Penerapan prinsip Real-Time Accountability akan menuntut perubahan besar dalam peran akuntan dan kemampuan yang dibutuhkan dalam profesi ini. Beberapa perubahan yang mungkin terjadi di antaranya:
1. Peran Akuntan sebagai Pengelola Sistem:
Akuntan akan beralih dari peran tradisional mereka sebagai pencatat dan penyusun laporan keuangan menjadi pengelola dan pengawas sistem ERP berbasis AI dan big data. Tugas utama akuntan akan berfokus pada verifikasi dan evaluasi hasil analisis yang diberikan oleh sistem.
2. Peningkatan Peran Analisis Strategis:
Akuntan akan semakin terlibat dalam perencanaan strategis dan pengambilan keputusan. Mereka akan menggunakan data real-time untuk membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih informasional.
3. Kompetensi Baru yang Dibutuhkan:
Untuk beradaptasi dengan prinsip Real-Time Accountability, akuntan perlu menguasai teknologi baru, termasuk pemrograman AI, analitik data, dan pengelolaan sistem ERP canggih. Pendidikan akuntansi harus mencakup kurikulum teknologi yang lebih intensif untuk mempersiapkan akuntan masa depan.
Implikasi bagi Regulator dan Standar Akuntansi
Standar akuntansi internasional, seperti GAAP dan IFRS, harus beradaptasi untuk mengakomodasi pelaporan real-time. Hal ini akan melibatkan:
1. Pembaruan Standar Akuntansi:
Regulator harus mengembangkan standar yang memungkinkan laporan keuangan real-time diterima sebagai bentuk akuntabilitas yang sah. Ini mencakup revisi terhadap prinsip-prinsip dasar laporan keuangan untuk menciptakan keseimbangan antara fleksibilitas pelaporan dan akurasi informasi.