suka berdiri."

"Nah, bagaimana dengan kamu, anak laki?" Resi bertanya sebelum melangkah ke depan, menekuk pinggangnya yang tebal dan menatap wajah anak itu. "Jadi, Yehes, apakah kamu mau duduk bersama temanmu?"

Anak laki-laki itu menatap Resi dengan dagu menempel di dadanya dan tetap diam.

Epan Gintang angkat bicara.

"Mereka juga berdiri," katanya, lambat dan datar. "Dan yang itu adalah anak bungsuku. Mereka bukan teman."

Resi berdiri dan menatap anak laki-laki yang lebih tua. Matanya yang bertato menatap ke bawah.

"Tapi, kupikir kau bilang Jebed adalah anak sulungmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun