Mohon tunggu...
aweyyy
aweyyy Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang anak SMA yang mencoba hal baru dengan menulis sebuah blog berbekal pengalaman dan hobi menulis cerita-cerita pendek.

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Mendekap Sang Mentari

7 Mei 2023   01:10 Diperbarui: 7 Mei 2023   01:10 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

               “Cilok pedes lima ribu dua ya Mang!” Ucap Dirga saat sudah sampai di depan gerobak pedagang cilok tersebut.

               “Siap! Ditunggu ya Mas!” Jawab pedagang cilok tersebut dengan senyum lebar yang hanya dibalas anggukan oleh lelaki di depannya.

                “Silahkan!” Ucap pedagang cilok tersebut saat pesanan lelaki itu sudah siap.

                 Dirga pun mengeluarkan dua lembar uang lima ribuan kepada pedagang itu. Kemudian ia segera menghampiri Renjana yang berdiri di samping motornya. Tak lupa ia juga mengucapkan terimakasih pada pedagang tersebut yang dibalas dengan acungan jempol oleh pedagang tersebut.

                 Begitu sampai tepat di depan Renjana, Dirga pun memberikan cilok tersebut pada gadis itu. Namun ia mengerutkan keningnya heran saat gadis di depannya menerima cilok tersebut sambil memberikan selembar uang sepuluh ribu.

                “CK! Ini sebagai tanda permintaan maaf. Jadi aku traktir deh! Baik kan aku?” Ucap gadis itu dengan sedikit narsistik saat melihat Dirga hanya kebingungan sambil melihat uang sepuluh ribu yang ia sodorkan pada lelaki itu.  

                “Gak usah! Kan semuanya salahku kan? Salahku karena menjalankan tugas dengan baik. Sal-“

                 Ucapan sarkasme lelaki itu dipotong dengan decakan sebal Renjana. Renjana pun memasukan selembar uang sepuluh ribu yang tadi ia sodorkan pada saku jaket lelaki itu. Karena kebetulan sekali lelaki itu sedang memakai jaket.

                 Aksi gadis di depannya membuat Dirga sedikit terkejut. Namun sedetik kemudian tertawa karena melihat raut sebal yang gadis itu tunjukan. 

                “Haha beneran gak usah! Uangku banyak!” tolak lelaki itu dengan narsistik.

                “SOMBONG!” Teriak Renjana sambil kembali memasukkan kembali uang yang sudah ia berikan pada lelaki di depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun