Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketidakpuasan vs. Ridho: Duel Abadi yang Menentukan Takdir Sejarah Peradaban

11 Januari 2025   15:45 Diperbarui: 11 Januari 2025   15:45 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(QS. Ibrahim: 7)

Perspektif Filsafat: Kepuasan Batin Sebagai Landasan Ikhtiar

a. Stoicism

Dalam Stoicism, ataraxia (ketenangan batin) adalah landasan ikhtiar. Seseorang yang puas secara batin dapat berusaha dengan lebih fokus tanpa terganggu oleh dorongan emosional yang tidak stabil.

Marcus Aurelius menyebutkan bahwa tindakan terbaik muncul dari pikiran yang tenang, bukan dari kegelisahan.

b. Islam dan Tasawuf

Dalam filsafat Islam, ridho kepada Allah tidak berarti puas secara pasif, tetapi puas secara spiritual. Dari kepuasan batin ini, muncul dorongan ikhtiar yang lebih tulus dan bebas dari egoisme.

Perspektif Psikologi: Regulasi Ketidakpuasan

Psikologi modern menyadari pentingnya ketidakpuasan sebagai penggerak, tetapi juga menekankan bahwa ketidakpuasan harus diatur agar tidak merusak.

a. Growth Mindset (Carol Dweck)

Ketidakpuasan terhadap performa saat ini dapat menjadi motivasi positif jika individu memiliki growth mindset, yaitu keyakinan bahwa kemampuan dapat berkembang melalui usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun