“Cilok pedes lima ribu dua ya Mang!” Ucap Dirga saat sudah sampai di depan gerobak pedagang cilok tersebut.
“Siap! Ditunggu ya Mas!” Jawab pedagang cilok tersebut dengan senyum lebar yang hanya dibalas anggukan oleh lelaki di depannya.
“Silahkan!” Ucap pedagang cilok tersebut saat pesanan lelaki itu sudah siap.
Dirga pun mengeluarkan dua lembar uang lima ribuan kepada pedagang itu. Kemudian ia segera menghampiri Renjana yang berdiri di samping motornya. Tak lupa ia juga mengucapkan terimakasih pada pedagang tersebut yang dibalas dengan acungan jempol oleh pedagang tersebut.
Begitu sampai tepat di depan Renjana, Dirga pun memberikan cilok tersebut pada gadis itu. Namun ia mengerutkan keningnya heran saat gadis di depannya menerima cilok tersebut sambil memberikan selembar uang sepuluh ribu.
“CK! Ini sebagai tanda permintaan maaf. Jadi aku traktir deh! Baik kan aku?” Ucap gadis itu dengan sedikit narsistik saat melihat Dirga hanya kebingungan sambil melihat uang sepuluh ribu yang ia sodorkan pada lelaki itu.
“Gak usah! Kan semuanya salahku kan? Salahku karena menjalankan tugas dengan baik. Sal-“
Ucapan sarkasme lelaki itu dipotong dengan decakan sebal Renjana. Renjana pun memasukan selembar uang sepuluh ribu yang tadi ia sodorkan pada saku jaket lelaki itu. Karena kebetulan sekali lelaki itu sedang memakai jaket.
Aksi gadis di depannya membuat Dirga sedikit terkejut. Namun sedetik kemudian tertawa karena melihat raut sebal yang gadis itu tunjukan.
“Haha beneran gak usah! Uangku banyak!” tolak lelaki itu dengan narsistik.
“SOMBONG!” Teriak Renjana sambil kembali memasukkan kembali uang yang sudah ia berikan pada lelaki di depannya.