Kontinuitas bisnis: Sistem akuntansi tetap berjalan meskipun terjadi gangguan teknologi.
Kepercayaan pemangku kepentingan: Data yang terjaga integritasnya memperkuat kredibilitas laporan keuangan di mata investor, regulator, dan publik.
Dukungan untuk pengambilan keputusan: Data yang valid dan tersedia real-time memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan berbasis informasi.
4.2 Risiko Ancaman Siber dan Kegagalan Teknologi
Sistem akuntansi berbasis teknologi menghadapi berbagai ancaman, termasuk:
Serangan siber: Peretasan, ransomware, dan malware dapat mengakibatkan pencurian data atau sabotase sistem.
Kegagalan teknologi: Kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak dapat menyebabkan hilangnya data atau terganggunya akses ke data.
Kesalahan manusia: Ketergantungan pada teknologi sering kali masih melibatkan proses manual yang rawan kesalahan, seperti salah input data.
Contoh kasus:
Serangan ransomware WannaCry (2017): Serangan ini melumpuhkan sistem di lebih dari 150 negara, termasuk sistem keuangan rumah sakit dan perusahaan besar.
Kegagalan server AWS (2021): Gangguan ini menyebabkan banyak perusahaan yang bergantung pada cloud mengalami kehilangan akses ke data kritis selama berjam-jam.